LXR 68

211 34 2
                                    

Menyadari anggota keluarga nya telah terlelap di kamar mereka membuat Rui dengan langkah bak seorang mata-mata yang sedang menyelinap beranjak secepatnya keluar kediaman tersebut.

Begitu sampai di halaman depan dirinya bergerak cepat berlari keluar dari wilayah kediamannya. Begitu sudah jauh ia menoleh ke sekelilingnya yang terlihat sangat penuh dengan pepohonan dan melihat motor terparkir di sana.

Tanpa basa basi ia pun menggunakan nya sebagai alat transportasi.

"Ruby, bagaimana presentase keberhasilan misi ini?"

“Pencatatan pendataan! Berdasarkan hasil catatan, presentase keberhasilan misi ini adalah 97% Tuan Rumah”

"Itu sudah lebih dari cukup. Ruby, mereka sudah kau kumpulkan di satu tempat bukan?"

Rui segera memakai helmnya yang kemudian beranjak pergi dari sana. Melesat membelah suasana malam yang dingin itu.

“Tugas sudah saya kerjakan, semua musuh keluarga Arbianka telah terkumpul di satu tempat”

'Tepatnya pada sebuah markas tersembunyi dari publik. Aku tidak yakin akan kembali dengan selamat setelah ini. Tapi.... Nyawa keluarga Arbianka ada di tangan ku sekarang'

"Ruby, sambungkan panggilan pada genk bandit itu"

“Baik Tuan Rumah”

......

Drrtt!

“Tersambung Tuan”

“Halo Tuan—ma-maksud ku Rui, apa sudah mulai menjalankan rencana itu?”

"Ya, lakukan seperti yang di rencanakan. Tunggu aba-aba dari ku mengerti?"

“Baik Rui, Berhati-hatilah”

•◦ೋ•◦❥•◦ೋ•◦❥•◦ೋ•

23.45 PM.

'Jadi ini... Markas mereka? Dari jarak segini saja aku sudah bisa merasakan hawa mengintimidasi yang setara dengan milik ayah. Tapi... Sepertinya lebih mirip milik kakek. Apapun itu... Ayo selesaikan ini sebelum pagi'

Rui menatap sebuah Mansion tua di depannya dengan tatapan rumit. Berbagai rancangan rencana cadangan mulai terangkai di kepalanya. Bahkan dirinya sampai harus berfikir dua kali untuk menuntaskan pertarungan nya ini.

Yang kemudian dengan gerakan santai ia melangkah mendekati kediaman tua tersebut.

"Hoi! Kau yang di sana! Angkat tanganmu! Jatuhkan senjata mu!"

Tangan Rui yang semula masuk ke dalam saku hoodie nya segera ia keluarkan dan mengangkat nya sejajar dengan telinganya.

Melihat beberapa penjaga mengetahui keberadaan nya membuatnya menjalankan rencana utamanya dulu.

'Plan A... Is start'

Rui di giring masuk ke dalam kediaman tua tersebut, sebelum ia masuk ia sempat di geledah jika kemungkinan ia membawa senjata.

Namun karena dasarnya ia tidak membawa apa-apa ia pun langsung di ajak memasuki kediaman tua tersebut.

Saat sudah di dalam sana dirinya melihat sekeliling dengan teliti di mana banyak sekali orang-orang yang bekerja untuk kediaman tua tersebut. Jika matanya tidak keliru dalam menghitung semuanya berjumlah lebih dari seribu orang.

Itu belum termasuk para pemimpin mereka.

'Ini... Di luar dugaan. Tak ku sangka aku akan melepaskan sisi kemanusiaan ku pada tempat ini. Ku harap aku tidak menghancurkan tempat ini' Rui menatap ke depan ketika dirinya digiring masuk ke dalam sebuah ruangan tepat pada lantai dua di kediaman tua tersebut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 6 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[Transmigrasi] "Who Am I?"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang