Catatan!
Jika ada kesamaan baik nama, latar, alur, atau mungkin jalannya cerita, itu hanya kebetulan semataHargai sebagai sesama penulis maupun pembaca, dilarang plagiat, no copy paste
Hard word / typo bertebaran
Sider's jauh-jauh sana
Jangan lupa vote komennya, bikin author seneng gak susah kok
_____________________________
°•°•°•°•••••
Tak terasa waktu berlalu, dan sudah ada dua minggu Rui di rawat inap.
Sekarang ia sudah kembali ke apartemen milik nya, dan terlihat sedang bersiap untuk berangkat ke sekolah.
Sebenarnya Ary sempat memberi tau Rui jika untuk sementara Rui tetap di apart saja, tapi Rui tak mengidahkan ucapannya.
Sesaat sebelum Rui mengambil kunci motornya, ia menatap cermin sebentar.
Selang beberapa menit bisa terlihat jika bayangan dirinya yang terpantul menatapnya sedu tapi terkesan memohon.
Rui(Leo) yang paham akan maksud tatapan itu menghela nafas sejenak sebelum akhirnya mengangguk pelan.
Ia langsung menyambar kunci motornya, lalu bergegas pergi ke sekolahnya berada.
Di sisi lain
Ary terlihat menunggu dengan sabar di depan gerbang sekolah.
Meski sempat di tegur satpam sekolah untuk segera masuk, tapi Ary menolak dengan alasan sedang menunggu Kakaknya.
Yang tak lain itu Rui.
Benar saja, setelah menunggu sekitar 15 menitan akhirnya yang di tunggu datang juga.
Rui yang baru sampai berhenti sejenak di gerbang sekolah saat melihat Ary yang masih ada di sana.
"Ngapain?" Tanyanya acuh.
Ary sejenak tersentak saat mendengar nada bicara Rui, tapi ia segera mengingat jika sebelumnya Rui hilang ingatan, jadi ia harus bisa bahkan sebisa mungkin terbiasa.
"Aku nungguin Abang, ku kira Abang tetep di apart, Abang serius udah gak papa kan? Kalau masih luka pulang lagi aja" Ujar Ary menjawab.
Rui sejenak terdiam menatap datar bocah yang duduk di bangku kelas 10 itu.
Hei, dia baru saja sampai di sekolah dan langsung di minta pulang? Yang benar saja.
"Naik" Ujar Rui.
"Eh?" Ary menatap heran Abang itu.
"Gue gak suka ngulang kalimat yang sama" Ujar Rui tanpa menatap Ary.
"Ah i-iya" Ary segera naik ke motor Rui dan kedua nya pun mulai memasuki kawasan sekolah.
Keduanya sempat menjadi perhatian karena yang mereka tau Ary biasa di antar kakaknya, Angkasa Arbianka.
Tapi ini dengan orang lain, siapa dia?
Kurang lebih begitu pertanyaan mereka.
Setelah memarkirkan motor nya, keduanya kini berjalan beriringan ke kelas mereka.
Walau tak searah.
FYI: Moon High School, sekolah menengah atas yang memiliki dua bangunan berbeda (kelas IPS & kelas IPA) yang sejajar, hanya di pisahkan oleh tempat parkir siswa, ruang guru tepat ada di seberang kelas IPA dan di depan tempat parkir ada halaman sekolah, dan di sebelah ruang guru adalah Ruang OSIS, setiap kelas memiliki tingkatan nya masing-masing, kelas 10 ada di lantai bawah, kelas 11 di atasnya dan yang paling atas kelas 12.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Transmigrasi] "Who Am I?"
Teen FictionJudul sebelumnya : Transmigrasi Leo X Rui. Deandra Leonardo Lelaki dingin yang tak tersentuh, acuh pada sekeliling, bahkan tak jauh dari kata kejam ber transmigrasi ke tubuh remaja SMA yang sedang koma karena adanya tragedi di sekolahnya (Pembullyan...