Devil's Whisper - Episode 6

269 33 3
                                    

"Lepaskan aku!!" Teriak Chan saat mereka membawanya ke sebuah bangunan. Tubuh Chan kini didudukan pada pusat kayangan. Beberapa orang memegangi tubuhnya dan ada satu orang yang berdiri di depannya dan seperti menarik sesuatu dari tubuhnya.

"Aarhhhhh!!!!" Teriak Chan saat benda itu keluar. Sebuah permata jatuh di depannya.  Permata yang memiliki energi berkebalikan dengannya.

"Ahhhh...... ahhhh.....ahhh apa yang terjadi" kata Chan yang mulai mendapatkan kesadaran. Malaikat paruh baya itu mengambil permata tersebut dan memperlihatkannya pada Chan.

"Ini hati iblis, iblis itu berusaha mengelabui anda dengan menyembunyikan ingatan anda" katanya. Chan meraih benda itu dan menatapnya perlahan.

Chan terdiam seketika sambil memegang kepalanya, seketika dia ingat kembali semuanya. Ternyata benar selama ini dia tengah terpengaruh oleh iblis itu.

"Berapa lama aku pergi?" Tanya Chan.

"Sekitar tiga bulan" katanya. Chan menghela napas ternyata lama sekali. Begitu banyak waktu yang terbuang sia-sia.

"Tapi jangan khawatir, semuanya sudah berakhir. Dengan ditemukan dalang semuanya iblis itu tidak akan berani mengacau lagi" kata mereka. Chan hanya mengangguk saja sembari mengusap kepalanya yang masih pening.






****




Kini Chan duduk di ranjang kamarnya, pandangannya masih kosong dan bingung. Tiba bulan ini apa yang dia lakukan? Apalagi dengan seorang iblis yang mengerikan?

"Ini inti permata iblis, sangat berharga kenapa dia memberikannya pada ku?" Gumam Chan sembari menatap benda itu. Pria itu kini mengusap wajahnya, benar-benar gila. Bingung harus melakukan apa.

"Yang penting semuanya sudah baik-baik saja, lagipula aku sama sekali tidak ingat apa saja yang aku lakukan dengannya 3 bulan ini" kata Chan sembari berbaring di ranjangnya.

Di sisi lain, kini nasib Minho berkenalikan dengan Chan. Iblis itu kini tengah diadili di pusat keadilan neraka. Dengan tubuh yang diikat dan leher yang masih tercekik kuat. Karena memang abadi, Minho tidak bisa mati dengan mudah. Karena tidak memiliki inti permata iblis rasa sakit itu tidak bisa ditahan olehnya dan dia juga tidak bisa mati. Jadi di sinilah dia harus tersiksa.

Minho menangis sambil terengah-engah menahan sakit, tak disangka dia akan dihukum secepat ini. Tapi setelah semua perjuangan yang dilakukan, dia lebih baik mati saja.

"Karena membuat keributan dan hampir menimbulkan peperangan saudara Lee Minho akan dihukum mati, namun sebelum mati. Dia akan mendapatkan penyiksaan selama satu bulan di neraka terbawah sampai dirinya mati perlahan. Itu keputusan ku" kata sang raja. Minho di saat ini hanya bisa berpasrah saja, memang sejak dia masih kecil tak satupun keadilan yang dia dapatkan.

"Bawa dia ke tempat penyiksaan" kata sang raja.

"Arhhhh ampun...... ayahhh.... kakak....... ampuni aku" Teriak Minho kesakitan sambil memohon ampun. Tapi vonis sudah ditetapkan.

"Benar-benar anak tidak berguna! Aku malu punya keturunan seperti mu. Lebih baik kau lenyap saja sejak dulu jangan pernah lahir" katanya sambil menendang tubuh Minho.

"Ayah sebelum disiksa, kita potong saja sayapnya" kata sang kakak. Sang ayah yang juga seorang raja iblis kini melepaskan pedangnya lalu tidak segan memotong kedua sayap Minho.

Suara teriakan terdengar saat kedua sayap itu jatuh terpotong dari tubuhnya. Tubuh Minho langsung lemas, tolong bunuh saja dia lebih cepat.

"Kau bukan keluarga kami lagi, anak ku Lee Minho sudah mati. Kerajaan ini hanya punya 1 pangeran saja sekarang" katanya. Pria itu kemudian mengeluarkan sebuah kristal lava lalu memasangnya ke bagian pusar Minho. Saat benda itu menusuk kulit Minho. Jalanan api panas seperti membakar tubuhnya. Suara kesakitan dan teriakan dari Minho terdengar lirih.

 Suara kesakitan dan teriakan dari Minho terdengar lirih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Juyeon ayo pergi" kata sang ayah. Tapi pria itu tiba-tiba menahan dirinya.

"Ayah melupakan sesuatu. Ini" katanya memberikan sebuah kristal yang sama namun dengan bentuk berbeda.

 Ini" katanya memberikan sebuah kristal yang sama namun dengan bentuk berbeda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini benda apa?" Tanya pria itu. Juyeon tersenyum sembari melihat adiknya yang kini menangis kesakitan.

"Ayah lupa dia itu jalang?" Tanyanya. Juyeon pun menjongkon dan memasukan benda itu ke anal Minho. Minho seketika menjerit, benda itu bukan plug biasa.

"Dia akan menikmati detik-detik kematiannya" kata Juyeon. Mereka pun keluar dari sana. Minho hanya bisa terengah-engah dengan tetesan air mata yang terus keluar.

Rantai yang mengikat tubuhnya terasa seperti membakar, permata yang menempel di pusarnya juga membuatnya merasa panas seperti tersengat listrik dan api dan benda di analnya itu seperti terus bergerak dan membesar. Di saat seperti ini Minho tidak bisa berpikir, mati adalah yang paling dia inginkan.

Hidupnya sudah sangat pahit setelah ditinggal mati oleh sang ibu. Kakak dan ayahnya setelah itu memakai Minho bak seorang jalang dan juga dirinya dipaksa untuk melayani orang-orang penting di neraka jahanam ini. Karena itu dirinya tidak pernah di istana dan memilih mengasingkan diri di sebuah goa yang berbatasan dengan negeri kayangan.

Di saat itu dia bertemu dengan seorang pria yang dia cintai, tapi seperti memang takdir hidup Minho buruk. Tapi tiga bulan cukup membuat dirinya bahagia.

"Ibu hiks maafkan Minho, tolong jemput Minho sekarang" katanya. Di saat seperti ini orang yang pertama dia ingat adalah sang ibu. Orang yang selama ini memberikan dia kebahagiaan dengan kasih sayang walaupun hanya sebentar.

"Aku merindukan ibu hiks" dia menangis sambil menahan rasa sakit di tubuhnya.








TBC

Jangan lupa vote dan komen ya

DEVIL'S WHISPER [BANGINHO] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang