tandai typo
Happy reading..
***
"Kalira Asnara Atmaja.."
Kicauan burung dan desiran angin terdengar di indera Kalira.Gadis itu terbangun kala matahari mulai tersembul. Ia akan pergi ke sekolah baru, yang ada dipikiran Kalira pagi-pagi buta ialah akankah ia akan mendapat teman?.
Setelah pikiran itu muncul, ia jadi teringat pagi ini ia akan pergi ke sekolah.Ia bergegas mandi dan memakai seragam baru.
Kalira melakukan sarapan, sarapan kali ini sangat sepi hanya dentingan sendok dan garpu yang terdengar.
"Kalira, cepat turun."ujar Nara-sang ibunda.
"Ayo cepat makan sebelum ayah dan bunda terlambat."ujar sang ayah-Romi.
Benar, orang tua Kalira sering menginap di mansion sebesar taman kota itu.
Mereka memiliki kasih sayang yang besar terhadap Kalira, meski mereka telah berpisah.Mereka berpisah karena perasaan mereka yang terlihat seperti benang jahit yang tak pernah masuk dalam jarumnya.
Kalira jadi teringat ia makan bersama keluarga kemarin.
"Non, kenapa melamun?, mau bibi ambilkan lauknya." tanya Bibi Sari, ia menjadi kasian anak majikannya itu selalu melamun ketika sarapan tanpa orang tuanya.
"Ehm?" lamunannya buyar. "gapapa bi," jawab Kalira, gadis berusia 16 tahun itu.
"Bener non?."
"Iya bi."
Kalira memutuskan menyelesaikan makannya.
"Bi Sari, Kalira selesai ya, takut terlambat. Masa anak baru terlambat."
"Dianter mang Jaki ya, non."
"Siap bi," sikap hormat ia tunjukkan pada Bibi Sari.
---
"Makasi mang Jaki." Ya benar sopir Kalira ialah, mang Jaki.
"Sama-sama non, ini juga tugas saya untuk nganterin non."
Kalira menganggukkan perkataan mang Jaki, lalu melenggang masuk ke sekolah yang didepan gerbangnya tertera nama sekolah Kalira-SMA BINTANG BINAR.
Kalira bergegas memasuki ruang guru untuk bertemu kepala sekolah, setelah ia menjelaskan bahwa dipindah karena orang tua pindah tugas, ia juga menhajukan akslerasi ke kelas 12.
Kali ini Kalira melakukan tes agar mendapat jalur akslerasi ke kelas 12, ia juga ingin masuk jurusan IPS. Dan, ya Kalira lolos dan mendapat jalur akslerasi karena kepintarannya.
"Ayah, Kalira ingin ikut ayah dan bunda pindah tugas." Suara Kalira yang terdengar mendayu.
"Baik, tapi kau juga harus mendapat jalur akslerasi ke kelas 12,bagaimana?."
"Ya, aku setuju ayah."
Saat itupun Kalira ikut ayah dan bundanya pindah tugas.
Kalira menyusuri lorong kelas bersama wali kelasnya. Ia lolos jalur akslerasi, kali ini Kalira akan menempati kelas 12 IPS 3. Saat akan memasuki kelas suara ricuh dari kelas lain sungguh terdengar nyaring di telinga wanita paruh baya itu, lantas wanita paruh baya itu menghentikan langkahnya. Kalira yang terkejut langsung menghentikan langkahnya dan menunggu wali kelasnya itu keluar dari kelas yang suara ricuhnya terdengar lantang.
---
Kalira dan wali kelasnya kini berada didalam kelasnya. Gurunya pun meminta Kalira memperkenalkan diri.
"Nak silahkan perkenalkan diri," ujar sang wali kelas.
"Halo semua-"
Siswa-siswi disana ricuh karena kecantikan gadis pindahan itu.
"Anak-anak dengarkan terlebih dahulu. Silahkan dilanjut nak."
"Saya, Kalira Asnara pindahan dari bandung. Salam kenal semua."
"Silahkan Kalira cari bangku kosong."
Kalira hanya mengangguk, dan mendaratkan pantatnya ke bangku. Ia menyimak dan memperhatikan guru yang sedang mengajarnya. Ia juga sering menjawab pertanyaan yang guru tersebut pada murid-muridnya.
–––
Kalira disapa dengan baik oleh teman-teman barunya dikantin.Lira— ya, sebutan baru untuknya dari teman barunya.
"Hai, Lira."Ujar gadis paruh baya.
Kalira mendongak siapa yang menyapanya—Isana Rastha,dia teman baru Kalira disana.
"Hai, Isa ya?"tanya nya takut salah penyebutan.
"Iya, salam kenal. Semoga betah ya," ucapnya menyambut Kalira senang.
Mereka berbincang beberapa masalah yang berbau pribadi,
Kalira juga menceritakan mengapa ia pindah dan ya, ia juga bercerita mengenai kerja part time yang ia jalani selama pindah.Selama dikantin Isa dan Kalira menyantap makanannya dengan nikmat dan tenang. Kali ini kantin tanpa kerincuhan sangat tenang.
–––
Bel pulang sekolah terterdengar lantang memasuki indera mereka, satu persatu murid menyiapkan dan memasukkan alat tulis dan beberapa buku paket kedalam tas mereka.Sama halnya dengan Kalira dan Isa.Keluarnya mereka dari gerbang sekolah titik demi titik air mulai turun membasahi jalan. Kalira menunggu jemputannya di halte sekolah. Isa lebih dulu pulang menggunakan taxi.
Sembari menatap gerimis yang mula hanya rintik-rintik menjadi hujan lebat serta angin yang cukup dingin menyentuh kulit Kalira yang putih pucat, akibat hujan. Kini tatapan Kalira tertuju pada lelaki muda di sebrang jalan, lelaki itu juga mengenakan seragam. Namun, bukan seragam SMA Bintang Binar.
Lama memandang lelaki itu dengan detail, tiba-tiba lelaki tersebut menatap kearahnya. Seketika Kalira terpaku oleh netra tajam bak elang milik lelaki itu.
Tak lama mereka saling memandang, supir Kalira datang. Kalira yang masih termangu, terkejut kala supirnya mengklason nya. Kalira langsung memasuki mobil tanpa basa-basi.
Di dalam mobil Kalira menatap bulir hujan yang menetes di kaca mobil. Menatap hujan menurut Kalira sebuah ketenangan yang menjadikan Kalira sesosok gadis pendiam.
___________________________________________________
Penasaran siapa lelaki itu?
Vote dan Komen dong
lovee buat readers
KAMU SEDANG MEMBACA
KALIH PENGGALIH [HIATUS]
ChickLit"Ra, kita ga mungkin bisa jadi satu lagi. Semua sekarang udah berubah, selamat tinggal. Kalira Asnara Atmaja.." ☆ Kalira Asnara Atmaja.. [Romance-Sad] Kisah cinta yang tidak ditakdirkan bersama karena suatu masalah antara keluarga kedua insan.. •••...