Rui turun dari motornya begitu ia sampai di tempat yang ia tuju. Saat memasuki ruangan tersebut dirinya sedikit menyerinyit kala aroma amis di padukan aroma busuk itu menusuk hidungnya.
Ia lupa jika dirinya harus membiasakan ini mulai dari sekarang. Bahkan ke depan mungkin jauh lebih parah dari ini.
Begitu memasuki ruangan utama, suara teriakan 'korban' begitu memekakkan telinganya. Ia pun menyusul ke arah suara dan melihat pemandangan yang cukup membuatnya menyerinyit jijik.
"Aku baru tau... Jika kalian bahkan melakukan penyiksaan menyeramkan pada mangsa kalian"
Crrk...
Set!
Rui dengan entengnya mengangkat tangan ketika dua orang yang sepertinya terkejut karena kehadiran nya mengarahkan pistol dan belati ke arah nya.
"Siapa kau? Harusnya tidak ada seorang pun yang mengetahui markas ini"
Seorang pemuda terlihat berbalik ketika melihat keributan di belakang nya. Dan ia lebih terkejut ketika menyadari kedatangan Tuan nya.
"Tuan!? Kapan anda datang!? Freya! Dominic! Turunkan senjata kalian!" Tukas Archer dengan panik.
Yang di panggil pun langsung menurunkan senjata mereka.
"Aku tidak menyangka penyambutan tamu seperti ini juga ada" Rui mengambil pistol yang di pegang Freya dan mengecek ada berapa amunisi di dalamnya.
"... Anda Tuan Rui?" Tukas Dominic dengan ragu.
"Hmm, tapi usahakan panggil aku dengan nama. Sebutan Tuan terlalu berlebihan untukku"
"Mohon maaf atas tindakan kami Tuan!"
Brukk!
Freya dan Dominic kompak meringis ketika mereka di paksa menunduk oleh Beatrice. Namun naas nya keduanya jadi seolah sedang bersujud.
"Angkat kembali kepala kalian, dan tidak perlu sehormat itu padaku. Kita masih berada di tempat yang sama" Tukas Rui meminta Freya dan Dominic kembali berdiri.
"Maaf karena tidak mengenali Tuan sebelumnya, aku Oliver, ini Beatrice, ini Freya dan ini Dominic. Yang di sana ketua kami, Archer" Tukas Oliver ikut mendekat dan memperkenalkan diri.
"Begitu ya? Kalau begitu, jika boleh tau apa yang sedang kalian lakukan?" Tukas Rui mencoba melihat apa yang sedang di lakukan Archer di belakang sana.
"Itu... Dia sedang bermain-main dengan mangsa kami. Cukup mengagumkan dia tidak mati setelah dua bulan berlalu" Sahut Freya menjelaskan.
"Oh.. Dia siapa?"
"Ada baiknya Tuan tidak mengetahui nya" Ujar Archer seraya mendekat dan menghampiri Rui. 'Ingatan Tuan menghilang lagi?'
"Kalau begitu, ada keperluan apa Tuan datang kemari?" Beatrice menatap ke arah Rui yang terlihat memainkan pistol di tangannya.
"Aku cukup ragu mengatakan nya, tapi jujur aku butuh bantuan kalian"
Mendengar suara Rui yang terdengar serius membuat mereka berlima tanpa sadar memasang wajah serius.
"Sampai kapanpun Tuan butuh bantuan, kami akan ikut membantu Tuan" Ujar Dominic.
"Sebaiknya kita berbicara di ruang utama. Kita tidak mungkin berdiskusi di tempat seperti ini" Tukas Oliver memberi saran.
"Kalian bisa pergi keluar dulu, ada yang perlu ku lakukan pada nya"
Archer keringat dingin ketika sadar tatapan Rui mengarah ke arah mangsa nya. Dirinya belum selesai bermain main dengannya btw.
'Itu mangsa ku...'
KAMU SEDANG MEMBACA
[Transmigrasi] "Who Am I?"
Teen FictionJudul sebelumnya : Transmigrasi Leo X Rui. Deandra Leonardo Lelaki dingin yang tak tersentuh, acuh pada sekeliling, bahkan tak jauh dari kata kejam ber transmigrasi ke tubuh remaja SMA yang sedang koma karena adanya tragedi di sekolahnya (Pembullyan...