✧
✧
✧
Cakra dan Giyo sudah sampai di kediaman Divan, mereka di sambut hangat oleh ibunya, jika dipikir pikir ibu Divan sangat menyayangi Giyo layaknya anak sendiri bahkan Divan terkadang bertanya-tanya sebenarnya anak kandung ibunya itu dia atau Giyo?"Giyo sering-sering main kesini sayang, tante punya banyak cookies buat kamu" ucap wanita cantik itu sembari mengelus rambut hitam milik pemuda manis itu.
"Cakra juga mau tan" sahut Cakra tanpa rasa malu.
"Hahahaha iya, makanya kalian sering main kesini" wanita itu terkekeh gemas lalu ia beranjak dari duduknya menuju dapur membuatkan keduanya beberapa cemilan.
"Ga usah main kesini! nanti makanan dirumah ku habis semua!" ucap Divan yang baru saja menuruni tangga dengan dua buku yang berada di tangannya.
"Pelit!!" teriak Giyo dan Cakra secara bersamaan.
Divan memutar bola matanya malas lalu dengan segera berjalan mendekati keduanya dan menyerahkan buku itu pada pemiliknya, ia kemudian duduk di sebelah Giyo.
"Besok aku dan Cakra mau mengisi acara di sekolah lain dengan pengurus OSIS, kau mau ikut?" ucap Divan, sontak Cakra tersedak air liur nya sendiri. Dia baru ingat besok ada jadwal mengisi acara dan dia belum memberitahu pemuda manis di sebelahnya.
"Lagi? yah berarti besok aku sendiri lagi dong" ucapnya dengan nada sedih.
Jika sudah begini niat kedua pemuda tampan itu seketika runtuh, mereka rasanya tidak bisa meninggalkan teman lucunya ini sendiri, Cakra dan Divan saling melirik dan seperti berbicara lewat tatapan mata keduanya sebelum kembali menatap pemuda manis itu.
"Ikut saja kalau begitu" timpal Cakra dan di angguki oleh Divan.
"Tidak mau, nanti aku mengganggu"
"Selalu saja seperti itu, justru kalau kau ikut akan lebih seru!"
"Tidak mau, lagipula ada Wiliam yang akan menemani ku nanti, dia kan sudah menjadi temanku" ujar si manis dengan tenang, namun ucapannya itu tanpa sadar membuat kedua pemuda di sampingnya merubah raut wajahnya.
"Yakin tidak mau ikut?" tanya Divan memastikan.
"Yakin!" ucapnya dengan semangat.
"Kalau begitu jangan terlalu dekat dengannya, hubungi aku atau Divan jika terjadi sesuatu" ucap Cakra mengingatkan, lalu ia menghela nafas panjang setelahnya.
"Iya iya iya, kalian kenapa sih? kalian cemburu sama Wiliam?" tanya Giyo penasaran, pasalnya dari tadi semenjak di sekolah mereka berdua melarang Giyo untuk terlalu dekat dengan pria dingin itu.
"Tidak, lupakan saja. Pulanglah sudah malam, Cakra antar dia kembali pulang" jawab Divan dengan cepat, Cakra mengangguk lalu menarik tangan mungil Giyo untuk dia ajak kembali kerumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARTIKA [Hamlem/Wonjun/Pingpongz] (Wonjin x Hyeongjun)
RomanceAntartika yang kita tau adalah tempat paling dingin tak berpenghuni dengan lautan es yang membentang luas menyelimutinya, Satu-satunya benua yang tidak memiliki tempat tinggal permanen bagi manusia. Siapa juga yang betah berada disana? Namun bagaim...