Hari ini, Jiang Cheng dan Jiang Yanli serta Jin Zixuan sepakat untuk mengadakan pesta atas kembalinya Wei Wuxian. Walau masih ada yang tidak percaya pada kesaksian Jiang Yanli dan Jin Zixuan, tapi mereka tetap tidak berbuat apapun.
Semua sekte sudah datang. Awalnya Wei Wuxian ingin duduk di bawah bersama sekte kecil lainnya, namun tangannya ditarik oleh Jin Ling dan Jiang Yanli untuk duduk di samping Jiang Cheng. Wei Wuxian ingin protes, namun Jiang Yanli langsung menatap tajam dirinya.
"Terimakasih sudah datang. Saya, Jiang Cheng, selaku pemimpin sekte Jiang mengucapkan terimakasih kepada para pemimpin sekte yang sudah datang ke sini. Saya juga mengucapkan syukur atas kembalinya kakak seperguruan saya, Wei Wuxian."
Jiang Cheng melirik ke arah Wei Wuxian yang hanya tersenyum canggung. Dia sudah lama tidak menjadi pusat perhatian dan dia menjadi sedikit canggung.
Wei Wuxian menghela napasnya pelan saat melihat beberapa kultivator masih menatap dirinya sinis. Jiang Cheng melihat itu langsung mengedarkan pandangannya dan menatap tajam semua kultivator yang tidak menerima Wei Wuxian.
"Jika masih ada yang tidak menerima Wei Wuxian di sini, silahkan keluar dari ruangan ini. Saya juga tak akan segan untuk menarik bantuan yang sudah saya berikan pada sekte kalian."
Semua yang tadinya menatap Wei Wuxian dengan pandangan benci langsung terdiam. Mereka meneguk air liur mereka dan mengangguk kaku ke arah Jiang Cheng.
Acara dilanjutkan dengan para pemimpin sekte yang berdiskusi tentang sekte masing-masing. Lan Wangji memilih untuk melipir ke danau teratai. Dirinya merasakan tenang saat menatap danau teratai itu.
Wei Wuxian yang melihat Lan Wangji keluar dari aula pertemuan langsung menyusul sang HanGuang-Jun. Dia tersenyum saat melihat Lan Wangji yang sedang menatap danau teratai di depannya.
"Lan Zhan."
Lan Wangji tersentak mendengar suara itu. Dia menolehkan kepalanya dan mendapati Wei Wuxian yang mendudukkan dirinya di samping Lan Wangji.
"Wei Ying.."
Wei Wuxian terkekeh saat Lan Wangji memalingkan wajahnya. Dia tersenyum saat melihat rona merah tipis di pipi mulus sang HanGuang-Jun.
"Bagaimana selama aku pergi, Lan Zhan?"
Lan Wangji menatap bayangan dirinya di danau teratai itu. Dia menatap sendu bayangan Wei Wuxian di air.
"Seperti yang kau tau."
Wei Wuxian menatap Lan Wangji. Dirinya gemas dengan jawaban Lan Wangji karena maksud dari pertanyaannya bukan itu.
"Aku menanyakan tentang dirimu, Lan Zhan."
Lan Wangji langsung menoleh ke arah Wei Wuxian. Dirinya terdiam sebentar sebelum menyadari maksud dari pertanyaan Wei Wuxian tadi. Lan Wangji langsung mengalihkan pandangannya ke arah danau kembali.
"Tidak ada apapun."
Wei Wuxian menghela napasnya. Beberapa hari lalu, dia secara tak sengaja bertemu dengan Lan Xichen dalam sebuah perburuan malam. Di sana Lan Xichen menceritakan betapa menderitanya Lan Wangji saat Wei Wuxian menghilang dan dia hanya bisa meringis dalam hati saat mengetahui bahwa Lan Wangji menjadi gila akan pekerjaannya sebagai kultivator. Bahkan para kelincinya hanya sesekali dia kunjungi.
Wei Wuxian memegang kedua bahu Lan Wangji untuk berhadapan dengannya. Lan Wangji terkejut dan ingin melepaskan diri, namun terhenti saat dia melihat sorot tajam dari mata Wei Wuxian.
"Lan Wangji, aku tau semuanya. Aku tau Gusu tidak mengajarkan para murid nya untuk berbohong. Jadi untuk apa kau berbohong?"
Lan Wangji tersentak mendengar pertanyaan itu. Dirinya mengalihkan pandangannya dari Wei Wuxian.
"Tatap aku, Lan Wangji!"
Mendengar itu, Lan Wangji langsung menatap Wei Wuxian. Alpha Wei itu menghela napasnya dan memeluk sang HanGuang-Jun.
"Maaf. Maaf sudah membentakmu, Lan Zhan."
Tubuh Lan Wangji sedikit bergetar, Wei Wuxian langsung mengeratkan pelukannya dan menenangkan Lan Wangji.
Di sisi lain, Lan Xichen dan Jiang Cheng melihat itu. Mereka berdua menggelengkan kepala mereka saat Wei Wuxian dan Lan Wangji sudah kembali seperti semula.
"Jiang zhongzu."
Jiang Cheng melirik Lan Xichen yang sedang menatapnya.
"Ada apa, Lan zhongzu?"
Jiang Cheng menatap Lan Xichen, namun pemimpin sekte Lan itu langsung memalingkan wajahnya saat menyadari dia terpesona dengan ketampanan pemimpin sekte Jiang itu.
"A-ah tidak ada apa-apa kok. Aku akan kembali ke dalam."
Lan Xichen langsung masuk kembali ke dalam aula. Jiang Cheng hanya menatap punggung Lan Xichen dengan pandangan bertanya.
Tak lama bahu Jiang Cheng ditepuk oleh Wei Wuxian. Dirinya menoleh dan mendapati Lan Wangji yang langsung memberi salam padanya. Jiang Cheng langsung membalas salam itu.
"Apa yang sudah kau perbuat pada Lan zhongzu sampai wajahnya memerah, A-Cheng?"
Jiang Cheng mengernyitkan keningnya mendengar pertanyaan Wei Wuxian.
"Apa maksudmu?"
Wei Wuxian terkekeh sambil merangkul bahu alpha Jiang itu.
"Lan zhongzu sepertinya menyukaimu, shidi."
Mendengar itu, Jiang Cheng langsung memukul perut Wei Wuxian. Wei Wuxian hanya tertawa saat dirinya mendapatkan pukulan sayang dari Jiang Cheng.
"Berhentilah berbicara omong kosong, Wei Wuxian!"
Jiang Cheng langsung masuk ke dalam aula meninggalkan Wei Wuxian yang tertawa dengan Lan Wangji yang hanya menggelengkan kepalanya.
"Wei Ying, tau darimana jika xiongzhang menyukai Jiang zhongzu?"
Wei Wuxian menghentikan tawanya. Dia menatap Lan Wangji dengan senyuman. Dia mengalihkan pandangannya ke dalam aula.
"Kau dan kakakmu mudah ditebak, Lan Zhan. Mata kalian berdua menjelaskan semuanya. Apalagi reaksi kalian, itu sangat memperjelas semuanya."
Lan Wangji langsung mengalihkan pandangannya dari Wei Wuxian dengan telinga yang memerah. Wei Wuxian terkekeh melihat itu.
Dirinya mengajak Lan Wangji untuk kembali ke aula. Mereka disambut dengan Lan Sizhui yang menyapa mereka diiringi dengan pertengkaran Lan Jingyi dan Jin Ling. Mereka bertiga hanya menggelengkan kepala sambil tersenyum maklum melihat pertengkaran kedua remaja itu.
TBC
Hayo mau side chapter Jiang Cheng x Lan Xichen gak?
Jangan salah lapak yaa. Ini lapak XianWang bukan wangxian.
Jangan lupa juga buat vote dan komennya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[End] Always you, alpha (XianWang)
FantasyAlpha Wei Wuxian menghilang setelah membuat kekacauan di kota tanpa malam (Bu Ye Tian). Dia mengasingkan dirinya tanpa diketahui oleh Jiang Cheng, Lan Wangji dan yang lainnya. Dia menyesali perbuatannya yang lepas kendali dan berakhir melukai sang s...