CHAPTER 14

12 3 0
                                    

“Ini dia Jennifer temen kecil gue dan Jen kenalin ini Aileen pacar gue”

Jennifer kaget mendengar itu, lalu menatap mereka berdua yang rangkulan masih belum percaya. Sedangkan Aileen, perempuan itu hanya menanggapinya dengan senyuman manis.

“L—lu udah punya pacar?”

“Iya, waktu itu pengen bilang sama lu tapi kayaknya lebih baik kalian ketemu langsung”

“O—ohhh, oh ya ngomong ngomong soal pacar Megan sama Aksa tuh pacaran ya?”

Ukhukkk!!!!!

“Otw kok doain aja sih Megan nya cepet luluh” jawab Aksa dengan cepat.

“Kok bisa weh lu mengira gitu?!” sewot Megan.

“Iya...soalnya tadi kalian so sweet  banget sih makanya gue ngira kalian pacaran”

“Iyakan! Gue juga setuju kok sama pendapat lu Jen, emang mereka tuh tanpa disadari ya mereka cocok” jelas Shasa.

“Gue gampar lu ye Sha!”

Samuel dan yang lain hanya menggelengkan kepalanya sambil terkekeh juga. Sedangkan Aksa hanya tersenyum miris, tapi hal itu tidak membuat Aksa sakit hati ia justru memakluminya karena memang kenyataannya seperti itu Megan belum mencintainya. Ngomong ngomong setelah itu mereka pun mengenalkan dirinya masing masing.

Brumm...brum...brum!

“Nah, itu yang baru dateng namanya Rafael” ujar Samuel.

Jennifer pun hanya mengangguk paham. Begitu Rafael hendak ingin bergabung dengan teman temannya Jennifer pun dengan ramah memperkenalkan dirinya.

“Hai, gue Jennifer!”

“Gue Rafael”

“Adik lu tadi namanya siapa? Dia cantik loh!”

“Adik?”

“Iya, yang tadi di bonceng lu”

“Dia cewek gue”

Lagi lagi Jennifer tercengang, lalu melihat Shasa merasa tidak enak.

“Kalau sama Shasa menurut lu cantikkan siapa, Jen?” tanya Rachel mencoba mencairkan suasana.

Jennifer terdiam sejenak, “K—kalau Shasa tuh lebih ke imut. Gue sebagai cewek malahan lebih suka imut daripada cantik, soalnya kan kalau cantik itu semua orang bisa entah itu dia perawatan or make up, but imut itu tuh kalo menurut gue ciri khas orang tersebut”

“Tuhkan Sha! Gak perlu cantik pokoknya yang paling terpenting itu tuh jadi diri lu sendiri” ucap Rachel pada Shasa yang disetujui oleh semuanya.

“Kalau Rafael sukanya cewek apa?”tanya Shasa.

“Cewek kalem”

“Ih gak asik, lu kan dah pendiem masa maunya cewek kalem terus nanti kalau pacaran mau diem dieman aja gitu? Mending cewek hiperaktif aja kek gue”

“Boleh juga, kalau hiperaktif nya dalam pembelajaran” jawabnya dengan cuek lalu mengacuhkan Shasa yang sedari tadi sedang kegirangan seperti cacing kepanasan.

Tadinya Aileen kira ia bakalan tidak bisa menerima Jennifer di sekitarnya, tapi ternyata ia dapat menerima perempuan itu sedikit demi sedikit. Sedaritadi ia justru ikut bergabung dengan mereka yang sedang membicarakan banyak hal sehingga terlihat sangat asik.

Meski terlalu asik tetapi mereka pun pada akhirnya sadar bahwa langit sudah gelap, sehingga mereka pun berniat untuk pulang ke rumah masing masing.

“Sam, gue pulang sama lu kan?” tanya Jennifer.

Aileen [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang