13

25 3 0
                                    

Chapter 13:
<<<<<< Peperangan.. >>>>>>

[Marvel] : Emangnya, kita sudah cukup kuat ngelawan mereka?
[Malik] : Tergantung nasib, kalo mati ya mati, kalo hidup ya hidup.

Malik menggenggam tangan Marvel, Malik hanya takut kalo hari ini akan menjadi hari terakhirnya memegang tangan Marvel.

[Maliks] : Kalian sudah siap?

Maliks menatap seorang demi seorang sahabat. Hari itu akan menjadi hari yang bersejarah yang terbaik walaupun orang luar enggak tau. Mereka akan berperang dengan mempertaruhkan nyawa masing-masing. 

Mereka semua mengangguk, Maliks memaparkan senyumannya karena dia juga merasakan kalo hari ini akan menjadi harii terakhirnya di dunia ini.

[Ledib] : Kita semua udah siap, liks. 

Maliks mengagguk, dia pun menggunakan sihirnya, dan mereka pun sampe ke rumah usang yang mempunyai sejarah perdebatan kemarin.

[Gemmad] : Oh, udah sampe aja. Kok telat ya~

Kata-kata Gemmad seperti sedang menghina mereka semua. Tetapi mereka sabar dan mencoba buat tidak gegabah.

[Gemmad] : Kok diam? Takutnya~?

[Brigit] : Gem, jangan kek gitu. Mental mereka itu lemah, kalo lo gituin ya lari dong mereka!

Mereka hanya diam. Bikin lebih capek kallo dimarahin ya lah kan. Mereka hanya bersedia. Kan mana tau kalo tiba-tiba ada serangan dari samping maupun belakang.

SING !-

"Augh!?", jeritan seseorang di balik pohon.

Siapa yang baling? Azre, dia yang baling pisau itu. Kenapa? Dia merasakan kalo ada suara langkah kaki di sebalik pohon itu.

[Azre] : Siapa di sana?

Malik dan yang lain, termasuk para villain menatap ke arah pohon itu. Azre kaget.. Dia melihat dengan jelas sosok laki-laki yang familiar di matanya. Bersurai putih dan beberapa helaian yang berwarna oranye.

[Rafel] : Lu terlalu hebat, Azre..
[Azre] : Ra..rafel..?
[Malik] : TUNDUK ZRE!

Azre yang mendengar arahan dari Malik langsung menunduk. Sebilah pisau dilempar oleh Rafel. Hanya gara-gara Azre liat Rafel, dia jadi ga sadar kalo tadi Rafel ingin melemparkan pisau ke arahnya.

[Gemmad] : SERANG!

Malik memberikan isyarat kepada sahabat-sahabatnya untuk melakukan tugas masing-masing.

Malik dan Maliks berlari ke arah Gemmad, tugas mereka berdua adalah menjatuhkan orang yang terlemah.

[Gemmad] : Oh? Mainnya keroyokan ya?
[Maliks] : Mana ada?

Kata-kata Maliks membingungkan Gemmad. Tiba-tiba saja, satu terjangan tertuju ke muka Gemmad yang dapat ditahan dengan tangannya.

[Malik] : Kita milih karena gua tau kalo lu tu lemah!
[Gemmad] : Ugh?!

tubuh Gemmad terbanting ke pohon. Malik yang menerjangnya. Dia masih kesal sama Gemmad gara-gara dia lebih mempercayai mereka berbanding sahabat dia sendiri.

[Gemmad] : Gua.. akui lu makin kuat *Uhuk! Uhuk!*
[Maliks] : Makasih, tetapi selamat tinggal Gemmad

Maliks membunuh Gemmad dengan sadis. Benar kata Malik, Gemmad adalah orang yang paling lemah.

αкαηкυ נαgαмυ ѕ2 [C]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang