LXR 03

3.2K 228 0
                                    

Hard word / typo bertebaran
Sider's jauh-jauh sana
Jangan lupa vote komennya, bikin author seneng gak susah kok
_____________________________


Leo mengerjapkan matanya untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina matanya

Menyerinyit heran saat melihat ruangan serba putih di sana, apa ia di hukum ke ruangan serba putih oleh ibunya lagi?

Apa ia di kurung lagi? Tapi kenapa aroma obat begitu kuat?

Leo mendudukkan dirinya dan ia terkejut saat menyadari ia ada di rumah sakit

Ia lantas menatap ke sekeliling, hanya ada dirinya di sana, pandangannya teralihkan ke arah cermin yang kebetulan ada di nakas sebelahnya

Detik itu juga ia kembali terkejut saat melihat perubahan pada wajahnya, tak hanya wajah bahkan rambut dan manik matanya berubah warna

Rambutnya yang semula berwarna biru gelap berubah hitam pekat, manik mata coklatnya berubah hitam legam

"Siapa?" Kalimat itu terucap begitu saja kala ia masih menatap pantulan cermin di sana

"Apa terjadi hal buruk saat aku ada di sana? Tapi kenapa bisa terjadi banyak perubahan? Apa aku menjalani operasi?" Gumamnya heran

Leo menatap tangannya yang di infus lalu ke arah cermin lagi, ada perban yang melilit kepalanya

Nyut

"Ughhh... Apa lagi sekarang?" Leo tersentak kaget saat kepalanya berdenyut sakit

Ia memegangi kepalanya dan sedikit mencengkram kuat kepalanya

-_-_-_-_-_-_-_-_-_--------

"Anak yatim kek lo emang pantes dapet beginian, kenapa gak terima ya? Salah siapa gak punya orang tua"

"Udah yatim, anak haram pasti, soalnya orang tuanya gak mau tanggung jawab"

"ANAK HARAM"

"Bang Rui bukan anak haram! Dia punya aku, dia punya aku sebagai adiknya!"

"Bang Rui gak papa kan?"

"Bang! Abang! Bangun! Aku janji gak akan ketemu mereka lagi tapi Abang bangun!"

-_-_-_-_-_-_-_-_-________



Leo mengatur nafasnya yang tersengal-sengal karena rasa sakit di kepalanya

Begitu nafasnya sudah normal, ia menatap kosong ke arah tangannya yang terasa basah

"Ck, pake mimisan segala" Gerutunya

Leo terdiam saat memikirkan ingatan yang memaksa masuk milik raga yang ia tempati

Iya, raga, Leo menyadari jika dirinya mengalami perpindahan jiwa, dan sekarang ia berada di tubuh seorang pelajar SMA ternama

Moon High School, yang terkenal dengan banyaknya pelajar yang berasal dari keluarga ternama

Leo sedikit heran kenapa pemilik raga ini bisa bersekolah di sekolah elit itu, tapi ia tidak peduli

Yang akan ia lakukan sekarang adalah menuntaskan masalah yang selama ini pemilik raga sembunyikan

Seseorang yang mengatakan jika dirinya adalah adik nya (entah itu benar atau tidak) ternyata keluarga nya sedang di landa masalah dimana keluarga itu terancam oleh ancaman pembunuhan oleh orang asing

Karena di ingatan tadi seseorang itu sudah banyak mengenal pemilik raga ini, jadi mungkin tugas Leo adalah untuk membantu masalah keluarga nya

Meski ia melakukannya secara diam-diam

Ceklek...

Leo segera tersadar dari lamunannya saat seseorang masuk ke ruangannya

"Oh? Tuan! Kenapa kau tidak memanggilku?" Ujar sang dokter sedikit panik saat melihat darah membasahi hidung Leo

Di belakangnya ada seorang remaja muda yang ternyata adalah seseorang yang Leo lihat di ingatannya

Tapi ia lupa siapa namanya

"Apa ada keluhan lain Tuan? Mungkin kepalamu sakit atau pusing?" Ujar sang dokter selesai membersihkan darah yang membasahi sebagian wajah Leo

Leo menggeleng sebagai sahutan, dan pandangan nya teralihkan pada remaja muda tadi
"Dia... Siapa?"

Remaja muda tadi tersentak kaget mendengar ucapan Leo

"A-abang.. Abang gak bercanda kan? Ini Ary bang" Ujar remaja muda tadi sedikit bergetar menahan rasa gugup

Leo menggeleng karena ia benar-benar tidak mengingat di ingatan tadi menyebut nama remaja di depannya itu
"Aku.. Tidak ingat, memangnya kau siapa?" Tanya nya sekali lagi

Remaja muda tadi, Januar Arbianka, menunduk dengan bahu yang bergetar

"Maaf aku harus mengatakan ini, tapi sepertinya pasien mengalami gangguan pada kepalanya yang membuat ingatan hilang, mungkin hanya beberapa hal kecil yang ia ingat" Ujar sang dokter seraya menepuk pundak Ary dengan sedikit menyesal

"Tidak masalah dokter, terimakasih sudah membantu" Sahut Ary seraya mendongak dan menatap sang dokter

"Baiklah jika ada keluhan lain segera beritahu saya, saya permisi"

Setelah kepergian sang dokter Ary menghampiri Leo yang masih menatap nya heran

"Abang.. Beneran gak inget?" Ujar Ary kembali memastikan

Leo menggeleng sebagai sahutan

Ary menghela nafasnya sejenak
"Nama ku Januar Arbianka, biasa di panggil Ary, nama Abang sendiri Rui, Ruinard" Ujar Ary seraya menatap Leo yang menatap dengan sorot mata dinginnya

Jujur saja ia cukup merasa ketakutan saat ini, baik sorot mata ataupun aura yang di pancarkan Leo cukup membuat bergetar ketakutan

"Begitu ya, lalu apa yang terjadi padaku hingga aku seperti ini? Dan kenapa aku bisa ada di sini?" Ujar Leo-Rui bertanya

Ary sejenak terdiam
"Aku kurang tau apa yang terjadi, tapi saat jam pulang seminggu lalu, aku liat Abang ada di gudang lama, kepala sama badan Abang luka-luka, dan.. K-kepala Abang berdarah" Jelas Ary menunduk ketakutan

Ia masih mengingat jelas bagaimana parahnya kondisi Rui saat di temukan

Rui menatap nya sejenak sebelum akhirnya tersenyum misterius
"Terimakasih sudah membantuku, kau bisa kembali, aku akan beristirahat" Ujar Rui seraya membaringkan tubuhnya dan membelakangi Ary

Ary sebenarnya hendak mengatakan sesuatu tapi merasa jika mungkin Rui akan terganggu sehingga ia mengurungkan niatnya dan beranjak pergi

__________________________
_____________________
_____________
________

To be continue...

[Transmigrasi] "Who Am I?"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang