3.

927 84 0
                                    

Selama bertahun-tahun, Wei Wuxian tidak keluar dari tempat pengasingannya. Beruntung, ada wanita tua yang baik hati mau memberi makan dirinya selama pengasingannya.

Sudah 13 tahun Wei Wuxian mengasingkan dirinya. Dia mulai bangkit dari duduknya dan membuka pintu rumah kecilnya. Dia tersenyum saat melihat ada nampan makanan di sana.

Wei Wuxian mengambil nampan itu dan menutup pintu. Dia mulai memakan makanannya dan membereskan barang-barang miliknya.

Setelah selesai, Wei Wuxian menaruh nampannya di depan rumah itu dengan secarik kertas berisi pesannya untuk wanita tua yang selalu perduli padanya.

Hari ini, setelah pengasingan dirinya selama 13 tahun, Wei Wuxian memutuskan untuk kembali.

Wei Wuxian berjalan menuju ke Lianhua Wu. Dia ingin menemui Jiang Cheng lebih dulu. Ah, saat ini Jiang Cheng pasti sedang mengurus sektenya.

Setelah menempuh perjalanan berhari-hari, Wei Wuxian akhirnya tiba di gerbang Lianhua Wu. Penjaga langsung mendatanginya.

"Anda siapa? Dan ada perlu apa anda ke sini?"

Wei Wuxian tersenyum sambil membuka sedikit topeng di matanya. Sang penjaga terkejut dan mengantarnya langsung ke Jiang Cheng.

"Jiang zhongzu, ada tamu untuk anda."

Jiang Cheng yang sedang membaca gulungan di mejanya hanya merengut. Pandangannya tak beralih dari tulisan itu.

"Siapa? Aku tidak ingat membuat janji temu dengan seseorang."

Saat sang penjaga ingin menjawab, Wei Wuxian mengisyaratkan agar berhenti dan memintanya untuk pergi. Setelah penjaga itu pergi, Wei Wuxian berjalan ke arah Jiang Cheng dan duduk di hadapan pemimpin sekte Jiang itu.

"Apa aku harus membuat janji temu jika ingin bertemu adik seperguruanku?"

Mendengar suara itu, Jiang Cheng langsung mendongakkan kepalanya. Dia mengepalkan tangannya sebelum menonjok wajah tampan dengan cengiran khas Wei Wuxian.

"Berani sekali kau kembali setelah semua yang kau lakukan? Apa maumu, Wei Wuxian?!"

Jiang Cheng terduduk di atas perut Wei Wuxian yang terbaring. Bahunya bergetar karena menahan tangis. Namun tangisannya semakin keras saat dia merasakan Wei Wuxian memeluknya.

"Maaf, maafkan aku. Aku hanya merasa bersalah melukai orangtua Jin Ling. Aku merasa bersalah melukai Jin Zixuan dan shijie. Maafkan aku, A-cheng."

Mereka bertahan seperti itu hingga tangis Jiang Cheng mereda. Setelah reda, Jiang Cheng langsung memukul kepala Wei Wuxian yang hanya dihadiahi dengan cengiran bodoh pria Wei itu.

"Bagaimana dunia kultivasi setelah aku pergi?"

Jiang Cheng duduk kembali di tempatnya. Dia menghela napasnya sebelum menatap Wei Wuxian.

"Aku, shijie dan Jin Zixuan masih menyelidiki tentang dalang yang menyebabkan dirimu dan Yin Hufu lepas kendali. Petunjuk mengarah pada Jin Guangshan dan Jin Guangyao, tapi kita perlu barang bukti yang kuat."

Wei Wuxian berpikir sejenak. Dia menatap Jiang Cheng dengan pandangan serius.

"Jiang Cheng, aku izin untuk bermeditasi di sini. Sekalian menemanimu bekerja."

Jiang Cheng hanya mendengus.

"Lakukan sesukamu."

Selanjutnya ruangan itu hanya diisi dengan keheningan. Jiang Cheng fokus dengan gulungannya dan Wei Wuxian fokus dengan meditasinya.

'Sebenarnya, apa yang kau tau, Wei Wuxian?' batin Jiang Cheng sambil menatap Wei Wuxian sendu.

Jiang Cheng mengirimkan pesan dengan burung ke Lanling Jin untuk memberi kabar pada sang jiejie dan Jin Zixuan atas kepulangan Wei Wuxian.

Setelah berjam-jam, Wei Wuxian selesai bermeditasi. Saat dirinya membuka mata, dia melihat Jiang Cheng yang sedang meregangkan otot-ototnya yang kaku. Wei Wuxian tersenyum melihat itu.

"Kenapa kau bermeditasi?"

Wei Wuxian hanya menopang dagunya dengan tangan sambil menatap Jiang Cheng.

"Untuk menenangkan pikiranku, apa lagi?"

Wei Wuxian terkekeh saat mendapati Jiang Cheng mendengus.

"A-Cheng, Lan Zhan bagaimana?"

Jiang Cheng menatap Wei Wuxian dengan pandangan jijik.

"Kenapa tiba-tiba bertanya tentangnya?"

Wei Wuxian merebahkan dirinya di lantai sambil menatap ke langit-langit ruangan itu.

"Aku hanya merindukannya."

"Temui dia."

Wei Wuxian menatap Jiang Cheng yang melanjutkan pekerjaannya dengan pandangan bertanya.

"Ada apa?"

Jiang Cheng hanya menggelengkan kepalanya. Wei Wuxian langsung membuat rencana bahwa besok dia akan ke Gusu. Jiang Cheng yang melihat raut wajah senang Wei Wuxian hanya mendengus.

"Jangan besok. Besok, jiejie dan Jin Zixuan akan datang untuk melihatmu."

Wei Wuxian terlonjak. Dia tersenyum senang saat mendengar perkataan Jiang Cheng.

.
.
.

Keesokan harinya, benar saja. Jin Zixuan, Jiang Yanli dan Jin Ling datang ke Lianhua Wu. Jiang Yanli langsung memeluk Wei Wuxian saat melihat adiknya itu baik-baik saja.

"A-Xian, syukurlah kau baik-baik saja."

Wei Wuxian menangis di bahu sang shijie.

"Shijie, maaf hiks.. maafkan aku.."

Jin Zixuan langsung mendekat ke arah Wei Wuxian. Dia mengusap kepala alpha Wei itu.

"Jangan terus menyalahkan dirimu. Ini bukan salahmu. Kita semua sedang mencari siapa yang membuatmu hilang kendali."

Wei Wuxian sangat bersyukur Jin Zixuan menjaga shijie nya. Dia melepas pelukan Jiang Yanli dan menatap Jin Ling. Jiang Yanli dan Jin Zixuan tersenyum.

"A-ling, ini pamanmu. Yang menyelamatkan A-die dan a-niang."

Jin Ling menatap Wei Wuxian dengan pandangan terkejut.

"Jadi, dia paman yang selama ini A-die dan a-niang ceritakan?"

Wei Wuxian mengernyitkan keningnya mendengar itu. Dia menatap orangtua Jin Ling dengan pandangan bertanya.

"Memang dia yang menyelamatkan kami berdua, A-ling."

Mendengar jawaban sang ibu, Jin Ling memeluk Wei Wuxian. Dia menangis sambil mengucapkan syukur.

"Syukurlah. Terimakasih, paman sudah menyelamatkan A-die dan a-niang hiks.."

Wei Wuxian tersenyum sambil membalas pelukan Jin Ling.

Mereka semua langsung masuk ke dalam setelah selesai berpelukan. Jiang Cheng dan Wei Wuxian tetap bertengkar perkara sepele. Sedangkan Jiang Yanli masih menjadi pihak yang menengahi kedua adiknya. Jin Zixuan dan Jin Ling hanya menonton sambil terkekeh pelan.

Jin Zixuan, Jiang Yanli dan Jin Ling memutuskan untuk menginap selama satu Minggu. Biarlah sang ayah yang diseret sang ibu untuk mengurus semua permasalahan sekte daripada sang ayah sibuk dengan para wanita simpanan miliknya.









TBC

Kembali lagi.

Gmna nih sejauh ini ceritanya? Ngebosenin gak?

Jangan salah lapak ya. Ini lapak XianWang bukan wangxian.

Kalo suka jangan lupa juga buat vote dan komennya yaaa sayang

[End] Always you, alpha (XianWang)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang