Gorden berwarna putih itu terbuka membuat cahaya matahari menyusup dari kaca jendela membuat Erine mengerang, merasakan wajahnya yang terpapar cahaya matahari pagi.
"Good morning princess, wakey wakeyyy" suara yang tak asing di telinga Erine membuat sang empu langsung membuka mata wajahnya terlihat begitu shock kala melihat sang Ayah yang berjongkok di sisi kasurnya.
"Daddy udah pulang?" Tanya Erine, masih meyakinkan diri. Sementara Greesel tertawa ia mendudukan diri di kasur sang anak.
"Iya, tapi daddy sedih. Daddy pulang tapi gak di peluk anak daddy" ucap Greesel memulai gimmick, ia merentangkan kedua tangannya, memberi kode menginginkan sebuah pelukan yang langsung disambut Erine, memeluknya seerat mungkin membuat Greesel tertawa.
"I miss you, dad!"
"Duh pagi pagi udah kaya teletubbies aja" celetukan Dari arah pintu yang terbuka sontak membuat mereka berdua menoleh. Cynthia dengan segelas susu di tangannya.
"Sini mom! Ikut pelukan sama daddy" ajak Erine, Cynthia terkekeh tetapi tetap melangkahkan kakinya mendekat kearah dua orang kesayangannya. Ikut memeluk mereka dengan erat.
Greesel tersenyum, merasa begitu bersyukur. Ia mengecupi puncak kepala Cynthia dan Erine secara bergantian. Membuat kedua orang special di hidupnya itu semakin mengeratkan pelukan. Padahal ia hanya pergi tak lebih dari dua minggu tapi rasanya rindu yang menghampiri begitu berat.
"Udah ah, Erine kamu mandi. Kita breakfast diluar aja ya" Ucap Cynthia mengakhiri sesi pelukan ala teletubbies pagi itu.
***
"Pah di panggil mommy" ucap Oline kepada Oniel yang berada di halaman belakang rumah. Sibuk dengan burung peliharaannya.
"Kenapa emang?"
"Gatau"
"Yaudah kalo gitu papa minta tolong kamu mandii si biu" ucap Oniel sembari memberikan semprotan yang di gunakan untuk memandikan biu, burung lovebird kesayangannya kepada Oline.
Oline melakukan pekerjaan nya dengan malas malasan, mata ngantuknya terasa semakin berat. Ia baru tidur jam 4 subuh tadi setelah semalaman bermain game online bersama Lily dan Delyn. Dan sekarang jam baru menunjukkan pukul setengah tujuh pagi, mamanya membangunkannya karna Indah akan mengajaknya pergi.
Dorrr
"EEE AYAM AYAM KODOK!" latah Oline, semprotan yang di gunakan untuk memandikan biu bahkan beralih fungsi untuk menyemprot seseorang yang mengagetkannya dari belakang. Ia bahkan memegangi dadanya saking kagetnya dengan ulah manusia di depannya.
"Anjir basah kan!" Ucap gadis itu
"Lah kak Olla? Pulang lu?" Tanya Oline melihat kakak tertuanya ini tiba tiba dirumah.
"Dari tadi malem gue dirumah, elu aja yang tidur duluan" jawab Olla sembari menepuk nepuk bajunya yang basah.
Oline mengangguk anggukan kepalanya paham, otaknya tengah memproses sesuatu.
"Kak boleh minta tolong gak?" Tanya Oline membuat Olla menaikkan alisnya
"Apaan?"
"Pegangin bentar, gue mau ke kamar mandi" ucap Oline sembari menyerahkan semprotan itu pada Olla. Setelah Olla menerima benda itu Oline langsung berlari, tidak ke kamar mandi. Tapi ia memilih untuk masuk dan kembali bergelung pada selimut tebalnya. Sementara Olla yang menyadari tengah di kerjai adiknya langsung berteriak kesal.
"OLINE MANUEEEEEEL!"
"HEHEHE AMPUN KAAAAK"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Lover
Romancecan I go where you go? can we always be this close forever and ever?