Sudah 1 minggu mansion Va Onkar semakin suram dan dipenuhi dengan kegelapan, tidak ada kegiatan makan bersama, berkumpul diruang keluarga atau sekedar saling sapa antar anggota keluargapun tidak
Karena sudah selama itu pula Lui belum juga membuka matanya, seluruh keluarganya menjadi lebih dingin dan datar, amarah yang tidak dapat dilampiaskan lagi, tidak bisa melakukan apapun selain menunggu dan itu adalah hal sangat mereka benci yaitu ketidakpastian
"did you eat your lunch, mom?" suara John memecah keheningan disebuah kamar yang sunyi itu
Katarina dengan wajah datar serta pandangannya yang lurus menatap sang putra bungsu yang masih setia terbaring dibrankar rumah sakit dengan mata yang terpejam
"I lost my appetite" jawabnya dingin tanpa menoleh pada sang anak
John hanya bisa menghela napas panjang respon ini sudah dia dapatkan dari kemarin, John memilih mendekat kepada sang adik, memandang teduh wajah Lui, tangannya terangkat mengusap lembut pipi sang adik yang kini semakin tirus
"baby wake up, please... don't you miss us?? Baby look, everything is a mess"
"I promise I'll do anything for you but.. please wake up baby.." lirihnya pada Lui dirinya sungguh tidak mampu menahan rasa rindunya pada sang adik
Dia rindu dengan suara dan tawa yang sering dia dengan dulu, wajah kesal Lui ketika dijahili olehnya dan saudaranya yang lain, rengekannya serta tangisnya ingin sekali dia dengar
John menggenggam tangan Lui yang terbebas dari infus, diusapnya perlahan merasakan bagaimana lembutnya tangan Lui hingga dia merasakan Lui membalas genggamannya
"baby! Mom! Baby wake up!!" teriak John kaget sekaligus bahagia ketika melihat pergerakan Lui
"sayangnya mamaa..." Katarina mendekat
Perlahan mata itu terbuka menampilkan bola mata jernih nan cantic yang Lui miliki, mata itu kembali terpejam berusaha menyesuaikan diri dengan cahaya yang masuk kedalam retinanya
Hingga kedua bola mata itu terlihat sempurna, Lui melihat kesekeliling menatap 2 orang berbeda gender berdiri didepannya dengan tatapan haru dan bahagia
"sayang, mana yang sakit?"
"terimakasih sudah bertahan sayang..." ucap Katarina dengan langsung memeluk pelan tubuh Lui
"good job baby boy" John mengusak pelan rambut Lui
Namun tidak ada respon yang Lui berikan, dia hanya diam tanpa membalas perlakuan atau ucapan dari mereka berdua, dirinya seolah masih memproses apa yang terjadi, dimana dia sekarang dan siapa mereka ini?
"siapa?? abang Theo mana?" ucap Lui sangat pelan bahkan terdengar seperti gumaman namun masih dapat terdengar
Tentu Katarina dan John seketika terkejut mendapati pertanyaan yang terlontar dari bibir Lui "siapa?" tadi Lui bilang, bagaimana bisa Lui tidak mengingat dirinya
"hey sayang, ini mama.. mama Katarina Lui tidak ingat?" Tanya Katarina memastikan dan benar saja gelengan kecil yang Lui berikan
"Lui ingat abang?" lagi-lagi gelengan Lui berikan dengan tatapan takut dan berkaca-kaca Lui memalingkan wajahnya enggan menatap mereka berdua
John segera mengabari seluruh anggota keluarganya kalau Lui sudah sadar, tidak berselang lama dokter datang dan memeriksa keadaan Lui, Katarina pun menjelaskan apa yang terjadi ketika Lui terbangun
Namun dokter tadi menjelaskan bahwa keadaan Lui sudah jauh lebih baik, tidak ada tanda-tanda bermasalah pada organ vitalnya
"tapi anakku tidak mengingatku! Apakah kau sudah memeriksanya dengan benar!" marah Katarina kepada sang dokter namun dokter tersebut tidak mendapati gejala amnesia atau semacamnya

YOU ARE READING
Luizen Va Onkar
RandomHanya bercerita tentang Luizen, anak berwajah imut dan menggemaskan dengan pipi cabi dan bibir mungil merah mudanya itu. Mungkin kalian akan terpesoan saat pertama kalo melihat wajahnya tapi jangan kaget ketika kalian sudah meilaht sifatnya yang seb...