Tidak ada percakapan antara Ayah juga Song Kang sejak tadi. Niat Song Kang datang kemari ialah untuk mengambil baju-baju Dahyun sebab tadi gadis itu uring-uringan ingin ganti pakaian tapi dia tidak memiliki pakaian sama sekali. Alhasil tadi Song Kang meminjamkan bajunya yang masih baru, Song Kang kira dengan itu Dahyun akan diam tapi ternyata salah sebab katanya perabotannya masih kurang.Song Kang tidak tahu apa artinya tetapi setelah penjelasan ragu Dahyun akhirnya ia mengerti dan agar istri nya itu tidak mengomel Song Kang memilih datang kerumahnya untuk mengambil pakaian yang dibutuhnya dan untungnya Bunda Min Ah mau membantu untuk mengemas pakaian Dahyun. Dan, meninggalkannya hanya berdua dengan Ayah, sebab Hyo Seop entah pergi kemana, mungkin laki-laki itu kurang suka dengan kehadiran Song Kang. Itu yang dipikirkan Song Kang.
"Baru juga beberapa jam Dahyun udah ngerepotin kamu aja" Ayah memulai percakapan membuat Song Kang yang hanya diam sedikit terkejut namun ia langsung bisa merubah raut wajahnya menjadi tersenyum.
"Ngga ngerepotin kok, Om. Ini juga kemauan saya sendiri untuk kesini"
"Jangan panggil om, panggil ayah! Kamu sudah jadi suami Dahyun itu artinya kamu juga anak saya"
Mendengar ketulusan Ayah, Song kang hanya mampu mengangguk.
"Iya yah"
"Jadi kamu kesini tanpa diketahui Dahyun?"
"Saya tadi bilang ingin keluar aja yah"
Ayah menghela nafas panjang seakan beliau sedang menimang ucapan yang akan beliau katakan.
"Pasti berat nikah secara mendadak seperti ini"
Song Kang yang sama sekali tidak menduga akan mendapat obrolan pernikahan langsung berdeham pelan.
"Saya juga ngga menyangka jika putri saya yang masih SMA udah menikah"
"Maaf, Yah. Harusnya saya bisa mencegah ini tetapi saya hanya diam"
"Saya tidak perlu permintaan maaf kamu, karena saya pun ikut andil dalam keputusan ini"
Dari suara beliau, Song Kang bisa menyimpulkan ada sedikit kekhawatiran yang beliau rasakan. Selama ini Song Kang tidak pernah bicara dengan seorang ayah yang tulus dan seperhatian ayah chang wook dan saat mendengar itu Song Kang entah kenapa bisa merasa hangat dan nyaman ketika mengobrol bersama beliau.
"Tapi saya cuma mau kamu menjaga anak saya. Kalau dia salah, tegur dia, nasehatin dia dengan baik-baik. Jangan sampai kamu menggunakan kekerasan ataupun bentakan apalagi bermain fisik. Orang bilang Dahyun itu kuat, mandiri, dan mudah bergaul tapi bagi saya Dahyun adalah gadis biasa, putri kecil saya yang ada kalanya dia merasa kesepian, sedih dan juga lemah tetapi dengan hebat dia selalu menyembunyikan itu semua dari kami"
Ingatan Ayah berputar ke kejadian beberapa tahun lalu saat Dahyun lulus SMP dan tidak bisa mendapat juara pertama. Saat itu keluarga besarnya membanding-bandingkan Dahyun dengan sepupunya juga dengan Hyo Seop, mengatakan jika Dahyun tidak bisa diandalkan apalagi dia satu-satunya perempuan diantara saudara sepupunya yang harusnya ia bisa lebih pintar daripada saudara laki-lakinya.
Hyo seop, bunda dan ayah sendiri sudah mengatakan ke keluarga jika kemampuan orang berbeda-beda tetapi mereka seakan tidak perduli dan setiap ada pertemuan keluarga besar pasti kejadian itu akan selalu diungkit sekalipun Dahyun mendapat prestasi yang membanggakan tetapi bagi mereka itu hanya angin lalu.
Yang membuat Ayah salut ialah saat Dahyun tetap tersenyum didepan yang lain dan seperti tidak menganggap omongan mereka tetapi tanpa orang lain ketahui, Ayah sempat melihat Dahyun yang menangis dalam diam setelah kejadian itu dan setelah itu Dahyun jadi lebih fokus belajar sampai melupakan dirinya sendiri untungnya sekarang Dahyun bisa membagi waktunya dan tidak terlalu memikirkan ucapan keluarga besarnya yang bisa membuat mentalnya turun.
