✧
✧
✧
"Berhenti mengikuti ku." ucap Wiliam pada Giyo yang terus saja mengikutinya sejak keluar dari Aula beberapa menit yang lalu.
Ini semua karena uluran pertemanan yang ia jabarkan tadi, penyesalan mulai menyelimuti Wiliam, harusnya ia tak menerima anak cerewet ini untuk menjadi temannya.
Namun sialnya entah dorongan darimana lagi yang di dapatnya hingga ia bisa menerima permintaan itu.
"Kita sudah menjadi teman! bukan sesuatu yang salah kalau aku mengikuti teman ku" ucap Giyo seraya terus berjalan mengikuti kemanapun wiliam pergi.
"Kembali ke dua penjaga mu dan berhenti mengikuti ku!" Bentak nya pada pemuda manis itu.
Giyo sedikit terkejut akan apa yang baru saja di dapatkan nya, dia sedikit sensitif dengan nada tinggi seperti yang di lakukan oleh pria di hadapannya ini, tapi rasa keberanian nya tumbuh entah darimana asalnya, ia tetap mengikuti pria itu hingga ke lantai atas.
Pada anak tangga terakhir yang ia naiki, kaki Giyo tidak menapak utuh pada lantai hingga membuat dirinya kehilangan keseimbangan dan hampir terjatuh kebelakang.
HAP!
Dengan sigap Wiliam berbalik dan menahan tubuh anak itu, menariknya kedalam dekapannya hingga hal buruk yang seharusnya terjadi sudah di cegah olehnya, beruntung tidak banyak orang disana yang melihat mereka.
Wiliam yang sadar langsung melepaskan cengkraman nya, ia menepis kasar tangan Giyo yang meremat seragamnya, mendorong sedikit anak itu agar membuat jarak normal dengannya.
"Terimakasih--"
"Pergi" titahnya.
"Tidak mau" ucap Giyo yang masih kekeuh berdiri di samping pria itu.
"Kau pergi sendiri atau aku yang membuat mu pergi?" ucapnya dengan penuh penekanan, dia sudah sangat kesal sekarang.
Kenapa anak itu susah sekali di beritahu?!
"Aku tidak akan pergi"
Wiliam mendekatkan dirinya pada Giyo lalu mendorong anak itu dengan kasar hingga tubuh yang lebih kecil reflek mundur kebelakang, hampir saja ia terjatuh untuk kedua kalinya namun tubuhnya lagi-lagi berhasil di tahan oleh pria lain di belakangnya.
BRUUK.
Dia, Cakra.
Cakra menatap tajam kearah Wiliam yang baru saja melakukan aksi tidak terduga nya pada pemuda manis favorit nya, berani sekali si gunung es itu? mungkin itu yang sedang di pikirkan oleh Cakra.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARTIKA [Hamlem/Wonjun/Pingpongz] (Wonjin x Hyeongjun)
RomanceAntartika yang kita tau adalah tempat paling dingin tak berpenghuni dengan lautan es yang membentang luas menyelimutinya, Satu-satunya benua yang tidak memiliki tempat tinggal permanen bagi manusia. Siapa juga yang betah berada disana? Namun bagaim...