16.Pencuri yg malang

173 24 6
                                    

Happy Reading
-
-
-
-
-
-
-

Diperjalanan menuju lantai 4

Mereka sudah memasuki lift untuk menuju lantai 4, dan tentu saja perjalanan keatas kali ini lebih lama dari sebelumnya
Mungkin akan membutuhkan lebih dari 20 menit

Mereka duduk melepas lelah sebelum lanjut kelantai berikutnya, dan pastinya akan bertemu dg pembunuh mengerikan lainnya

Blaze menatap ice yg tampak mengantuk, padahal tak melakukan apa apa, kenapa malah dia yg sok sok an paling lelah

"Ice ngomong ngomong, bagaimana kau bisa tertangkap dan meninggalkanku sendirian tadi?" Tanya blaze

Ice membuka mata melirik blaze sejenak. "Aku tiba tiba dipukul dari belakang, lalu setelah itu pandanganku gelap, dan tiba tiba saja aku sudah terikat disana" Jawab ice lalu ia menoleh kearah halilintar yg sedang menatap kedepan dg tatapan datar

"Hei, halilintar bagaimana kalian bisa tertangkap? Kau bersama Taufan dan Thorn bukan?"

Halilintar menoleh pada ice, lalu mulai bercerita

~flashback~

"Taufan, kemana kita sekarang?" Tanya halilintar yg mulai lelah karna daritadi mereka hanya berjalan lurus saja mengikuti Taufan

"Diam kau! Jangan bertanya padaku!"

"Ta-Akkh!"

"Arrgh!"

Taufan menoleh kebelakang

"Akkhh!"

"Hoi itu sangat sakit tau!" Taufan meringis saat seseorang tiba tiba memukul kepalanya, ia melihat kehalilintar dan Thorn yg Sepertinya sudah pingsan dipukul duluan oleh pria berambut ungu tersebut

"Cih, sialan! Sepertinya pukulanku kurang kuat ya" Fang berdecih kesal, ia memegang palu yg tadi ia gunakan untuk memukul

Taufan bersiap menghadapi Fang dg kapaknya
"Kenapa tidak menggunakan pisau atau gergaji? Atau sabit? Cangkul? Atau senjata tajam lainnya? Aku merasa hina jika dibunuh dg palu" Ucapnya

"Ying menyuruhku untuk tidak membunuhmu, jika tidak sudah kutebas kepalamu itu"

"Hahaha... Kalau kau ingin membunuh ku setidaknya gunakanlah sepuluh pisau untuk menusukku"

Fang berdecak sebal, pria ini ternyata sangat menyebalkan, ia maju lalu berusaha memukul Taufan dg palunya
Begitu pun dg Taufan yg mengayunkan kapaknya pada Fang

"Arghh!" Fang meringis saat ujung kapaknya mengenai lengannya

"Hei itu hanya goresan kecil kenapa kau meringis?"

"Orang sombong biasanya mati duluan" Fang memukulkan palunya dan dg cepat ditangkis oleh Taufan

'Sriink'

'Braak!'

'Sial! Pria kapak ini sangat kuat' batin Fang dalam hati, ia diam diam mengeluarkan suntik pelemah dari dalam saku jaketnya tanpa Taufan sadari

Ia maju kembali mengayunkan palunya, menghindar saat kapak Taufan mengarah padanya

"Hiyaa!!" Bukannya memukulnya dg palu, Fang justru menyuntikkan obat pelemah tepat di lengan kirinya, jangan tanya kenapa ia bisa punya suntik obat pelemah itu, dia pernah bertemu dg solar diruangannya dan mencuri satu suntik dan obat tersebut diam diam.

Dice HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang