1. Sugar baby

274 37 21
                                    

''Ingat ya hyun meja nomer 15 nanti dia bakal pakai kemeja abu-abu. Jangan sampai salah orang, ingat!"

Kalau saja Dahyun tidak ingin menghindari mantan pacarnya yang terus menganggunya juga teror perjodohan dari neneknya, Dahyun tidak akan mau rela pergi ke Cafe hanya untuk menemui teman kencan butanya.

Dahyun sebenarnya tidak ada niatan untuk mencari teman kencan tetapi karena mantannya yang terus mengusiknya jadi Dahyun mau tak mau harus mencari pasangan dan entah kebetulan atau apa teman Dahyun merekomendasikan agar Dahyun mengikuti kencan buta. Padahal semasa hidupnya Dahyun belum pernah memikirkan akan mengikuti kencan buta apalagi mengunduh aplikasi pencari jodoh.

Tetapi ini sudah masuk urgent akhirnya Dahyun mau-mau saja. Gimanapun mantanya sungguh nekat ingin menjadikannya pacar kembali sampai-sampai setiap cowok yang dekat sama Dahyun disingkirin bahkan sampai dipukuli oleh mantannya. Wajar sih soalnya mantan Dahyun itu preman sekolah.

Iya, Dahyun masih sekolah. Memang sedikit aneh masih sekolah tetapi sudah mengikuti kencan buta tapi mau bagaimana lagi sudah terlanjur juga

Siapa tahu dia bisa dapat cowok ganteng kaya raya.

Selain karena mantannya yang belum bisa move on dari dirinya, Dahyun juga diteror olek nenek yang memaksanya untuk dijodohkan dengan anak pak lurah yang ada dikampung halaman neneknya. Dulu masih tenang karena ia memiliki pacar tapi sekarang ia sudah putus dan jika nenek mendengar jika dirinya putus. Pasti nenek akan terus memaksanya agar dia mau dijodohkan dengan kenalan nenek.

Big No. Dahyun tidak ingin menikah dengan hasil perjodohan.

"Ehm"

Dahyun yang awalnya lagi mengirim pesan di grup chat per circleannya jadi mendongak setelah mendengar deheman didepannya.

Menelan ludahnya kasar saat tahu orang yang berdiri didepannya ternyata seorang lelaki berparas tampan juga memiliki rahang yang tegas dan jangan lupakan tubuh tegapnya yang terbalut pakaian formal ala kantoran dan juga jas hitam rapi nya.

Dahyun menoleh kanan-kiri untuk memastikan apa orang didepannya ini berbicara dengannya atau mungkin dengan orang lain, namun yang ia lihat disana hanya ada dia dan meja disampingnya pun juga kosong.

"Maaf, ada apa ya om?"

Pria itu memang tampan tetapi jika Dahyun perkirakan mungkin umur orang itu sudah diatas dua puluh lima tahun atau mungkin tiga puluh tahunan dan jika dibandingkan dengan kakaknya mungkin lebih tua pria ini. Jadi, jika Dahyun memanggilnya om tidak salah kan.

"Boleh saya duduk disini?"

Baru saja Dahyun mau menolak tetapi pria itu sudah duduk duluan didepannya dan jangan lupakan tatapannya yang terus mengarah ke Dahyun.

"Maaf ya om, tapi bisa ngga jangan ngelihatin saya kaya gitu. Bukannya saya ke geeran tapi kesannya saya kaya punya utang sama om"

Terserah mau dibilang sopan apa tidak tapi yang pasti Dahyun risi dilihat orang yang todak kenal seperti ini mana teman kencannya tidak kunjung datang lagi

"Lagi nunggu seseorang?"

"Iya om, nunggu teman" Dahyun memaksakan senyumnya yang justru kelihatan seperti orang aneh.

"Cowok?"

Nanya mulu ni om-om satu, batin dahyun. Sebenarnya dia mau ngomong langsung tapi takut dosa jadi yang ia lakukan hanya mengangguk.

"Mending ngga usah ditungguin!"

"Emang kenapa om?"

"Karena yang kamu tungguin itu saya"

Let's falling loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang