Hard word / typo bertebaran
Sider's jauh-jauh sana
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|Pandangan mata yang datar, tapi tersirat tatapan kosong dan tanpa pancaran cahaya sama sekali itu, menatap layar laptopnya yang tertera banyaknya angka dan huruf-huruf yang menyatu
Setelahnya ia terlihat langsung menutup laptopnya dan segera tidur
Ia sedang malas untuk makan malam hari ini
Tok
Tok
Tok
Ceklek
Di saat yang sama pintu kamarnya di buka oleh seorang gadis yang sedang membawa sebuah nampan makanan
"Bang Leo, ini Rei bawakan makan malam untuk Abang" Ucap Rei dengan senyuman penuh arti
Leo hanya menatap nya sekilas sebelum akhirnya ia mengacuhkan anak itu dan mengambil buku bacaannya
Leo terbiasa membaca buku dulu sebelum tidur
Rei hanya menanggapi keterdiaman kakaknya dengan senyum hangat lalu ia mendekati Leo dan meletakkan nampan makanan itu di nakas nya
"Di makan ya Abang, nanti kalau udah Rei ke sini lagi" Ucap Rei yang sama sekali tak di hiraukan Leo
Melihat keterdiaman Leo membuat Rei kesal, ia dengan kasar merebut buku bacaan Leo dan membuangnya sembarang arah
"Udah gue baikin malah ngelunjak lu ya? Masih mending yang hukum tadi ayah, coba aja kalau Bang Neo yang hukum udah pasti mati lo" Ucap Rei dengan nada bicara yang berbeda
"Harusnya gue dorong aja lo waktu itu biar di makan sama 'Ao, gue masih benci ngeliat lo masih hidup tau ga" Ucapnya sinis
Leo melirik nya tak minat lalu mengalihkan pandangannya ke arah jendela kamar nya
"Gue lagi ngomong sialan, bisu lo? Abis di hukum sama ayah doang udah jadi bisu lo? Pantes bunda gak pernah sayang sama lo, orang yang di pengen anak cewe yang keluar cowo" Sindir Rei dengan nada angkuhnya
Leo hanya bisa menahan diri agar tidak menatap tajam Rei saat ini, apa hubungannya dengan dirinya?
Memang benar ibunya tidak pernah sayang dengannya, setidaknya ibunya hanya memberi hukuman ringan jika dirinya berbuat salah (yang jelas bukan salahnya)
Contohnya hukuman kursi listrik, hukuman pukulan, hukuman di kurung di ruangan gelap atau terang sekalipun dalam waktu lama
Hukuman ringan kan?
Tapi Leon tidak menyadari jika dirinya saat ini melepaskan aura mengintimidasi nya yang sukses membuat Rei bergidik ngeri
"L-lo... Gue aduin ini ke ayah! Dasar anak haram!"
Usai berkata demikian Rei melayang pukulan ke arah kepala Leo yang entah sejak kapan ia memegang tongkat baseball di tangannyaDuagh
Tentunya pukulan itu membuat Leo sedikit terhuyung, beruntung dirinya tak jatuh dari tempat tidur nya
"Asal lo tau ya, disini lo harus ngikutin apa kata gue, jadi intinya lo harus ngikutin semua perintah gue, sekali lo bantah terima aja balasannya" Ucap Rei dengan nada sengit
Ia menatap tajam Leo sebelum berubah tersentak kaget melihat lirikan tajam Leo
Hanya lirikan, tapi aura seram yang Leo keluarkan membuat Rei jadi bergetar ketakutan
"L-lo.. Gu-gue belum selesai ya? Ha-habis ini l-lo pasti bakalan mati!" Ucapnya terbata karena merasa ketakutan
Wushh
KAMU SEDANG MEMBACA
[Transmigrasi] "Who Am I?"
Teen FictionJudul sebelumnya : Transmigrasi Leo X Rui. Deandra Leonardo Lelaki dingin yang tak tersentuh, acuh pada sekeliling, bahkan tak jauh dari kata kejam ber transmigrasi ke tubuh remaja SMA yang sedang koma karena adanya tragedi di sekolahnya (Pembullyan...