14

991 49 0
                                    

Lui mulai membuka matanya sebentar dia meraskan telinganya berdengung membuat matanya seketika terpejam kembali

Lui menegakkan tubuhnya bersandar pada kepala ranjang, menfokuskan pandangannya hingga kembali jelas

Terlihat kesekitar terasa ada yang aneh seperti ada yang kurang, dilihatnya ruangan besar yang terasa sepi hanya ada dirinya dan suara jam dinding yang ada dikamar itu hingga Lui tersadar

"astaga Kevin dimana!" kagetnya ketika menyadari hanya ada dia sendiri dikamar itu padahal sebelumnya dia tidur berada didekapan Kevin

Kemana anak itu apakah dia sudah sembuh dan kembali kerumahnya. Ya semoga saja Kevin benar-benar sudah sembuh

Cklek!

Pintu kamar Lui terbuka memperlihatkan abang pertamanya yaitu Theo dengan senampan makanan yang pasti itu adalah makan siangnya

"lebih baik baby?" tanyanya yang kemudian mendekat setelah meletakkan nampan itu pada nakas samping ranjang

"eum, apa Kevin sudah pulang?" pertanyaan Lui membuat Theo terdiam sebentar kemudian tersenyum lembut pada Lui

"Kevin ada dirumah sakit" ucapnya pada Lui

"ohh rumah sa.. APA RUMAH SAKIT!!" pekiknya ketika tersadar

"kenapa? Apa yang terjadi? Ayo kesana abang! Lui mau liat" ucapnya terburu dengan menurunkan diri dari ranjang tapi sudah dicegah oleh Theo

Kevin memang sedang dirumah sakit, tadi pagi ketika Devon akan membangunkan mereka untuk sarapan malah menemukan Kevin yang kejang-kejang

Langsung saja Kevin dibawa kerumah sakit detik itu juga dan meninggalkan Lui dirumah untung saja anak itu tidak terbangun

"makan dulu baru boleh kesana" Theo menarik Lui kembali duduk seperti semula

"enggak mau! Lui mau sekarang! Kalau abang gak mau ya udah Lui sama supir aja" kekeh Lui kembali beranjak dari ranjangnya

Hal ini membuat Theo geram, bahkan adiknya ini juga masih sakit tidak lihatkan infusnya masih terpasang dan dia belum memakan satu makananpun dari tadi pagi

"diam atau abang akan merantaimu disini" ucap Theo dingin membuat Lui membeku

Perlahan Lui menarik dirinya untuk duduk bersandar pada kepala ranjang menunduk takut pada abang pertamanya yang terlihat ingin memakan dirinya hidup-hidup

"jangan abang maaf" lirihnya

Theo menghela napasnya panjang, mengambil pring dan mulai menyuapi Lui. Anak itu hanya bisa menerimanya dengan patuh

Lui terdiam cukup lama pikirannya melayang memikirkan kondis Kevin harusnya dia sadar kalau tadi pagi ada sesuatu yang salah dengan Kevin

Melihat Lui yang tidak mengunyah makananya justru malah melamun membuat Theo kembali emosi tapi dia harus tahan karena kondisi Lui dan pasti Lui sedang memikirkan sahabatnya itu

"kunyah Lui bukan di emut" Theo menekan pipi Lui yang membuat Lui kembali tersadar dan segera mengunyah makanannya

30 menit terlewatkan untuk memakan beberapa suap saja karena Lui lagi-lagi menyimpan makanannya sehingga perlu waktu lama

Gelas air putih diletakkan oleh Theo dan berakhirlah sesi makan siang Lui yang hanya sedikit tapi lama sekali itu

"abang kapan kita kerumah sakit, Lui mau ketemu Kevin" Lui menarik ujung baju yang Theo kenakan dan sedikit mendongak untuk menatap Theo

Theo yang gemas langsung mengecup pipi Lui, Lui selalu bisa membuatnya kembali bahagia dan menguapkan emosi yang sedari tadi melekat pada jiwanya

Cup

Luizen Va OnkarWhere stories live. Discover now