3

54 9 0
                                    

Chapter 3:
<<<<< Kebenaran Si Wanita >>>>>

Lokasi mereka bukan lagi di Kalimantan, melainkan di Jakarta supaya lebih jelas, di rumah mereka.

Mereka lagi di rumah karena Marvel yang bilang kalau dia bakal kasih tahu jika mereka telah berada di tempat yang aman, yaitu rumah.

Terlihat keadaan  ruang tamu yang dipenuhi dengan orang-orang. Siapa lagi? Mesti Malik, Azre, Rafel, Ayon, Ledib dan juga Marvel.

Marvel masih menundukkan kepalanya. Malik walaupun seorang yang kuat marah, tetapi dia tetap setia dan masih menunggu. Manakala member-member yang lain masih tidak dapat menunggu, sampai-sampai tertidur.

Malik khawatir akan keadaan Marvel lalu memegang tangannya dengan kuat.

[Malik] : Marvel, plis kasi tau ke kita. Siapa yang sanggup bikin elu begini
[Marvel] : Kenapa..
[Malik] : hmm..
[Marvel] : Kenapa dia masih...hidup..?

Semua orang kecuali Marvel kaget dengan apa yang dia katakan sebentar tadi. Kenapa marvel ngomong kayak gitu..?

[Marvel] : Dia seharusnya sudah mati, Malik!

Kata Marvel sambil menggoyang-goyangkan tubuh Malik.

[Malik] : Siapa dia vel?!

Tiba-tiba saja, terlihat jelas kelibat sosok wanita yang berpakaian serba oranye.

[Malik] : Maliks?
[Maliks] : Gua tahu segalanya
[Marvel] : Tolong, liks... Jelaskan segalanya..
[Maliks] : Jadi gini..

☆~=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=~☆

2016...
Terlihat suasana yang berisik dengan suara adik-adik kelas yang dari tadi lari-lari di dalam ruang kelas. Mana gabisa dikawal, kan sekarang lagi jamkos

Tetapi, walaupun rame adkel yang dari tadi hanya main...ada juga beberapa adkel yang kerjaannya belajar. Siapa lagi kalo bukan Marvel dan juga sahabatnya, Weko. Kerjaan mereka berdua tuh, belajar terus! Tapi, Marvel sih... orang yang lebih rajin berbanding Weko.

[Weko] : Marvel! Aku ga paham soal ini! Ajarin dong
[Marvel] : Lah? Ini kan materi yang barusan kita belajar. Masa sih, seorang Weko ga paham?
[Weko] : Hehe, kalo elu yang ajarin... lebih paham soalnya :D
[Marvel] : Wkwkwk, yaudah. Jadi yang pertama-tama..

Belum sempat Marvel mahu ajarin Weko, tiba-tiba saja ada satu kapal terbang kertas yang terbang lalu terkena matanya Marvel.

[Marvel] : Adui! Siapa sih?!

Marah-marahnya Marvel terhenti di situ.

Marvel melihat kearah Weko, karena dia merasakan kalo dirinya disentuh oleh orang yang berada di sampingnya.

[Weko] : Uhm...coba elu liat corak di kapal terbang kertas ini. Kamu pasti tau lah kan siapa yang kasi

Marvel langsung menundukkan kepalanya supaya dia dapat melihat ke arah kapal terbang kertas yang dipegang Weko itu.

Terlihat jelas corak berbentuk hati yang banyak disekeliling kertas itu. Marvel mengeluh pelan.

[Weko] : Brigit lagi kan? Apasih yang dia suka dari elu?
[Marvel] : Ya ga tau, ketemu dia aja belum pernah
[Weko] : Elu belum pernah ketemu sama dia..?

αкαηкυ נαgαмυ ѕ2 [C]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang