Chapter 9:
<<<<<< Mencurigakan..? >>>>>>Marvel mengangguk perlahan ke arah Faiz. Faiz merasakan aura yang menyedihkan diantara mereka berdua. Dengan tenang Faiz bertanya kepada Marvel.
[Faiz] : Coba kalian berdua ceritain ke aku terlebih dahulu
[Marvel] : Ini soal-
[Faiz] : Malik?Marvel kembali mengangguk kepalanya.
[Faiz] : Cukup dapat ditebak. Kalo dia ga bikin masalah, aish..
[Ledib] : Gara-gara Rafel, Iz. Malik malah menjatuhkan kepercayaannya ke gua, dan malah nuduh gua!
[Faiz] : Tenang dulu, dib. Coba cerita dari awal hal tersebut berlaku
[Marvel] : Panjang ceritanya
[Faiz] : PendekkanMarvel dan Ledib memandang ke arah satu sama lain. Ledib hanya menyuruh Marvel buat ceritakan hal yang penting aja.
Marvel lalu menceritakan kepada Faiz mulai dari pelukan yang diganggu oleh seorang Flashbang, ke perdebatan diantara dua orang sahabat dan juga pembelaan yang memakan diri. Faiz hanya mengangguk faham kepadanya.
[Marvel] : Jadi lu bisa bantu kita kagak..?
Faiz tidak menjawab, melainkan dia sedang memikirkan apa dia patut membantu orang yang baru datang udah minta minta hal yang aneh buat dibantuin. Tapi, hanya karena Malik itu merupakan kawan baiknya. Dia haruslah bantu Marvel dan terutamanya Ledib. Faiz pun mengangguk, Marvel langsung tersenyum.
[Faiz] : Sekarang?
[Marvel] : Ga bisa. Soalnya Maliks bikin mereka tertidur sampe sore
[Faiz] : Apa kata gua ke tempat kalian. Kalo sampe sana aja udah sore
[Marvel] : Iya juga sihMereka pun keluar dari rumah. Tapi ada satu hal yang bikin Faiz pelik... sedikit.
[Faiz] : Kalian ke sini pake apa? Mobil motor sepeda aja ga ada?
[Maliks] : Pake aku!!Maliks memang pundaknya Faiz dan juga tidak lupa akan kedua orang temannya itu. Mereka berempat sudah berada di gaming house hanya dalam sedetik.
Faiz hanya terdiam, dia sungguh terpegun dengan hal yang lain dari yang lain. Marvel melambaikan tangannya tepat di hadapan Faiz, Faiz termenung jauh. Marvel dan Maliks saling bertatapan
[Maliks] : Emangnya gua bikin dia mati ketika lagi teleport ke sini?
[Marvel] : Masa sih? Ga mungkin lah.
[Faiz] : Tadi.. Itu apa..?
[Maliks] : Habis kekuatan sihirku, kau akan terbiasa dengannya nanti.Faiz menoleh ke arah Maliks, terlihat dari atas hingga bawah ' Wajahnya, sama persis seperti Malik. Tapi, siapa pula wanita ini? '- batin Faiz.
[Maliks] : Nama aku Maliks, senang bertemu dengan orang yang lemah seperti dirimu.
[Faiz] : Kau bisa baca isi pikiranku?!Maliks kini tertawa dengan senang. Bangga sekali Maliks ketika ada orang yang terpegun akan sihirnya yang luar biasa. Faiz tidak bisa takut akan orang yang sedang berada di hadapannya.
' Tetapi kenapa? Kenapa Malik tidak pernah ceritakan apa-apa tentang Maliks kepada diriku sebelum ini...? ' -batin Faiz.
[Maliks] : Mungkin ketika itu, aku belum ingin keluar menunjukkan diriku. Jujur, Malik juga kaget akan kedatangan diriku.
[Faiz] : Oh..Suasana menjadi hening, hanya ada angin yang lewat saja. Marvel datang bersama buku notanya dan tidak lupa juga halnya untuk dijadikan sebagai lakonan semula buat menunjukkannya kepada Faiz.
Marvel menceritakan dan juga melakonkan kembali semua adegan yang berlaku kemarin malam. Dimulakan dari pelukan dan diakhiri dengan kemenangan seorang Flashbang. Lakonan itu benar-benar memakan waktu yang cukup lama. Sehingga, mereka lupa kalo sekarang udah sore. Ia bermakna kalo member-member gh lain sudah bangun.
' Gawat?! ' - batin Maliks. Dia melihat anak-anak GH lainnya udah mulai membuka pintu kamar masing-masing. Tanpa berpikir panjang, MALIKS langsung menggunakan sihirnya dan mencoba menghentikan waktu.
' Okey, jadi gua cuma perlu bikin mereka bertiga seperti orang biasa? ' -batin Maliks lagi. Maliks membetulkan posisi mereka seperti orang biasa
sfx : pop!
Bunyi itu hanya dapat didengar oleh Marvel. Jadi, Marvel tau kalo Maliks baru saja menggunakan sihirnya.
[Ayon] : Ini siapa pula..?
Kata Ayon sambil menguap.
[Malik] : Lah Faiz? Gimana-gimana?
[Faiz] : Uhm, gua datang karena Ledib. Gua.. kangen
[Malik] : Kangennya sama Ledib doang?
[Faiz] : YPerbualan yang cukup singkat diantara dua orang sahabat ' Malah jadi awkward '- batin Maliks.
[Azre] : Kalian ada yang liat Rafel enggak? Dari tadi malam dia ga masuk kamar gua
[Ayon] : Ngapain kalian?!
[Azre] : Ga, cuman mau nobar cerita horror. Tapi dia ga datang-datang dia juga ga ada di kamarnya tadi malamSemuanya pada diam, mereka saling bertatapan. ' Aneh, kemana pula anak itu pergi kemarin malam. Masih sih hilang begitu aja? ' - batin Azre.
[Maliks] : Gua tau dia dimana dan kemarin kemarin malam
[Ledib] : Emang boleh, sepengetahuan gitu
[Maliks] : Pasti dong
[Azre] : Jadi, dia kemana?Maliks menatap langsung ke arah Azre, dari gerak-gerinya mudah ditebak. Dia benar-benar khawatir sama kondisi Rafel yang ga ada di rumah. Bahkan, tidak ada orang yang melihat dirinya sejak tadi malam, selain Maliks.
Benar, Maliks sedar akan gerak-geri Rafel yang mencurigakan. Tanpa berfikir Maliks menyusul Rafel dari belakang. Mereka berdua akhirnya tiba di satu rumah kosong yang tidak berpenghuni.
Rafel masuk dengan berhati-hati. Itu membuatkan Maliks merasa aneh. Maliks tanpa heran mencoba masuk ke dalam, tapi..
' Ouch! Apa sih? Hah?! Dinding ini..? '- batin Maliks sambil memegang-megang dinding itu.
☆~=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=~☆
[
Marvel] : Lu mau kata kalo ada orang lain yang bisa bermain sihir sepertimu
[Maliks] : SepertinyaMereka merasakan kalo hari ini hari ter'sial' karena banyak dugaan yang berlaku hari ini. Dari hilangnya Rafel dan juga adanya kedatangan orang yang bisa bermain sihir seperti Maliks.
[Maliks] : Tapi, gua seperti kenal sama aura itu
[Marvel] : Kau mengenalnya?Maliks mengangguk. Dia mencoba buat mengingatkan kembali aura yang dia rasa ketika dia mencoba buat menyusul Rafel kemarin malam.
[Maliks] : Tetapi, auranya tidak sama denganku. Dia lebih bisa dikatakan mortal yang cukup kuat berbanding aku.
' Sial, kenapa dia bisa keluar dari segel itu '- batin Maliks. Dia tidak sangka, makhluk se'spesies'nya bisa keluar
☆~= Chapter 9 Tamat =~☆
Halo teman-teman ~
.
.
.
.
.
Kalian mau tau gak?
Jum'at minggu depan ulang tahun aku ~
Jadiii...
Kalian ga bakal ucap hbd aku kan Minggu depan?

KAMU SEDANG MEMBACA
αкαηкυ נαgαмυ ѕ2 [C]
ActionSetelah Malik sudah dapat tau siapa identitas Delvino, Malik sudah hidup bahagia bersamanya. Hanya..Gemmad sudah pindah ke tempat yang cukup jauh. Katanya, dia butuhkan waktu. Gemmad masih belum bersedia buat mulakan hidup baru. Azre juga sudah jadi...