Waktu sudah menunjukkan kompetisi di mulai.
Para peserta yang terpilih sebagai kandidat calon anggota keluarga Arbianka juga sudah datang ke lokasi kompetisi.
Untuk kompetisi yang pertama kali di lomba kan adalah berburu. Para kandidat akan di berikan perbekalan satu buah senjata untuk memburu hewan incarannya.
Hewan yang di buru juga termasuk nya bebas karena kebiasaan keluarga Arbianka juga kadang berburu hewan di hutan untuk di pelihara.
(Sebenarnya tindakan ini termasuk tindakan gak bener sih, tapi ini dunia oren guys, harap ingat)
'Berburu ya? Di kehidupan ku yang dulu bahkan aku lupa kapan terakhir kali nya aku berburu hewan di hutan begini'
"Setiap peserta hanya memiliki waktu sampai matahari terbenam nantinya. Dan setiap peserta hanya di izinkan membawa satu ekor hewan buruan yang di dapatnya"
"Dengan ini kompetisi pertama, dimulai!"
Ting~
Suara lonceng berbunyi, tanda isyarat bahwa kompetisi sudah dimulai.
Rui menatap sekeliling di mana para kandidat yang ada sedang memilih persenjataan mereka. Dan karena hanya bisa membawa satu membuat mereka harus berfikir dua kali.
'Lima orang? Ah.. Tidak, ada tujuh orang yang menjadi saingan ku. Bahkan itupun termasuk jalang murahan itu, benar-benar menjengkelkan'
Entah kenapa Rui tiba-tiba merasa kesal sendiri, yang membuatnya mengambil asal satu senjata yang tersedia lalu beranjak ke dalam hutan.
"Bunda, apa yang satu ini gak papa? Maksudku hewan hewan yang ada di hutan kan terbilang ganas dan besar-besar. Apa para kandidat akan baik-baik saja?" Ary terlihat menatap sang ibu yang kebetulan ada di sebelah nya.
"Aigoo... Bungsu Arbianka yang satu ini tidak berubah ya, tenang saja sayangku. Di dalam hutan nanti akan ada bodyguard yang bertugas untuk berjaga jika saja ada kandidat yang sekarat. Jadi jangan khawatir oke?"
Ary hanya mengangguk pelan sebagai sahutan dari sepupunya yang berasal dari Korea itu.
'Dia ngomong apa sih? Aku gak ngerti'
Yang sebenarnya ia kebingungan dengan apa yang di ucapkan sepupunya itu."Dia bilang jangan khawatir, di hutan akan ada bodyguard yang bertugas jika ada kandidat yang terluka nantinya"
Ary mengalihkan pandangannya ke arah sepupunya yang lain yang barusan membantu men translate kan apa yang ia dengar.
"Begitu kah? Baguslah jika begitu" Sahut Ary.
————•••
Rui menatap penuh kagum hutan yang ia masuki. Semenjak ia masuk ke sana, hawa menenangkan langsung memeluk dirinya. Ia benar-benar merasa sangat nyaman disini.
Sepertinya ia perlu membangun sebuah apartemen di sini. Atau mungkin setidaknya rumah pohon di sana. Suasana hutan itu benar-benar membuatnya serasa tidak memiliki masalah apapun pada pundaknya.
"Aku baru tau jika suasana hutan di sini begini. Emosiku langsung hilang entah kemana" Gumam Rui seraya menatap sekelilingnya.
Hingga kemudian dirinya di buat terkejut saat melihat seekor Harimau putih besar tertidur di dekat posisinya. Lantas dirinya menatap sekeliling untuk memastikan hanya ada dirinya di sana. Yang kemudian ia melangkah mendekati Harimau putih itu.
Krekk
Grrrr
Rui merutuki dirinya sendiri yang lupa jika lokasi mereka saat ini sedang di hutan. Dan tadi dirinya tidak sengaja menginjak ranting pohon yang ada di tanah. Dan itu membuat si Harimau yang sebelumnya tertidur jadi terbangun.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Transmigrasi] "Who Am I?"
Teen FictionJudul sebelumnya : Transmigrasi Leo X Rui. Deandra Leonardo Lelaki dingin yang tak tersentuh, acuh pada sekeliling, bahkan tak jauh dari kata kejam ber transmigrasi ke tubuh remaja SMA yang sedang koma karena adanya tragedi di sekolahnya (Pembullyan...