Kiev menarik tangan Siena, membawa gadis itu masuk kedalam mansion.
"Maksud lo apa? Soal permintaan gua udah gak berlaku?" Tanyanya sembari melepas pautannya pada tangan Siena dan berbalik menatap gadis itu dengan dingin.
"Lo yang mulai duluan! Lo kan udah melanggar syarat untuk permintaan itu. Kita kan udah janji gak bakal saling ganggu urusan pribadi masing-masing disekolah, dan lo malah ikut campur urusan gue. So, of course permintaan itu udah gak berlaku."
"Gua ngelakuin itu juga demi lo!" Kiev menjawab penuh penekanan, sembari menarik lengan Siena agar gadis itu mendekat kearahnya.
"Bukannya lo ngelakuin itu demi cewek itu. Lo gak mau dia lecet karena hampir gue tampar kan? Makanya lo marah terus nahan tangan gue-"
"Gua lakuin itu demi lo!" Potong Kiev membentak.
Siena sedikit merasakan sesak di dadanya saat menatap mata Kiev yang terlihat mengisyaratkan sesuatu yang tidak bisa dia mengerti.
"Maksud lo apa lakuin itu demi gue?" Tanya Siena dingin membuat Kiev langsung terlihat kebingungan untuk menjawab.
"Itu... Itu karena-"
Siena menepis tangan Kiev, "Udah gue cape mau istirahat." Ucapnya malas dan langsung pergi meninggalkan Kiev yang terdiam tak bisa menjawab pertanyaan gadis itu.
Siena melempar tas nya sembarang arah dan langsung merebahkan tubuhnya diatas kasur. Hari hari ini benar-benar sangat melelahkan, dia sampai tidak bisa tenang disekolah karena banyak sekali masalah.
Tring!
Suara notifikasi hp Siena berbunyi, namun gadis itu tak peduli. Dia sudah terlalu lelah bahkan untuk mengambil ponselnya yang tak jauh disana.
***
Arsa terdiam melamun sibuk dengan pikirannya sendiri."Sa! Arsaaa!" Panggil Raga membuyarkan lamunan Arsa.
"Hah? Kenapa Ga?"
"Lo kenapa sih? Serius dong! Kita bentar lagi kan ada event di sekolah!" Raga menasehati. Karena sedari tadi awal latihan Arsa terlihat tidak serius sama sekali.
"Sorry sorry, gue sedikit melamun tadi."
"Mikirin Siapa tuh?" Deon menggoda.
"Gak gitu woii, ya ada lah pokonya... Oh iya lo pada inget gak waktu itu gue pernah cerita soal temen band smp gue dulu?"
"Oh gue tau, yang waktu itu lo bilang dia bule kan?" Deon teringat.
"Dia sekarang balik lagi ke Indonesia, lanjut sekolah disini."
"Serius? Sekolah di mana?" Raga penasaran.
"Adalah pokonya lo pada gak perlu tau."
"Terus lo udah ketemu sama dia?" Raga menambah pertanyaan.
"Ketemu, tapi dia gak berubah sedikitpun. Masih sama egoisnya kaya dulu!"
"Wahh kalo gue jadi dia udah malu sih gue. Gak mau gue balik lagi ke Indonesia setelah mengacaukan-"
"DEON!" Raga memperingati, karena Deon yang tidak bisa membaca situasi.
Arsa hanya bisa tersenyum ketus, "Udah yuk lanjut latihan!"
***
"SIENA!" Panggil Helen membuat Siena buru-buru keluar menghampiri wanita penuh gaya itu."Kenapa Tan?"
"Sini deh!" Ucapnya sembari menepuk kursi disebelahnya memberi kode agar Siena duduk di sebelah nya.
"Liat deh, Tante bingung banget pilih desain baju untuk ulang tahun pernikahan Tante nanti... Oh iya kamu belum tau yah? Bentar lagi ulang tahun pernikahan Tante, dan Tante sama uncle Alan akan langsung pergi ke Amerika setelah acaranya selesai."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story About Siena ||Jeon Somi||
Ficção Adolescente[On Going] Setelah kehilangan sang nenek, Siena yang merupakan seorang gadis sebatang kara tiba-tiba mengalami perubahan besar dalam hidupnya setelah tinggal dengan Helen dan keluarga. Helen mempunyai seorang anak laki-laki mix Amerika yang bernama...