Chapter 6:
<<<<Mencari Mangsa Kelemahan>>>>[Malik] : Jadi mereka? Teman-temannya Brigit?
[Marvel] : Mhm.Malik melihat ke arah yang berbeda. Mencoba mengingat sesuatu. Ya, bisa tau dari mukanya yang seperti sedang mencari tahu sesuatu. Malik juga terlihat sedang mencoba menyebutkan nama seseorang. Tapi, Marvel tidak mengenal siapa yang ingin disebutkan oleh Malik.
[Malik] : Faiz...?
[Marvel] : Faiz?
[Ledib] : Lah? Teman aku tuh!Kehadiran tamu yang tidak diundang ini membuatkan anak-anak yang berada di ruang itu kaget.
[Malik] : Dib?! Lu nguping ya?!
[Ledib] : Hah? Hehe, maaf.Ledib menggaru kepalanya tuang tidak gatal. Gara-gara Malik nyebut nama temannya doang.
Suasana di dalam kamar menjadi sunyi. Ga ada seorangpun yang berani buat bersuara di kamar tersebut. Setelah beberapa saat berlalu, kedengaran suara di emerald yang sedang menanyakan pertanyaan kepada Ledib.
[Marvel] : Faiz siapa..?
Ledib langsung melihat ke arah Marvel, lalu dia pun menjawab dengan nada yang baik.
[Ledib] : Itu teman semasa aku masih smp. Sebelumnya aku kenal kalian pas sma.
[Malik] : Lah? Faiz juga teman gua. Tapi, waktu sd sih. Ya, sd sampe ke sma.
[Rafel] : Kalian lagi ngobrol apa sih? Kedengaran sampe ke dapur tau.Mereka kaget lagi kecuali Marvel. Malik dan Ledib sontak mengatasi Rafel sedangkan Marvel mencoba buat menghentikan mereka berdua.
Tiba-tiba saja, terlihat sesosok laki-laki yang seperti melihat ke arah Malik dan juga Ledib.
Betapa paniknya mereka berdua setelah melihat Azre yang sedang membawa senjata yang paling diketakuti. Belum sempat mereka berdua mau cabut, Maliks menerbangkan mereka ketika melihat teman-temannya yang dipukul menggunakan senjata Azre.
Plak! Plak!
[Malik] : Maap...
[Malik & Ledib] : Kami janji ga ulangi lagi!!Akhirnya, mereka bertiga membuat keputusan untuk berpindah ke tempat yang lebih aman supaya tidak ada orang yang bakal nguping perbualan mereka bertiga. Bagaimana bisa bertiga? Karena Ledib ketahuan nguping, jadi haruslah bawa dia :v
☆~=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=~☆
Posisi mereka sekarang lagi berada di tepi sungai. Aneh? Kenapa Marvel menyuruh mereka buat pindah ke sini.
[Marvel] : Kalian mesti merasa hairan, kenapa gua milih tempat ini.Mereka semua hanya mengangguk. Ya pastilah mereka semua hairan, masa enggak kan?
[Marvel] : Jadi, ini tempat dimana gua sering datang. Datangnya itu ada waktu. Ga boleh asal datang.
[Ledib] : Jadi elu sering datang sini karena apa?
[Marvel] : Nah itu kenapa aku sering tertekan. Aku jadinya datang sini, terus aku teriak sekuat-kuatnya.
[Malik] : Oh, jadi mulai sekarang kita udah dibenarkan datang ke sini bila-bila masa, kan?
[Marvel] : Asalkan kalian tertekan.Kata Marvel sambil tertawa kecil. Malik
[Ledib] : Lissa..? Lissa..? Nama elu seperti familiar di telinga gua. Tapi elu siapa?
Ledib masih lagi berbicara dengan boneka diy itu sampe-sampe dia tidak sadar kalo ada mata-mata yang lagi memerhati. Lissa, Marvel tahu kalo Lissa itu salah satu temannya Brigit. Tapi, masa sih ledib ada kenalan sama cewe itu, kalo ada... kapan?
KAMU SEDANG MEMBACA
αкαηкυ נαgαмυ ѕ2 [C]
AcciónSetelah Malik sudah dapat tau siapa identitas Delvino, Malik sudah hidup bahagia bersamanya. Hanya..Gemmad sudah pindah ke tempat yang cukup jauh. Katanya, dia butuhkan waktu. Gemmad masih belum bersedia buat mulakan hidup baru. Azre juga sudah jadi...