09. persiapan

1.8K 208 20
                                    

Lima remaja yang duduk di bangku sekolah menengah atas itu kini tengah berkumpul di rumah Larry, sesuai dengan janji yang telah di sepakati bersama mereka memang datang untuk berkunjung sekaligus untuk menyelesaikan tugas.

Meskipun sang tuan rumah hanya mampu duduk dan menumpukan bahunya di kepala Delyn, sang kekasih.

Yup, Hillary atau Larry dan Delyn memang sudah resmi ketahuan berpacaran setelah backstreet hampir 3 bulan lamanya. Salahkan jebakan betmen Oline yang memang sudah curiga kepada keduanya sejak lama. Dan introgasi dadakan yang terjadi siang tadi

"Tang mentang pacaran ye lu berdua, raono ewoh e blass" sungut Regi pada keduanya

"Sirik aja lu jomblo!" Sahut Larry lemas, matanya masih terfokus pada iPad yang berada di pangkuan sang kekasih. Mereka berdua memang sedang mengerjakan desain yang akan dibuat menjadi gantungan kunci, sticker, serta kaus yang akan dijual saat bazzar nanti.

"Makanya anak orang jangan lu php in mulu, buaya dasar" cibir Ribka

"Menyala abangkuh" sahut Nala kemudian ber tos ria dengan Ribka

Regi mencebikkan bibirnya, bukannya terlihat lucu rasanya Larry malah ingin memukul temannya itu

"Oleeeen liat aku di bully" adunya pada Oline yang tengah melukis di kanvas miliknya

"Jangan nyender nyender anjing, kecoret ini ntar" sengit Oline sembari menggoyangkan bahunya yang di senderi Regi. Sesuai dengan pembagian tugas kemarin, Geng mereka memang mendapatkan amanat untuk membuat lukisan serta desain grafis yang akan dijual saat bazzar. Persiapannya pun sudah hampir selesai.

"Ini beneran besok minimal harus pake batik?" Tanya Delyn setelah menutup iPad nya, tangannya bergerak untuk mengelus kepala Larry yang masih nyaman bersandar manja di bahunya.

"Iya, tema kelas kita. Kaga terlalu nyambung padahal" Nala menimpali

"Idenya si Regi itu" Ucap Oline yang juga sudah menyelesaikan pekerjaannya.

"Tang mentang asli jawir lu ya" ucap Ribka

"Bagus tau anjir, produk yang kita jual kan ngikutin perkembangan zaman, tapi gaya kita nggak lupa sama budaya kita sendiri" Ucap Regi membela diri.

"Iyadah, besok elu yang jadi maskot terus beskapan kan?" Tanya Oline. Regi mengangguk

"Iya, kan sama elu"

"HAH apaan Anjir, ogah"

Nala melongokkan kepalanya ke kanvas milik Ribka, hanya bocah itu yang belum menyelesaikan pekerjaannya

"PFFFFTT HAHAHAHAH ITU GAMBAR APAAN ANJEEENG" Nala tertawa terpingkal membuat Regi yang bermain Zombie Tsunami pun ikut menoleh

"HAHAAHAH KOCAK BANGET GAMBAR LU"

Sementara Ribka menatap kesal teman temannya

"Tai lah anjeng, frustasi banget gue kaga bisa gambar" ucapnya sembari mendorong kasar kanvas miliknya.

***

"Lo gimana sama Oline, Rine?" Tanya Levi. Saat ini mereka tengah berada di tempat yang biasa mereka gunakan untuk latihan dance. Tak hanya mereka berdua ada Firtzy yang juga ada disana

Erine menandaskan air mineral miliknya, menyegarkan kembali tenggorokannya yang terasa kering. Berpikir untuk sesaat sebelum menggedikkan bahunya

"Terakhir ketemu yaa kemarin waktu bikin video. Abis itu nggak kontekan lagi" jawab Erine lesu

"Lah kenapa emang?" Levi berjalan mendekat kearah Erine. Duduk di samping gadis itu. Kimberly dan Fritzy sendiri tengah berburu jajanan yang ada di depan gedung ini.

Lover Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang