Devil's Whisper : Episode 5

269 33 2
                                    

Chan kini nampak jalan-jalan keluar rumah menikmati taman di sekelilingnya. Semuanya masih asing di kepalanya, pria itu kini berjalan agak jauh dari rumah. Karena Minho menyuruh Chan pergi, karena akan ada kejutan darinya.

"Kenapa aku tidak bisa ingat sesuatu ya?" Tanya Chan. Sampailah dia di perbatasan di ujung taman. Nampak kabut tebal dan pemandangan langit dari sana.

"Aneh, tapi kenapa tidak ada orang selain kita di sini?" Gumam Chan. Semua hal aneh itu tiba-tiba muncul dalam pikirannya. Tapi suara teriakan dari dalam rumah membuat fokusnya teralihkan.

"Chan ayo. Kau sudah boleh masuk" katanya. Chan yang kebingungan dengan apa yang dibuat oleh Minho pun berlari bergegas dari sana. Chan melihat Minho kini tengah duduk memungginya di ujung taman.

 Chan melihat Minho kini tengah duduk memungginya di ujung taman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Minho" panggil Chan tercegang. Minho kini tersenyum manis menatap pria itu dengan pakaian minim yang dia pakai yang menampakkan seluruh tubuhnya.

"Chan ayo" kata si manis. Chan agak gerah melihatnya, dengan perhiasan dan pakaian itu entah kenapa membuat Minho jadi tampan menawan.

"Kenapa pakaian mu?" Tanya Chan. Minho agak malu, tapi dia kini mengalungkan kedua tangannya di leher Chan.

"Ini hanya pakaian baru, cantik kan?" Katanya. Chan mengangguk tapi ini kan pakaian perempuan.

"Tapi ini pakaian perempuan" kata Chan.

"Hmmm tidak bagus ya? Baik aku akan menggantinya" ujar si manis. Tapi Chan tak membiarkan Minho pergi, dia malah mencium Minho berulangkali.

"Kau mengenakan pakaian apapun selalu cocok" pujian itu berhasil membuat Minho merona.

"Chan ayo melakukan itu, aku tidak sabar bisa mengandung anak kita" katanya. Mendengar itu Chan entah kenapa sangat senang dan mengangguk. Mereka kini berciuman, lama kelamaan semakin intens. Sampai Minho dinaikan ke pinggang Chan. Lumatan demi lumatan dilakukan, keduanya kini sibuk memainkan lidah mereka.

Di saat panas-panasnya, tiba-tiba Chan melepaskan ciumannya dan menceburkan Minho ke kolam. Minho yang kaget kini bergetar hebat karena itu, tapi dia tak ambil pusing mungkin Chan hanya ingin sensasi baru. Pria itu melepaskan pakaiannya dan masuk ke dalam air.

Dirinya meraih tubuh mungil Minho dan kembali membawanya ke gendongan. Suara kecapan terdengar ketika mereka kembali beradu lidah. Tubuh Chan bersandar di pinggir kolam dan Minho kini ada di gendongannya.

Chan sudah tegang sejak pertama kali melihat Minho kini mengarahkan penisnya ke anal si manis dan masuk sekali hentakan. Minho memejamkan matanya tanpa melepaskan tautan bibir mereka.

Tubrukan Chan semakin menjadi-jadi, tubuh Minho berguncang hebat karena Chan terus menggoyangkan pingulnya.

"Chan nghhhhh nghhh pelan pelan" desah Minho dengan meremas bahu lebar pria itu. Chan kini memegang pinggang Minho dan menekannya kuat-kuat. Minho menganga saat ujung penis Chan masuk sangat dalam.

"Nghhhh sangat dalam Chan ahhh berhenti" Teriak Minho merasa aneh, Chan mengangguk berusaha menenagkan Minho.

"Ayo bergerak juga" kata Chan. Minho dengan mata yang agak berkaca-kaca itu mulai ikut bergerak berlawanan dengan Chan hingga tubrukan itu semakin dalam dan keras. Desahan keduanya memenuhi ruangan. Tak peduli mereka keram atau bagaimana tapi permaian saat ini begitu nikmat dan membuat candu.

Seperti dunia hanya milik mereka berdua, Chan seperti lupa jika dirinya adalah seseorang mahkluk yang beraklah baik dan memiliki kesucian. Begitu juga dengan Minho, tak peduli dengan apa yang akan terjadi nantinya pada dia.

"Aku mencintai mu" Kalimat itu tiba-tiba membuat mata Minho terbuka. Apa benar-benar Chan mengatakannya?

"Apa?" Tanya Minho. Chan mendekatkan hidungnya dan memejamkan mata sambil berbisik.

"Aku mencintai mu istri ku" katanya. Minho tiba-tiba meneteskan air mata, rasa bersalah entah kenapa muncul. Padahal dia sudah mendapatkan semuanya tapi, karena kelicikan yang dia buat seperti palsu rasanya.

"Aku juga Chan hiks, aku sangat mencintai mu" kata Minho seketika menangis. Bukan menangis bahagia tapi menangisi kenyataan, jika permata itu keluar dari tubuh Chan apakah dia masih akan mengatakan ini? Jika dia tahu siapa sebenarnya Minho apakah dia akan sudi mengatakannya.

"Aku benci takdir ku" Batin Minho sambil memeluk tubuh pria itu dengan erat.





****



Chan kini berbaring di pangkuan Minho sambil mencium perut Minho berulangkali. Berharap sesegera mungkin janin itu akan tumbuh di sana.

"Aku tidak sabar Minho" kata Chan dengan penuh semangat. Minho juga mengangguk, jika pun dia harus mati saat melahirkan anak ini dia rela.

Kepulan asap hitam kini masuk ke dalam ruangan itu. Minho samar-samar merasakan energi yang berlawanan dengan dirinya.

"Tidak! apa secepat ini?" Batin Minho. Chan bangun dari pangkuan Minho dengan wajah panik.

"Aku akan memeriksa apa yang terjadi" kata Chan. Dengan cepat Minho menahan tangan Chan.

Belum sempat terjadi, beberapa orang tiba-tiba muncul di hadapan mereka. Mereka memakai pakaian putih khas kayangan dengan wajah marahnya.

"Rupanya anda di sini" kata yang tertua dari mereka. Chan yang masih dipengaruhi sihir Minho nampak kebingungan.

"Siapa kalian?" Tanyanya. Mereka memberikan hormat sedangkan Minho di belakang Chan sudah ketakutan.

"Sepertinya dia masih dalam pengaruh sihir iblis itu" kata mereka menunjuk Minho. Chan menoleh ke arah si manis.

Minho semakin tegang saat melihat siluet hitam muncul juga di sana disertai dengan banyak sekali kelelawar hitam. Sesosok pria besar hitam dengan tanduk merah muncul dengan sebuah pedang.

"Rupanya kau di sini bersembunyi dengan sihir recehan mu Lee Minho" katanya. Seketika Minho merasa dirinya dicekik. Wujud pria manis dan cantik itu kini berubah menjadi sesosok iblis yang menyeramkan. Chan melihat perubahan itu hampir pingsan, tapi dengan cepat para malaikat itu menarik dirinya.

"Urusan kita sudah selesai, sepertinya kekacauan diantara kita karena iblis sialan ini" kata malaikat itu. Saat Chan masih dilanda kebingungan, tiba-tiba dirinya dibawa pergi dari sana. Sedangkan Minho masih sama menahan sakit.

"Gara-gara kau, hampir terjadi perang diantara kita. Kau harus dihukum" kata iblis itu.

"Aa...ampun yang mulia" kata Minho berusaha terlepas dari rantai yang mengikat lehernya sangat kuat. Karena frustasi sang raja iblis kini menarik rantai itu dengan paksa lalu pergi membawanya.






TBC

Jangan lupa vote dan komen ya

DEVIL'S WHISPER [BANGINHO] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang