17.Aneh

181 23 2
                                    

Happy Reading
-
-
-
-
-
-
-

Di tangga menuju lantai 2

Blaze terus berjalan mengikuti Taufan hingga ia tak menyadari kalau dirinya dibelakang seorang diri, sumpah dirinya sudah sangat lelah karna lapar dan haus, ia menatap pria kapak didepannya yg masih kuat berjalan tegak, bahkan luka yg ia dapat tak membuat nya goyah sama sekali

Wajar saja dia bukan manusia biasa, pikir blaze

"Ice ka-eh? Ice? Hali? Thorn?" Blaze menoleh kebelakang, dilihatnya dirinya hanya seorang diri

"Wei Taufan! Kita terpisah dengan mereka!" Seru blaze panik

Taufan sontak menoleh kebelakang, dilihatnya tidak ada siapapun selain blaze berdiri disana.
"Mereka tersesat, biarkan saja!" Taufan tak menghiraukannya, ia berbalik dan kembali melangkah

Sedangkan blaze? Dia sebenarnya takut, takut banget mana dia cuma berdua lagi sama sipria kapak itu. Kalau tiba tiba Taufan membunuhnya bagaimana? Bisa hancur harapan masa depan yg sudah dia rancang dg teliti

Tapi mau bagaimana lagi kalau tidak mengikutinya, blaze juga tidak mau sendirian disekolah seram ini, bagaimana kalau dia yg bertemu dg pembunuh itu duluan? Ah pikirannya selalu saja negatif
Kalau mereka bertemu dg pembunuh setidaknya ada Taufan yg akan melindungi nya. Ralat, bukan melindunginya tapi memang bertarung karna keinginannya sendiri.

Selain itu dia harus cepat bertemu dg teman temannya yg lain, dia khawatir karna adiknya ice itu fisiknya lemah, takutnya jika dia bertemu pembunuh bagaimana dia akan melawannya?

"Oi blaze! Kenapa kau berdiri disitu seperti orang bodoh?!" Seru Taufan

Blaze bahkan tak sadar kalau dia tertinggal jauh dari Taufan akibat terlalu banyak berpikir, Taufan kini sudah berada di tangga paling atas, sedangkan dia masih dibawah

Mereka menaiki tangga lantai 2 sekolah tersebut, walaupun sudah usang dan terbengkalai, bisa bisanya sekolah ini tangga nya masih lumayan bagus. Sepertinya yg rusak hanyalah sebagian dari bangunan, memangnya apa yg terjadi disini sampai dibiarkan saja seperti ini?

"Kau itu tuli ya! Cepat jalan atau kutinggalkan kau!"

Blaze lagi lagi terkejut mendengar seruan Taufan, ia segera melangkah cepat untuk menyusulnya

Sesampainya dilantai 2 bangunan itu tampak tidak terlalu rusak, masih ada sebagian ruangan yg memiliki pintu tegap tapi tentu saja ruangan tersebut berdebu dan sangat kotor.

"Kita akan kemana?" Tanya blaze berjalan dibelakang Taufan

"Kau bilang kau lapar kan? Kita cari makan dulu" Jawabnya membuat pria dibelakangnya tersenyum kegirangan tapi sedetik kemudian bertanya lagi

"Memangnya ada?"

Taufan tersenyum menyeringai, "kalau pun ada manusia kita makan saja dia" Jawabnya santai

'Glek'

Blaze meneguk ludahnya dg susah payah, membayangkan memakan daging manusia saja membuatnya mual, apalagi harus benar benar memakan dagingnya!
Yg benar saja, blaze tidak mau gila! Dia tidak mau menjadi kanibal!

'Tap tap tap'

Blaze menajamkan telinganya, ia mendengar suara langkah kaki dari kejauhan dan suara itu jelasnya adalah suara sepatu sedangkan dia dan Taufan mengenakan sendal.

Ia berhenti sejenak sambil bersembunyi dibelakang Taufan, melihatnya seperti itu Taufan sedikit heran

"Ada apa?" Tanya Taufan

Dice HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang