Malam itu di Bu Ye Tian alias kota tanpa malam sedang berlangsung sebuah perang pemberontakan dari para kultivator pada klan Wen.
Nie Mingjue dan Lan Xichen langsung menyerang Wen Ruohan saat melihat bahwa pemimpin klan Wen itu sedang menatap mengejek pada mereka.
Serangan mereka berdua ditangkis dengan mudah. Bahkan Wen Ruohan dapat dengan mudah menahan serangan kedua senjata dari Lan Xichen dan Nie Mingjue.
Lan Xichen biarpun seorang omega, dia salah satu pemilik tingkat kultivasi yang tinggi bersama adiknya. Dia juga dilatih sejak kecil untuk bertarung oleh sang paman.
Lan Xichen dan Nie Mingjue terus menyerang hingga Wen Ruohan ada sedikit lengah dan Lan Xichen melirik ke arah tiang di belakang Wen Ruohan. Dari tiang itu muncul seorang pemuda dengan jubah klan Wen yang menusuk Wen Ruohan dari belakang.
"Apa..yang kau lakukan-?"
Mendengar pertanyaan Wen Ruohan, pemuda itu menyeringai dan melepas jubah Wen di tubuhnya.
"Membunuhmu, tentu saja. Apalagi?"
Wen Ruohan mendecih sebelum tubuhnya melemas dan terjatuh ke lantai. Pemuda itu hanya memandang tubuh pemimpin sekte Wen itu dengan datar.
"Meng Yao!!"
Pemuda itu yang merasa namanya disebut langsung menatap Nie Mingjue dengan pandangan sendu. Dia tau semua perbuatannya selama ini salah. Namun tidak ada cara lain.
Mereka berdua bertengkar hebat. Lan Xichen berusaha memisahkan kedua alpha itu. Namun percuma karena tenaganya tak cukup kuat jika dibandingkan dengan kekuatan kedua alpha itu.
Sejak kejadian itu, hubungan kedua alpha itu tak pernah akur. Bahkan suatu hari Nie Mingjue tak segan-segan mengatakan suatu hal yang menyakitkan bagi Meng Yao sambil menendang pemuda itu dari menara Jinlin Tai.
Lan Xichen sudah tak tau bagaimana membuat kedua alpha itu akrab kembali. Hingga tiba-tiba dia mendapat kabar bahwa Nie Mingjue meninggal dunia akibat penyimpanan Qi. Dia tau bahwa Meng Yao ada di sana untuk menjernihkan pikiran Nie Mingjue dengan inquiry yang dia ajarkan.
Banyak hal terjadi hingga perayaan Jin Ling, putra Jin Zixuan dan Jiang Yanli yang berumur satu bulan. Lan Xichen merasakan firasat yang buruk.
"Xiongzhang, Wei Ying.."
Lan Xichen tersentak saat mendengar perkataan Lan Wangji. Ternyata tak hanya dia yang merasakan perasaan itu. Adiknya juga. Namun sebagai pemimpin sekte Lan, dia tak bisa meninggalkan menara Jinlin Tai. Lan Wangji yang berinisiatif untuk datang ke jalan setapak itu.
Sesampainya di tujuannya, Lan Wangji terkejut saat melihat Wei Wuxian yang sudah kehilangan kendali dengan dirinya dan Wen Ning yang dikelilingi oleh para kultivator klan Jin.
Hingga Jin Zixuan datang dan mencoba membujuk Wei Wuxian untuk tenang. Namun percuma karena Jin Zixun seperti sengaja memprovokasi Wei Wuxian agar lepas kendali. Berakhir dengan Wen Ning melukai Jin Zixuan. Wei Wuxian terkejut dan berakhir pingsan yang membuat Wen Ning langsung tersadar dan membawa Jin Zixuan serta Wei Wuxian ke gua Yiling.
Lan Wangji ingin menyusul, namun tiba-tiba Jin Guangshan mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal tentang Wei Wuxian dan membuatnya berhenti sambil mengepalkan tangannya.
Lan Wangji tak menghiraukan itu dan memilih untuk kembali ke menara Jinlin Tai bertemu sang kakak. Di sana dia menceritakan semuanya kepada sang kakak yang sedang berada di dekat kolam.
"Bagaimana keadaan Jin Zixuan, Wangji?"
Lan Wangji menggelengkan kepalanya tanda dia tak tau. Dia tak bisa menyusul ke Yiling jika masih banyak kultivator Jin di sana bahkan ada Jiang Cheng juga di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
[End] Always you, alpha (XianWang)
FantasyAlpha Wei Wuxian menghilang setelah membuat kekacauan di kota tanpa malam (Bu Ye Tian). Dia mengasingkan dirinya tanpa diketahui oleh Jiang Cheng, Lan Wangji dan yang lainnya. Dia menyesali perbuatannya yang lepas kendali dan berakhir melukai sang s...