12.Death Game 2🔞

160 20 13
                                    

Happy Reading
-
-
-
-
-
-
-

"Sekarang giliranmu...." Ying mendekati Thorn seraya tersenyum padanya. "Ah kau manis sekali, kenapa wajahmu terlihat murung? Tenang saja aku tidak akan menyakiti mu...oh atau kehilangan adikmu membuatmu seperti ini?" Ucapnya sambil melirik Taufan

"Pria kapak itu, akan aku balaskan dendammu manis, tapi....kau harus menjawab ini dulu" Ying tersenyum licik

"Apa yg terlihat didepan mata tapi kau tidak bisa melihatnya?"

Thorn terdiam seribu bahasa, jantungnya berdegup tak karuan, apakah begini rasanya jika bahaya  sedang mengancam dirinya? Selama ini seperti inikah suara hati korban yg dia bunuh? Mereka juga tak ingin mati, mereka juga tak rela anggota tubuh mereka diambil, mereka juga tak ingin merasakan sakit.

Tuhan, apakah ini karmanya?

Apa ini balasannya karna kejahatan dirinya selama ini?

'Glek'

Dengan susah payah ia menelan ludahnya yg seakan tertahan masuk

"Aku beri waktu kau 3 menit, jika tidak ada jawaban..." Ying menyeringai mengerikan lalu memegang jari tangan Thorn yg terikat lalu menjilatnya. "Jarimu akan jadi milikku"

Deg deg deg

Thorn merasa keringatnya sudah membasahi jaketnya, rasa panas menjalar ditubuhnya

Halilintar tampak turut berpikir begitupun dg ice, mereka sama sama bingung dg pertanyaan yg diberikan oleh Ying

"Cih bodoh! Tentu saja kematian yg tidak bisa kau lihat, dasar dokter bedah bodoh" Suara gumaman Taufan terdengar oleh ice

Ya itu dia.

Ice tau jawabannya

Bukan kematian, tapi pernyataan Taufan yg membuatnya berpikir sesuatu dan menemukan jawabannya

Tapi, apa ice bisa membantunya?

Ia berusaha memberikan isyarat tanpa suara pada Thorn, tetapi Thorn menunduk dan tidak melihat kearahnya

"Satu menit"

Thorn bingung harus apa, dia benar benar tidak tau jawabannya
Apa?! Apa yg tak bisa dilihat tapi slalu ada didepan mata? Jika ada solar disini dia pasti dengan mudah menjawabnya

Ah tidak. Hal itu malah mengingatkannya pada adik pintarnya

Tenanglah Thorn! Kau pasti bisa menjawabnya!

"30 detik"

Ying mulai mengambil pisaunya dan tersenyum menyeringai menatap thorn.

'Thorn kumohon jawabannya sangat mudah!' batin ice

'Thorn ayo kau bisa!' batin halilintar

"10...9....8...

Thorn mulai panik, otaknya benar benar buntu

" 7...6...5...4...

"Thorn ayo kau bisa!! Jawabannya sangat mudah!!!" Teriak ice geram, jika ini hanya permainan tebak tebakan biasa dia tidak akan seheboh ini, masalahnya adalah taruhannya

"3...

"2...

"1...

Deg deg deg

" Hahaha....jawabannya adalah..." Ying mendekati Thorn dg pisau yg sudah berada ditangannya. "Masa depan" Bisiknya ditelinga Thorn

"Hahaha... Masa depanmu sangat suram, kutebak kau akan mati dimakan oleh temanmu sendiri... Ahahaha...terdengar sangat menyedihkan!"

Dice HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang