Happy Reading
_
_
_
_
_
_
_"Aarrghh!!"
'Sreeet'
'Krieek'
"Kumohon lepaskan aku..."
"AHAHAHA...Melepaskanmu? Baiklah aku akan membantumu melepaskan semua anggota tubuhmu"
Cairan merah kental itu menggenang dimana mana dengan bau amis yg sangat menyengat
Teriakan demi teriakan menggema diseluruh penjuru ruangan, sudah 2 jam berlalu pria itu tak kunjung menghabisi korbannyaIa masih asik mendengarkan teriakan bak nyanyian indah tersebut
"Wahh kukumu sudah panjang, ck ck ck kata mama anak baik ga boleh kuku panjang sini biar kubantu potong" Pria bernetra zamrud itu memegang jari korban seraya tersenyum lebar
Tanpa ragu ia mencabut kuku sang korban dg paksa menggunakan tang
Sang korban tentu saja merintih kesakitan, namun tubuhnya tak bisa bergerak karna terikat dg ranjang putih seperti ranjang operasi ini
Ia sudah pasrah sejak 2 jam yg lalu namun pria psikopat ini belum puas membuatnya menderita, ia terus memotong anggota tubuhnya perlahan lahan tanpa mengincar titik vitalnya
Kini kakinya hanya sisa lutut saja, bola mata yg tersisa satu, serta kuku yg dicabut satu persatu sejak tadi
'Tuhan apa dosaku hingga aku harus mati dg cara seperti ini'
Ia berharap jika ia mati lebih baik ditabrak truk saja atau ditembak mati tepat dibagian jantung.
Namun perkiraannya pupus saat ia bertemu dg pria gila iniMembunuhnya dg rasa sakit yg luar biasa, tak membiarkannya tak berteriak walau sedetik saja
Apa Tuhan sedang menghukumnya?
Kenapa malaikat maut tak kunjung mencabut nyawanya?"Hey...mana teriakanmu? Apa kau sudah mati??" Pria itu mendongak kearah korban
Dilihatnya korban masih bernafas dan sedang menahan sakit.
Melihat hal itu pria gila itu tak tinggal diam dia tak mau korbannya mati dg cepat"Kau tidak mau berteriak ya... Baiklah.."
"AAAAKKKHHH!!!!"
Setrika panas itu seketika menempel diperut bagian kanannya membuat sebagian kulitnya terkelupas perlahan
"To...long bu...nuh saja...aku.." Korban memohon untuk yg kelima kalinya
"AHAHAHAHA....mana mungkin kubiarkan kau mati dg cepat? Aku belum puas bermain" Ucap pria itu
'Krieeekk'
"Kakak, sebaiknya cepat selesaikan! Berikan matanya padaku, aku butuh segera untuk menyelesaikan eksperimen ku!"
Seorang pria berkacamata visor itu membuka pintu ruanganPria psikopat itu mendelik kesal "cih, padahal aku belum selesai"
Ia kembali menatap sang korban dg seringai diwajahnya"Indah sekali, baiklah akan kuakhiri penderitaan mu" Ia mengangkat pisaunya tinggi tinggi
Antara senang dan sedih bercampur aduk dalam perasaan korban tersebut, sedih karna ia harus berpisah dg dunia ini dan senang karna ia takkan merasakan sakit lagi
'Sraaakk!!'
'Sraaakk!!'
'Sraaakk!!'
KAMU SEDANG MEMBACA
Dice House
FanfictionHalilintar terbangun di sebuah ruangan tak dikenal, tanpa mengingat apa yg terjadi dengannya Siapa sangka ia harus berhadapan dg penghuni lantai yg merupakan para pembunuh berdarah dingin Akhirnya Halilintar membuat perjanjian dg salah satu pembunu...