Part "unsolve"

339 22 6
                                    

Aku mau rombak cerita ini. Ini beneran aku udah nemu orang yang bisa diajak kerja sama buat ngerombak cerita ini biar lebih berasa era nya. Aku tau harus nya bikin cerita mah harus mikir yang bener bener tapi mau gimana lagi dulu blom kenal eyd sama sekali masih punya mulut preman. Jadi klo penasaran banget ini bab yang sampe sekarang masih dalam pengerjaan tapi kena rombak. Enjoy
------------
Maaf banget penulis gaje ini. Aku selalu salah soal nama tokoh. makanya aku selalu nyebutin ciri - cirinya aja. Tapi entar ada perkenalan khusus kok! 3 bab dari sekarang. jadi sabar ya! perkenalan beserta ciri orang nya khusus satu bab soal itu biar gk bingung yang mana yang ini yang mana yang itu oke. #enjoy

------------------------------------------------
Aku merasa lebih insecure dan ada suara - suara di kepala ku yang membuat hari-hari ku lebih buruk dari sebelumnya. Dan lagi rasa panas di tenguk ku.

Aku berjalan dikoridor dengan lesuh baru beberapa hari yang lalu aku punya teman dan sekarang lihat lah Jubah kusut sekusut muka ku, rambut yang acak - acakan akibat korban kekesalan ku akhir-akhir ini. Jika rambut bisa bicara dia pasti marah sekali.

"Alice" Suara lembut itu .... aku langsung menoleh keasal suara itu dan kutemukan Gloria.

"Bisa aku berbicara dengan mu sebentar?" Tanyanya sambil menoleh kekanan dan kekiri.

"Ten-" Bel tanda masuk pelajaran berbunyi.

"Nanti di Ruang makan saja ya bye" Kataku langsung berlari ke kelas Tarot. Aku benci membuat guru aneh itu mengatakan hal hal yang buruk tentang seluruh aspek dalam diriku

Gloria agak panik karena dia tak bisa mengatakan apa - apa kepada Alice.

*************

Akhirnya nya makan siang aku mencari Gloria di Ruang makan dan aku menemukan ia sedang duduk menunduk kebawah.

"Hai, Gloria" kataku sambil duduk disamping nya.

"Alice, aku akan cepat menjelaskan ini. Aku minta maaf atas kelakuan Tom kepada mu beberapa hari yang lalu. Ia bertingkah seperti itu karena orang tuanya meninggal karena para Elementer Es. Kuharap kamu mengerti" Penjelasan nya itu aku.....

'Siapa Tom itu yang beraninya membandingkan dirimu dengan seorang pembunuh'

'Iya, dan kenapa dia sendiri menghidari dirimu? Apa dia merasa dirinya begitu suci? Jangan percaya perkataan'

'Kau sudah menyelamatkan mereka tapi mereka malah memperlakukan mu seperti ini'

"Kau pikir aku ini pembunuh? Apa kalian pernah berterima kasih kepadaku karena telah menyelamatan kan kalian? Tidak bukan?!" Marah ku.

"Aku tak bermaksud seperti itu aku hanya-"

"APA?! APA GLORIA APA?! KENAPA KAMU-"

"LEAVE HER ALONE!" Tom tiba - tiba menarik lengan ku secara paksa.

'lupakan mereka! aku akan membalas semua perbuatan mereka, kau mau?'

"Ya, aku tak mau lagi direndahkan lagi kalian kaum BARBAR!" kata aku.

Tiba-tiba aku terseret dalam kegelapan yang pekat dan aku menemukan diriku terkurung dalam kurungan es yang begitu tebal

*abaikan orang nya pokoknya kurungan nya begitu*

*abaikan orang nya pokoknya kurungan nya begitu*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Author Pov-

Ray mengambil beberapa churros dari meja makan nya.

"Dude, sisakan untuk ku" kata evan menampar tangan Ray.

"Auu...fine!" kata Ray.

'AAARRGHHH...'

Semua anak Elementer melihat kearah sumber suara itu. Ray melihat Alice matanya hitam sekali dan disekelilingnya ada bola es yang menghitam dan semua orang yang berada disekitar sana mengacungkan tongkat nya. Alice tersenyum sinis lalu berkata "FINE ... WALAUPUN ITU sangat tak gentle AKAN KUBUNUH KALIAN SEKALIGUS! INI AKAN MENYENANGKAN"

Bola es disekelilingnya berubah menajam dan semakin menghitam. Ray langsung berlari dan membuat api sebesar yang ia bisa untuk melindungi murid - murid yang lain.

"GO, LEAVE NOW!" Perintah Ray sambil mencoba mempertahankan fokusnya melawan Alice. semua nya meninggalkan ruangan makan.

lalu tersisa anak Elementer, para guru membantu anak - anak meninggalkan ruangan.

"Kalian juga pergi" kata Ray.

"No, kita tidak akan meninggalkan mu sendiri" kata seorang perempuan berambut coklat.

"Aku akan mengeluarkan kekuatan gelap itu, lebih baik kalian menjauh" Kata Ray dengan serius.

mereka melihat Ray dengan terkejut lalu mengangguk paham dan meninggalkan ia sendiri. Ray langsung menghentikan serangan nya dan Alice juga berhenti

"Dimana teman kecil mu itu bukankan mahluk seperti mu ini harus tetap bersama - sama?" Kata Alice. Ray menyadari kalau itu bukan Alice karena suara yang sekarang sangat dalam.

"Alice aku tahu kamu ada disana didalam. Aku tahu kamu kuat. Fight Her Alice!"

"AHAHAHAHAHA.... Kau bukan siapa - siapa untuk Alice untuk apa dia mendengarkanmu. aku lah yang mengerti penderitaan nya" lalu ia menciptakan badai es untuk menyerang Ray.

"Ku dengar dari Alice bahwa kau benci dingin kuharap kau suka dengan hadiahku ini!" Kata mahluk yang ada didalam tubuh Alice.

"Sangat menyejukan!" lalu Ray

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 14, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The WizardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang