Happy Reading
_
_
_
_
_
_
_
Blaze memegangi perutnya yg sedari tadi menahan lapar, perutnya kosong tubuhnya bahkan melemah karena kekurangan cairan
Sudah 3 jam berlalu sejak lolos dari sipembunuh, blaze adalah tipe orang yg tak bisa menahan lapar dan haus, jika ia menahannya tubuhnya seakan mati rasaBerbeda dg saudaranya ice, lelaki bermanik mata aqua itu terbiasa menahan lapar, kadang ia makan pun 2 hari sekali bukan alasan tidak nafsu makan atau tidak ada makanan tapi prilakunya yg malas untuk bergerak dan hanya tidur, tidur dan tidur
Sang ibu bahkan sudah lelah menasihati nya untuk makan teratur, sudah dibawakan makanan kekamar pun ia kadang lupa memakannya"Bagaimana ini ice? Apa kita akan terjebak disini selamanya?" Blaze sudah tak kuat, ia ingin keluar dan menghirup udara segar, baginya disini sangat sesak karna ruangan yg mereka tempati kotor dan berdebu
Ice terlihat pasrah namun sebenarnya ia juga sedang berpikir
"Tunggu, bukannya tadi kita bertiga bersama halilintar? Dimana dia?" Tanyanya begitu mengingat halilintar tak ada bersama mereka"Kita terpisah, aku tak tau dia dimana"
Ice teringat kalau sebelum mereka pingsan, mereka berada berjalan pulang bersama dg halilintar, lalu....
Ia membulatkan matanya sempurna, wajah yg awalnya datar itu berubah menjadi cemas
"Bukankah sebelum berada disini kita bertemu dg seorang wanita? Iya kan blaze?"Blaze nampak berpikir "hmm mungkin, aku tidak terlalu ingat kenapa kita bisa ada disini"
Ice sangat yakin wanita itu adalah org yg membawanya kemari, tapi... Ia tak begitu mengingat bagaimana rupa wajah wanita itu
"Ingatlah ingatlah wajahnya ice!!" Ice mencoba untuk mengingat wajahnya namun sekeras apapun ia berusaha bayangan wajah itu masih saja samar samar diingatannya
Blaze menatap adiknya kebingungan, ia jarang melihatnya dg wajah seperti itu, ia adalah manusia yg jarang berpikir dan malas memahami sesuatu, tapi terkadang blaze heran kenapa nilai ujiannya selalu tinggi? Bahkan mendapat peringkat nomor satu dalam kelas, tak heran jika guru menyanjungnya dan membiarkannya tertidur dalam kelas
Blaze juga mau pintar, tapi apalah daya dirinya yg hanya hobi bermain game, game dan game
Tapi, jngan salah walaupun dia bodoh blaze mendapat prestasi pemain basket terbaik disekolah, ya dia berbakat dalam bermainAh kenapa jdi membahas itu ya.
Ice mulai beranjak dari tempat duduknya, berjalan menghampiri pintu rusak tersebut, mengintip sedikit apa yg ada di luar sana
Blaze turut berdiri di sampingnya
"Ada apa ice? Apa kau punya ide?" Tanyanya"Tidak ada cara lain, kita harus keluar dari sini, kalau tidak kau akan mati kelaparan"
"Maksudmu? Kau tidak akan mati kalau lapar?!" Ucap blaze tak Terima
"Aku tidak akan mati konyol karna kelaparan"
Blaze mendecih. "Baiklah kau memang tidak perlu makanan, jika kita menemukan makanan semuanya untukku oke?"
Ice memutar bola matanya malas lalu mengiyakan saja apa yg barusan dikatakan saudaranya itu, daripada harus berdebat lebih lama
KAMU SEDANG MEMBACA
Dice House
FanfictionHalilintar terbangun di sebuah ruangan tak dikenal, tanpa mengingat apa yg terjadi dengannya Siapa sangka ia harus berhadapan dg penghuni lantai yg merupakan para pembunuh berdarah dingin Akhirnya Halilintar membuat perjanjian dg salah satu pembunu...