"UNO!"
"KALAH LAGI KALAH LAGIII ANJEEENG!"
Teriakan Regi dari pojok belakang kelas mengundang gelak tawa. Ribka bahkan sudah tengkurap sembari memegangi perutnya yang terasa nyeri akibat terlalu banyak tertawa
Delyn menaburkan bedak bayi berwarna putih itu ketangan Oline, Ribka, dan Lily. Mereka dengan serentak memeperkannya pada wajah regi yang jauh dari kata baik. Mukanya sudah cemong sana sini dan tambah cemong setelah Lily mengusapkan bedak bayi itu pada wajahnya.
Anak anak kelas yang memperhatikan mereka pun ikut tertawa, Nala bahkan sudah mengarahkan kamera handphone nya kewajah mereka berlima satu persatu demi mendapatkan aib yang akan di posting pada IG kelas.
Siang Ini XI IPA 3 mendapatkan jam kosong. Itu sebabnya suasana kelas sedikit tak kondusif Selain Oline dkk yang bermain Uno di pojok baca, ada beberapa siswa yang bermain game online, tidur, menonton film, menggibah, dan mencorat coret tak jelas pada buku pelajaran. Lampu kelas dimatikan, pintu dan gorden jendela ditutup rapat membuat kelas semakin syahdu. Apalagi mendung di luar sana mulai meneteskan air hujan.
Ceklekk..
Pintu ruangan yang tiba tiba terbuka membuat semua yang berada di kelas menjadi mode siaga. Mereka pikir itu adalah seorang guru, tapi tebakan mereka Salah. Yang masuk adalah 3 anggota osis termasuk sang ketua yang langsung menatap aneh pada sudut kelas itu.
Erine sebenernya tak begitu terkejut melihat suasana kelas yang kacau, meja dan kursi yang tak bertempat di tempat yang seharusnya. Dan orang orang di dalamnya yang berposisi absurd. Namun pandangan matanya langsung tertuju pada segerombol anak yang duduk di pojok baca dengan wajah penuh bedak hingga mengenai seragam mereka, termasuk Oline dengan hidung, pipi, dagu dan dahinya membuatnya terlihat begitu konyol dimata Erine.
"Permis-BWAHAHAHAHAHAH" tawa Aralie, Salah satu anggota osis kala melihat mereka berlima. Erine yang mendengar tawa Aralie pun ikut menutup mulutnya. Menahan tawa
Regi berdiri menepuk nepuk seragamnya yang Kotor, diantara teman temannya memang ia yang paling mengenaskan. Paling sering kalah Dan paling sering dihukum.
Pandangan mata Oline bertemu dengan kedua netra indah milik Erine, kedua sudut bibirnya terangkat secara otomatis membuat gingsulnya terlihat begitu menawan.
"Kalian mending Cuci muka dulu deh!" Ucap Celine ketua kelas XI IPA 3 sembari menggeleng gelengkan kepala, heran tapi tak terkejut dengan kelakuan mereka.
Oline menerima uluran tangan regi yang membantunya berdiri mereka berjalan melewati ketiga anggota osis yang tengah berdiri di depan kelas, ketika Oline melewati Erine sebuah cengiran di berikan.
at wastafel kamar mandi
Regi, Lily, dan Oline berdiri di depan kaca wastafel kamar mandi yang berada tak jauh Dari kelas.
"Cemong banget anjir" gerutu regi sebelum mencuci wajahnya yang terlihat aneh
"Delyn kalo ngehukum gue brutal banget dah sampe ke rambut rambut" keluh Lily sembari menepuk nepuk rambutnya yang berubah seperti kakek kakek sekarang Karna nuansa warna putihnya.
Oline tak mengeluarkan suara ia hanya fokus membersihkan wajahnya.
"Lu kemarin abis Dari ruang osis kemana? Kaga ke kantin, balik ke kelas juga kaga?" Tanya regi pada Oline. Lily yang mendengar pun menoleh heran
"Lu ngapain di ruang Osis, line?"
"Bantuin Erine bikin video promosi" jawab Oline enteng
Lily menjatuhkan rahangnya, Dua hari yang lalu ia bahkan sudah melakukan segala cara yang bisa ia lakukan untuk membujuk agar temannya ini mau untuk membuat video promosi dan berhadiah pukulan buku manga dan penolakan mentah mentah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lover
Romancecan I go where you go? can we always be this close forever and ever?