12

846 48 5
                                    

Katarina memasuki kamarnya dan mendapati putra bungsunya Lui yang sedang memeluk erat suaminya

Senyum Katarina terbit walaupun sedikit kesal karena suaminya dia jadi sedikit kewalahan mengurusnya

"loh kok udah disini, bukannya tidur dikamar. Kamu masih butuh banyak istirahat sayang" ucap Katarina sembari mengelus kepala Lui

Katarina kemudian menatap suaminya yang masih memejamkan matanya

"masih sakit?" tanyanya dengan mengelus lembut lengan sang suami

"hm, kepalaku masih sakit" suaranya lirih dengan masih memejamkan mata

Lui yang mendengarnya semakin merasa bersalah, akibat kenakalannya papanya jadi sakit seperti ini

"papa.. mana yang sakit biar Lui sembuhin" Lui mendudukan dirinya menghadap papanya yang masih setia menutup mata

Tangan Lui terulur menyentuh lembut rahang tegas sang papa kemudia beralih ke bibir Gilbert yang terlihat pucat, namun tidak ada jawaban dari Gilbert.

"kamu belum makan kan mas? Aku turun dulu buatin kamu makan"

"dan kamu Lui, tidur lagi yaa" lanjut Katarina yang kemudian akan meninggalkan kamar tapi suara Gilbert menghentikannya

"jangan! Tidak usah, kamu disini aja temenin aku" ucap Gilbert yang kemudian membuka matanya

"papa sama Lui aja, biarin mama masak buat papa" ucap Lui tulus

"tuh kamu sama Lui dulu ya, aku cuma sebentar" senyum Katarina berikan pada suaminya semanis mungkin

"aku mau kamu yang temenin aku" jawab Gilbert tanpa mempedulikan Lui

Mendengar itu mata Lui memanas, dia tidak suka diabaikan seperti ini. Dadanya terasa sesak, air matanya sudah berlomba untuk keluar

"ya udah Lui kekamar dulu, papa cepet sembuh yaa. Maafin Lui" Lui turun dari ranjang sembari menduduk dia berkata lirih

Lui keluar kamar Gilbert dan berlari masuk kamarnya tidak lupa menguncinya. Badannya meluruh dibelakang pintu kamar, Lui menangis dalam diam

Dia merasa bersalah sekaligus benci ketika papanya mengabaikannya, dia sama sekali tidak mendengarkan Lui bahkan memandangnya saja tidak barang seklias

Sedangkan dikamar Gilbert, dia sedang tertawa karena berhasil membohongi anak bungsunya, dia harus memberikan pelajaran bagi Lui agar anak itu tidak membantahnya lagi

"kamu nih ada aja, kalau sampai Lui kenapa-napa kamu tidur diluar 2 minggu" ucap Katarina sambil memukul pelan dada Gilbert karena suaminya ini masih asik tertawa

"haha iya sayang, lagian aku juga gak tega liatnya" jawab Gilbert

Lui beranjak dari tempatnya terduduk, dia sudah lelah menangis matanya sudah bengkak ditambah ketika dia berdiri kepalanya terasa sangat berat dan sedikit nyeri

Lui melangkah tertatih menuju ranjangnya, dia merebahkan diri disana dan memilih untuk mengarungi alam mimpi akan dia pikirkan nanti bagaimana dia akan meminta maaf pada papanya, untuk saat ini dia butuh istirahat

.

.

Pagi kembali menyapa, cuacanya cukup cerah tapi tidak untuk kediaman Va Onkar lebih tepatnya sekarang mereka sedang melaksanakan sarapan pagi seperti biasa

Beberapa saat Lui keluar dari lift berjalan menuju meja makan lengkap dengan seragam dan tas sekolah yang dia bawa. Baru saja Lui mendudukan dirinya dikursi suara abang pertamanya mengagetkan dirinya

Luizen Va OnkarWhere stories live. Discover now