08. hold on, it's too sweet to handle

1.4K 161 11
                                    

"WEEE CAH NGAWUR KUI!" teriak Oniel sembari mengelakson sebuah truk pasir yang berhenti mendadak.

Oline sendiri sudah komat kamit merapalkan doa meminta pertolongan Tuhan agar ia bisa sampai di sekolah dengan Selamat. Papanya itu kalau bawa mobil pasti memacu adrenalin. Untung saja Hal itu berbeda jauh dengan papanya jika menyetir pesawat. Bisa bahaya

"Pah, please just drive safely! Look at dedek gambarnya sampe kecoret!" Keluh Oline sembari menoleh kearah bangku belakang.

"No no no, kalo sampe kalian telat nanti Papa yang di omelin mama." Sahut Oniel. Ia menatap si bungsu melalui rear vission yang tengah mencebikkan bibirnya Karna melihat gambarnya sedikit tercoret.

"Maafin papa ya dek, itu supir truk nya ngawurr banget soalnya" ucap Oniel Masih mengomel pada supir truk ngawur itu.

Trisha, si bungsu mengangguk. Ia memasukkan buku gambarnya kedalam tas. Kehilangan mood untuk menggambar memilih untuk menikmati perjalanan.

"Dah sana sekolah yang bener, jangan bikin masalah!" Nasihat Oniel pada putranya ketika mereka sudah sampai di depan gerbang sekolah Oline.

***

"woy line, ayo katanya kangen soto bu Asih" teriak Regi dari pintu kelas.

"Sabarr, tinggal se paragraf doang nih"

"Yaelah susah susah amat lo nyatet disini, tinggal foto kelar dahal" gumam Regi

"Bacot, lo ngomong gitu tapi ga pernah nyatet anjing. Kalo mau ulangan pasti ngespam minta di fotoin materi" ujar Oline ketus.

"Buset sakit hatiqu mendengar ucapan mu mazz" Jawab Regi dengan berakting layaknya syuting sinetron indosiar.

"Alay" celetuk Delyn

"Ah ilahhh, capek emang ngadepin dua manusia sok cool, mending cepetan ayo udah di booking in tempat sama Nala nih." Ucap cowok itu sembari menarik kedua lengan temanya.

Saat melewati kelas XI IPA 1 yang terbuka Oline memanfaatkan kesempatan untuk melihat sekilas kedalam, hanya untuk memastikan apakah seseorang yang ia cari ada di dalam.

Senyumnya mengembang kala melihat Erine, gadis yang akhir akhir ini membuatnya tertarik, gadis yang akhir akhir ini membuatnya dapat tersenyum lebih lebar itu sedang bergosip ria dengan teman temannya.

" you're really falling in love" celetuk Delyn melihat tingkah Oline, bukannya protes Oline justru tertawa.

"Thought everyone knew it" ucap Oline mempercepat langkahnya menyusul Regi. Meninggalkan Delyn yang termangu

"oh HEY DAMN WHAT?! R U JUST ADMIT IT MANUEL?!"

***

Suasana kantin memang tak terlalu ramai. Karna bel istirahat belum berbunyi. Tapi bukan antek anteknya Regi Willian jika tak berbuat onar atau bandel seperti menel di kantin saat jamkos mata pelajaran bahasa inggris.

"tar kalo di omelin bu Rina lu yang tanggung jawab ye" Nala berucap setelah berdoa

"Halah yang penting udah kelar nyatet nya. Aman aman" jawab Regi sembari menyatukan kedua tangannya, mulai berdoa

"Kejurkab basket udah mau mulai ya gi?" Tanya Delyn membuka topik

"Udah, si Ribka aja udah bikin choreo baru"

Ribka menganggukkan kepala antusias.
"Pokoknya tahun ini harus juara sih adu supporternya!"

"Harus sih!" Jawab Nala menimpali

Lover Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang