Devil's Whisper : Epilog

394 37 3
                                    

"Minho maaf ya kau pasti sangat tidak nyaman tinggal di sini" kata sang ibu saat melihat Minho dengan perut yang sudah buncit itu tidur di sampingnya.

"Tidak masalah, yang penting ibu bersama ku" katanya sembari tersenyum manis. Wanita itu memeluk putranya, walaupun sederhana tapi semua pasti akan berlalu.

"Kau tidak usah ikut, duduk saja di sini ya" kata sang ibu pada Minho

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau tidak usah ikut, duduk saja di sini ya" kata sang ibu pada Minho. Pria manis itu pun mengangguk lalu duduk di pinggir kebun menunggu ibunya. Karena tak melakukan apapun membuat dirinya seketika mengantuk. Perlahan Minho menyandarkan kepalanya pada pohon tepat di sampingnya, matanya pun kini terpejam dan dia terlelap.

Karena usia kehamilannya sudah membesar membuat dia sulit tidur di malam hari, hal itu membuat Minho lelah seharian.

"Dia di sana" kata sang ibu menunjukkan di mana anaknya berada. Pria itu menoleh dan melihat pria manis itu tengah tertidur pulas.

"Astaga dia tidur di mana mana" katanya. Dengan pakaian lengkap dan rapi itu dia duduk di samping Minho kemudian mengarahkan kepala Minho untuk bersandar ke bahunya.

"Apakah hamil begitu melelahkan?" Tanya Chan sembari mengusap perut Minho. Ini baru bulan ke lima seingat Chan tapi perut Minho sudah tumbuh besar seperti sudah akan melahirkan.

"Apa benar kembar ya?" Gumam Chan tersenyum. Di saat dia melamun, tiba-tiba mata Minho terbangun dan menghindar saat sadar dia tidur di bahu pria ini.

"Tuan kenapa ada di sini?" Tanya Minho. Chan melipat kedua tangannya di depan dada lalu menatap ke depan.

"Aku akan menikah dua hari lagi" katanya. Mendengarnya Minho tak terkejut lagi, tiap mereka bertemu Chan terus mengatakan itu.

"Baguslah, selamat Tuan" katanya. Jawaban yang membuat Chan agak kecewa.

"Kau tidak marah atau sedih seperti waktu itu? Dan kau pun tidak menangis sama sekali" katanya marah. Minho mengedipkan matanya berulangkali, apa maksud pria ini.

"Tidak, itu yang kau mau kan jadi aku tidak marah" kata Minho. Chan mengusap wajahnya bingung. Tanpa mengatakan apapun Chan tiba-tiba pergi dari sana.

"Dia kenapa?" Gumam si manis melihat kepergian sang malaikat.

Malamnya ketika Minho tertidur, tak sengaja dia terbangun karena ingin buang air kecil. Kebetulan tempatnya ada di luar rumah agak jauh ke belakang. Ketika dia sudah lega, Minho memutuskan mempercepat langkahnya menuju ke rumah.

Tapi tiba-tiba seseorang mencegah dirinya, pria itu menahan pergelangan tangan Minho dan menyeretnya pergi.

"Tuan! Lepaskan  aku! Mau ke mana ini sudah malam" kata Minho padanya sedangkan pria itu sama sekali tidak menggubris.

"Kau diam saja dan ikut dengan ku" katanya. Minho terkejut ketika pria itu menggendong tubuhnya dan membawanya terbang. Tidak memerlukan waktu yang mana Chan membawa Minho ke rumahnya.

"Tuan lepaskan aku, apa mau mu?" Tanya Minho ketika Chan membawanya masuk. Ketika pintu ditutup, pria itu menahan tubuh Minho lalu meraup bibir Minho dengan rakus.

Minho sama sekali tidak bisa berkutik, pria itu sangat mendominasi di dalam ciumannya.

"Apa kau mulai melupakan aku? Atau kau punya pria lain?" Tanya Chan tiba-tiba. Napas Minho masih sesak dan dirinya masih mencerna.

"Apa maksud mu?" Tanya Minho sembari mendorong tubuh pria itu.

"Kau selalu membuat ku gila, sebenarnya apa yang kau lakukan pada ku Hmm?" Tanya Chan. Minho jujur bingung, apa maksudnya.

"Aku sama sekali tidak pernah melakukan apapun di sini, aku di sini sama seperti manusia yang tidak berdaya. Jadi jangan terus menyalahkan aku" kata Minho.

Chan kembali meraup bibir Chan dan menciumnya dengan paksa.

"Katakan kau masih mencintai ku!" Katanya. Entah karena apa Chan jadi seperti ini.

"Kau kenapa? Bukanlah kau akan menikah besok? Jadi tolong jangan ganggu aku, aku sudah berusaha melupakan mu Bang Chan" kata Minho emosi.

"Jangan! Jangan pernah lupakan aku, hanya aku yang boleh ada dalam hati mu. Aku tidak akan menikah dengan siapapun" katanya. Jujur Minho bingung apa sebenarnya isi otak pria ini. Di saat Minho mengejarnya dia pergi tapi saat Minho berusaha melupakannya pria ini bersikap aneh.

"Aku tahu kau masih mencintai ku, jadi besok aku tidak akan menikah dengan Beomgyu tapi dengan mu" katanya. Minho terbelalak.

"Aku baru sadar, perasaan ku ternyata bukanlah sihir dari mu tapi memang dari dalam diri ku sendiri. Aku minta maaf Minho" katanya sembari memegang wajah si manis.

Minho menelan ludah, tidak tahu harus berekspresi apa. Apakah doanya yang dulu kini terkabul?

"Hanya kau yang akan jadi istri ku sama seperti waktu itu" katanya sembari memeluk Minho. Minho memberanikan dirinya membalas pelukan Chan. Dia menangis.


****



Pernikahan Chan dan Beomgyu benar-benar berantakan. Di mana Chan kini menikahi orang lain sedangkan Beomgyu pergi kabur dan menikah dengan kekasih yang tengah menghamili dirinya juga.

Walaupun sempat terjadi perselisihan tapi akhirnya kedua belah pihak berdamai. Kini Minho sudah sah menjadi istri dari Chan dan tinggal di rumah Chan.

"Ibu ku sendirian, ayo cepat" kata Minho berusaha lepas dari belaian suaminya itu. Chan terus menahan tubuh mungilnya sembari mencium leher pria manis itu berulangkali.

"Jangan khawatir sayang, besok kita berkunjung ke sana. Sekarang kita selesaikan urusan kita" kata Chan memegang pinggang Minho lalu kembali memasukan penisnya ke anal Minho.

"Nghhhh Chan pelan-pelan" kata Minho meremas paha suaminya dengan satu tangan sedangkan tangannya yang lain memegang perut buncit itu.

"Apa kau tahu ah, tiap malam sebelum ini aku selalu bermimpi melakukan ini dengan mu" katanya. Minho seketika merona, jadi selama ini Chan menyembunyikannya dan seolah cuek padanya.

"Ahhh kau sangat terlihat menginginkan ku, mesum" kata Minho sembari menahan genjotan dari Chan.

"Ini juga awalnya ulah mu kan?" Tanya Chan menghentakan pinggangnya.

"Nghhhh Chan kau kasar ahh" desah Minho sambil menggeliat penuh nikmat. Chan benar-benar menyukai ini, melihat Minho mode binal.

"Minho ayo cium aku" kata Chan. Minho berusaha meraih wajah Chan dan menautkan bibir mereka. Sambil mendesah Minho melumat bibir sang suami dengan lembut.

"Nghhhh ahh ahhhh ahhh" Minho melepaskannya saat merasakan milik Chan masuk sangat sama. Rasanya seperti mau keluar.

Di saat yang sama cairan putih kental keluar dari lubang Minho yang masih terpasang penis Chan. Keduanya kini terengah-engah dengan Minho masih dipangkuan suaminya.

"Chan ini nikmat ahh" kata si manis menyandarkan tubuhnya ke dada Chan. Chan mencium kening Minho berulangkali sembari mengusap perut buncit Minho yang bergerak-gerak.

"Aku mau lagi" bisik Minho. Chan langsung terkekeh, mana bisa dia menolak bisikan dari seorang iblis manis seperti Minho.












END

Jangan lupa vote dan komen ya cerita gaje ini

DEVIL'S WHISPER [BANGINHO] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang