Pagi pun tiba. Pagi ini Aileen sudah rapih sejak pagi pagi sekali. Sejak semalam ia belum mengecek kembali handphone nya, entah kenapa dirinya sangat enggan sekali untuk membuka handphone. Usai sarapan ia pun menunggu Samuel di teras rumah dengan pikiran yang masih tertuju pada foto semalam yang Aldi kirim. Setelah penasaran, mencari tahu, lalu menyesal, sekarang dirinya sulit untuk berhenti overthinking. Padahal ia sudah berkali kali meyakinkan dirinya bahwa Samuel tak mungkin sebrengsek itu, bahkan ia sampai mengatai dirinya sendiri bahwa ia sangat lebay. Hal sekecil itu bisa membuat dirinya overthinking semalaman, ah tidak, mungkin bagi oranglain itu adalah hal yang kecil tetapi bagi dirinya itu cukup mengganggu. Justru dari hal kecil inilah ia bisa mengetes kejujuran Samuel, yaa ia harus menanyakan hal ini pada lelaki itu.
TIN!
Suara klakson motor menyadarkan nya. Melihat itu adalah ulah nya Samuel, dirinya pun langsung bangkit dari duduknya lalu berpamitan setelah itu ia langsung menghampiri lelaki itu.
“Hai!” sapa Aileen.
“Lama ya nunggu nya?”
“Lumayan”
“Kenapa gak chat aja sih kalau udah rapih daritadi”
“Oiya ya, gak kepikiran”
“Yaudah, cepet naik nanti telat”
Di sepanjang jalan dirinya kembali termenung, tetapi kali ini ia termenung karena bingung harus bertanya seperti apa.
“Sam, boleh tanya sesuatu?"
“Boleh, tanya aja lah”
“Kemarin pas ketemu sama Jennifer, kalian ngapain apa aja selain neduh?”
“Hmm, gak ngapa ngapain kita cuma berteduh di cafe sambil makan minum?”
“Ohh” jawab Aileen sembari mengangguk paham.
Setelah itu, hening diantara mereka. Hingga motor Samuel terhenti di parkiran sekolah pun mereka masih menutup mulut nya masing masing. Aileen pun turun dengan perasaan yang gelisah. Usai turun dari kendaraan tersebut Aileen pun langsung ingin cepat cepat pergi dari sana, namun untung saja Samuel dapat menahan tangan perempuan itu.
"Kenapa lagi sih, Leen?"
“Katanya gak ngapa ngapain, terus ini apa?”
“Ohh, lu dapet darimana fotonya?”
“Gak penting kan gue dapet darimana?”
“Iya sih, tapi itu gak seperti yang lu pikirin kok?”
“Kenapa lu gak bilang?”
“Huft, kenapa gue harus bilang, kalau itu aja bisa bikin lu sakit hati, Leen?”
“Gue lebih sakit lagi kalau gue tau sendiri, Sam!”
Ya, mereka bertengkar di parkiran sekolah. Ada banyak mata yang sedang memperhatikan mereka saat ini, dan ada banyak juga yang mencibir mereka. Begitupun juga dengan Aileen, ia menggerutu di dalam hati karena sikap Samuel hari ini sedikit berbeda.
“Huft, itu Jennifer duluan yang peluk gue. Dia ketakutan, bukannya itu hal yang wajar buat cewek?”
Entah mengapa tiba tiba mata Aileen berkaca kaca. “kemarin gue juga ketakutan, tapi gue gak peluk Aldi buat melepas rasa ketakutan gue, padahal kita juga deket”
“Sebenarnya bisa aja kemarin gue peluk Aldi tapi gue gak mau, Sam. Karena gue keinget lu, gue pengen jaga perasaan lu, gue gak mau ada kesalahpahaman diantara kita”
TIN! TIN!
Megan memarkirkan motornya tepat di sebelah motor Samuel. Niat ingin menyapa mereka dengan riang tetapi diurungkan karena melihat Aileen sedang menghapus air mata nya dari kaca spion. Buru buru perempuan itu melepaskan helm nya dan turun dari motor
.
“Leen?! Kenapa deh?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Aileen [TAMAT]
Novela JuvenilAileen Felicia Grissham ialah adik dari seorang Aksa Narendra Grissham. Gadis ini memiliki wajah yang kelihatan seperti anak yang kalem tetapi tidak dengan sifatnya. Suatu hari Aileen mendapatkan dare dari teman temannya yaitu mengajak pacaran kepa...