Maximus, putra bungsu Edbert.
"Kau tidak lolos"
"Apa!? Tapi bagaimana bisa? Bukankah aku memiliki nilai yang cukup?"
Max terlihat menatap sekeliling dengan tatapan waspada sebelum akhirnya ia mengambil rokok dari sakunya dan menyalakan nya.
"Keturunan Arbianka berburu binatang di hutan untuk di rawat, bukan di jadikan pajangan. Keturunan Arbianka selalu mengedepankan sikap rendah hati meskipun kau menjadi pribadi yang dingin sekalipun. Dan keturunan Arbianka tidak pernah menolak untuk menjalin silaturahmi dengan saudara nya. Tiga poin penting itu sudah menjelaskan siapa keturunan Arbianka yang sesungguhnya. Sedangkan kau, tidak memiliki satu dari tiga itu" Max beranjak pergi meninggalkan salah satu kandidat tersebut di sana bersama bodyguard nya.
"Axe"
"Ya Tuan Muda"
Max sesaat membuang rokoknya dan mengambil yang baru.
"Bereskan dia, tidak boleh ada seorang pun yang lolos setelah mengikuti kompetisi ini""Baik Tuan"
Max segera memasuki mobilnya dan melaju meninggalkan tempat tersebut.
"Sepupu, akhirnya kita bertemu"
————•••
Zyanka, Putra kedua Zayan.
"Kau tidak lolos"
"Tung—Apa!? Bagaimana bisa!? Aku sudah bekerja keras selama ini. Harusnya sudah jelas aku pemenangnya bukan?"
"Keturunan Arbianka tidak pernah meninggikan suaranya pada yang tertua, 'pengecualian bagi kami, karena mereka menyebalkan', dan kau tidak termasuk tiga kriteria yang di janjikan. Bahkan tes DNA yang di jalankan tidak sama persis dengan milikmu" Zyan segera berbalik untuk mengambil dessert eagle miliknya pada bodyguard nya.
"T-tapi.. B-bagaimana... Maksudku sejak kapan ada tes DNA? Setahuku kompetisi ini hanya menguji kemampuan kami"
Cklk..
"Karena jika kami menunjukkan nya pada kalian, pengkhianat pasti ada di antara salah satu kalian"
DOR!
BRUK!
Tembakan yang tepat mengenai kepala tersebut membuat tubuhnya terbanting ke tanah karena kerasnya tolakan dari tembakan tersebut.
Zyan mengusap kasar darah yang terciprat ke wajah nya itu. Yang kemudian ia melemparkan senjatanya ke arah bodyguard nya.
"Selesaikan dia, aku tidak mau mengurus nya, oh ya, jangan beritahu ibuku jika aku melakukan ini" Ujar Zyan seraya beranjak menuju mobilnya.
"Baik Tuan Muda"
'Bertahanlah Rui, ku mohon jangan pergi lagi. Aku tau kau pasti bisa menahan serangan Noah'
————•••
Erland, putra kedua Halbert.
"Tidak lolos"
"Begitu ya... Tunggu! Apa?!"
"Yang benar saja! Aku sudah berlatih keras untuk melewati semua latihan gila di sana dan kau dengan mudah nya mengatakan aku tidak lolos? Kau bercanda!?"
Erland terlihat mengambil gelas beer miliknya dan menenggak habis beer tersebut.
"Kami para keluarga Arbianka memang keras dan terlatih disiplin. Bahkan pendidikan yang kami dapatkan juga sangat ketat. Dan lagi keturunan Arbianka terlahir dengan IQ yang tinggi, fisik yang kuat, bahkan mental yang tangguh. Kalian para kandidat rendahan baru melewati simulasi ringan seperti ini sudah banyak protes. Bagaimana jika kalian akan mendapatkan mendali kemenangan kalian sendiri nantinya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[Transmigrasi] "Who Am I?"
Teen FictionJudul sebelumnya : Transmigrasi Leo X Rui. Deandra Leonardo Lelaki dingin yang tak tersentuh, acuh pada sekeliling, bahkan tak jauh dari kata kejam ber transmigrasi ke tubuh remaja SMA yang sedang koma karena adanya tragedi di sekolahnya (Pembullyan...