Aku berjalan dikoridor dengan lemas setelah kejadian kemarin.
~~~~~~~~Flashback~~~~~~~
Setelah Profesor itu pergi. Aku langsung kalang kabut mencari Gloria dan Tom aku melihat satu per satu bilik sampai aku menemukan mereka.
"Syukurlah mereka tidak apa-apa" lega ku.
Mata Gloria mulai bergerak terbuka
"Gloria kamu tidak apa - apa?" Panik ku serta rasa lega menghampiriku.
Aku tak akan membiarkan teman ku terluka lagi.Aku memegang lengan tangan nya untuk membantunya bangun
"Alice?" katanya sambil agak menjauhkan tangan ku darinya."Kamu gak apa-apa kan?"
"Uhm..."
"Kamu tak perlu peduli keadaannya!" Sambar Tom.
"Apa maksudmu Tom?"
"JAUHI DIA, KAU HANYA AKAN MENYAKITINYA" kata Tom dengan tegas.
"Tom aku-"
"LEAVE US ALONE!" Ucapan membuatku sakit hati. Dan entah kenapa aku hanya berlari meninggalkan mereka dengan terisak air mata.
~~~~~~~~~~~~~
Sejak aku disini aku berasa aku lebih lemah.
Apa disini ada semacam sihir yang mengambil kesenangan kayak para dementor di harry potter gitu?
"Gosh... I'm so sick of this school. And the funny part aku akan dapat apa disini ijazah udah bisa menyihir katak jadi batu? I hate school i hate-ARGGH..." aku menabrak sesorang lagi. kesialan macam apalagi sekarang?
"Alice?!" Kata yang menabrakku.
"Ya, siapa lagi murid disini yang LIAR dan MISKIN selain Alice!!" Marahku.
Aku melihat ternyata aku menabrak seorang pria. Pantes kayak nabrak batu.
Dia melihatku dengan matanya yang merah gelap yang sama dengan rambut merahnya itu. Warna jubahnya berbeda dariku. Mungkin dia anak Elementer?
Tapi wajah nya sepertinya aku mengenalnya tapi dimana ya?Oh iya satu hal tentang diriku, aku tak pintar dalam ingatan.
"Apa yang kau lakukan dan kenapa kau disini? Bukankah meja makan arahnya kesana?" Katanya sambil menunjuk kearah pintu besar itu.
"Oh ya, jika aku ingin berakhir diruang perawatan dengan muntah darah 5 kali sehari aku akan Kesana" sakarstik ku.
"Benarkah?" Tanyanya.
"Orang kaya seperti mu tak akan tau kalian tertutupi oleh kekayaan kalian tanpa bisa melihat kebenaran" kataku dengan bijak.
Dia mengankat sebelah alisnya terheran.
"Kenapa heran ya? Kok, orang kayak kamu ini tak tahu hal itu?" Tanyaku.
"Ternyata bisa juga kau menjadi bijak. Semangatlah mencuri makanan dari dapur ya!" Katanya sambil berjalan melewatiku.
"What!! Wait... kamu tau?" Kataku sambil memutar balik tubuhku menghadap kearahnya.
Dia berputar balik kearahku juga dan berkata "bon appètit!" Sambil tersenyum miring .
Aku terpaku.
Hanya dia sajakan yang tahu. Jantungku berdetak kencang ketakutan.
"Dont worry your secret safe with me!" Dia tersenyum dengan tulus.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Wizard
FantasyPlease be nice :) #dontcopypaste ~~~~~~~~~~~~~ Kehidupan ku berubah 180 derajat karena surat tolol itu. Kehidupanku yang seru penuh dengan pertarungan dan penindasan:p . Kini hilang bagai ditelan bumi . Dan disini aku menemukan sesuatu yang paling...