22

923 43 4
                                    

Sudah 1 minggu mansion Va Onkar semakin suram dan dipenuhi dengan kegelapan, tidak ada kegiatan makan bersama, berkumpul diruang keluarga atau sekedar saling sapa antar anggota keluargapun tidak

Karena sudah selama itu pula Lui belum juga membuka matanya, seluruh keluarganya menjadi lebih dingin dan datar, amarah yang tidak dapat dilampiaskan lagi, tidak bisa melakukan apapun selain menunggu dan itu adalah hal sangat mereka benci yaitu ketidakpastian

"did you eat your lunch, mom?" suara John memecah keheningan disebuah kamar yang sunyi itu

Katarina dengan wajah datar serta pandangannya yang lurus menatap sang putra bungsu yang masih setia terbaring dibrankar rumah sakit dengan mata yang terpejam

"I lost my appetite" jawabnya dingin tanpa menoleh pada sang anak

John hanya bisa menghela napas panjang respon ini sudah dia dapatkan dari kemarin, John memilih mendekat kepada sang adik, memandang teduh wajah Lui, tangannya terangkat mengusap lembut pipi sang adik yang kini semakin tirus

"baby wake up, please... don't you miss us?? Baby look, everything is a mess"

"I promise I'll do anything for you but.. please wake up baby.." lirihnya pada Lui dirinya sungguh tidak mampu menahan rasa rindunya pada sang adik

Dia rindu dengan suara dan tawa yang sering dia dengan dulu, wajah kesal Lui ketika dijahili olehnya dan saudaranya yang lain, rengekannya serta tangisnya ingin sekali dia dengar

John menggenggam tangan Lui yang terbebas dari infus, diusapnya perlahan merasakan bagaimana lembutnya tangan Lui hingga dia merasakan Lui membalas genggamannya

"baby! Mom! Baby wake up!!" teriak John kaget sekaligus bahagia ketika melihat pergerakan Lui

"sayangnya mamaa..." Katarina mendekat

Perlahan mata itu terbuka menampilkan bola mata jernih nan cantic yang Lui miliki, mata itu kembali terpejam berusaha menyesuaikan diri dengan cahaya yang masuk kedalam retinanya

Hingga kedua bola mata itu terlihat sempurna, Lui melihat kesekeliling menatap 2 orang berbeda gender berdiri didepannya dengan tatapan haru dan bahagia

"sayang, mana yang sakit?"

"terimakasih sudah bertahan sayang..." ucap Katarina dengan langsung memeluk pelan tubuh Lui

"good job baby boy" John mengusak pelan rambut Lui

Namun tidak ada respon yang Lui berikan, dia hanya diam tanpa membalas perlakuan atau ucapan dari mereka berdua, dirinya seolah masih memproses apa yang terjadi, dimana dia sekarang dan siapa mereka ini?

"siapa?? abang Theo mana?" ucap Lui sangat pelan bahkan terdengar seperti gumaman namun masih dapat terdengar

Tentu Katarina dan John seketika terkejut mendapati pertanyaan yang terlontar dari bibir Lui "siapa?" tadi Lui bilang, bagaimana bisa Lui tidak mengingat dirinya

"hey sayang, ini mama.. mama Katarina Lui tidak ingat?" Tanya Katarina memastikan dan benar saja gelengan kecil yang Lui berikan

"Lui ingat abang?" lagi-lagi gelengan Lui berikan dengan tatapan takut dan berkaca-kaca Lui memalingkan wajahnya enggan menatap mereka berdua

John segera mengabari seluruh anggota keluarganya kalau Lui sudah sadar, tidak berselang lama dokter datang dan memeriksa keadaan Lui, Katarina pun menjelaskan apa yang terjadi ketika Lui terbangun

Namun dokter tadi menjelaskan bahwa keadaan Lui sudah jauh lebih baik, tidak ada tanda-tanda bermasalah pada organ vitalnya

"tapi anakku tidak mengingatku! Apakah kau sudah memeriksanya dengan benar!" marah Katarina kepada sang dokter namun dokter tersebut tidak mendapati gejala amnesia atau semacamnya

Luizen Va OnkarWhere stories live. Discover now