11

332 37 5
                                    

"Kamu ngapain kesini Ran" Tanya Chika

"Gapapa pengen ketemu aja"

Hening tak ada yang berbicara. Chika menatap mata hitam Aran lekat-lekat

"A-ada yang mau aku omongin" Ucap Aran

"Bilang aja" jawab Chika

"Gak disini, di tempat lain"

"Yaudah ayuk. Duluan ya leo" Dengan cepat Chika menarik tangan Aran.Leo yang ditinggal mendengus kesal. Ia ingin menyusul tapi langsung ditahan oleh Aldo, "Buru-buru banget bro duduk dulu dong"

Bagi Chika ini merupakan kesempatan emas ia tak peduli kabar buruk atau kabar baik yang akan ia dapatkan. Baginya yang terpenting ia bisa mengobrol lagi dengan orang yang ia sayang

Tak jauh dari tempat mobil Aldo mereka berhenti, "Mau ngomong apa?" Chika menatap Aran dalam-dalam

"Kamu masih sayang sama aku?" Tanya Aran. Chika menatap Aran heran kenapa ia bertanya seperti itu namun Chika tak langsung menjawab ia juga bingung selama tidak ada Aran, Leo lah yang selalu ada disampingnya,memberikan perhatian dll. Chika mulai nyaman tapi Aran seakan memiliki tempat yang spesial di hati Chika

"Masih Ran dan akan selamanya begitu" jawab Chika tegas. Aran tesenyun tipis

"Kamu tau Chik selama gak ada kamu hati aku rasanya hampa. Ya walaupun selalu ada Reva disamping aku, tapi.. beda rasanya" Badan Chika berbelok menghadap Aran sorot matanya pun menatap Aran lekat-lekat

"Tapi..." Ucap Aran tertahan sambil menampakkan jari manisnya ke Chika.

Mata Chika berair menahan sesak didada kepalanya menunduk, "Tapi.. hatiku tak pernah bisa menerima cinta Reva. Cintaku habis dikamu Chik"

Chika mendongakkan wajahnya. Ia langsung mencium bibir lembut Aran, ia menahan tengkuk Aran menguatkan ciuman mereka

Beberapa menit kemudian ciuman keduanya terlepas, "I love u Chik"

"Me too Aran"

"Ran?" Panggil Chika

"Iya?" Jawab Aran

"Kita masih pacaran kan?

"Gak Chik..."

Deg

Jantung Chika bagai berhenti sejenak

"Gak salah lagi" lanjut Aran

"Ihhhhh nyebelin" Ucap Chika melipat kedua tangan didepan dadanya. Aran terkekeh melihat Chika ia lalu menyubit hidung mancung Chika

"Iii sakit tau"

"Biarin" Ledek Aran

Hening beberpa saat, "Pulang yuk"

Chika berbalik membelakangi Aran sepertinya ia masih marah karna kejadian tadi. Tanpa aba-aba Aran langsung mengangkat tubuh Chika ala bridal style membawanya ke mobil Aldo.

Sebelumnya ia sudah meminjam kunci mobil Aldo untuk membawa Chika pulang. Aldo gimana? Ya dia bisa pulang naik ojek online. Sungguh Aldo teman yang sangat mulia

Di perjalanan hanya hening tidak ada yang memulai pembicaraan. Tak lama sampailah mereka di pekarangan rumah Chika.

"Makasih ya Ran aku dulu-"

Cup

Tak sempat Chika menyelesaikan perkataannya Aran langsung menciumnya dengan lembut

Pipi Chika bersemu merah keduanya merasa canggung

"I love u forever Chik"

"Me too Ran"

Lalu Chika keluar dari mobil. Tanpa aba-aba Aran pun pergi dari situ

Sesampainya dirumah Aran mengehela nafas panjang ia menatap cincin di jari manisnya, "Apa yang harus gw lakuin?"

Ia lalu masuk ke dalam rumahnya dan disambut hangat oleh Reva, "Kok kamu murung gitu Ran? Kenapa? Cerita dong sama aku!"

Aran menggeleng kecil, "Gapapa kok aku cuman pusing doank"




Paginya Aran duduk di teras rumah sambil meminum kopi tapi tidak merokok. Ia sekali lagu termenung menatap lurus ke depan

Tak berselang lama ia lalu menuju ruang tengah terlihat Reva yang sedang menonton TV, " Rev" panggil Aran

"Iya? Kenapa?"Ucap Reva. Aran berjalan mendekati Reva dan duduk disebelahnya tak bicara ia langsung melepaskan cincin di jari manisnya lalu menyerehkannya kepada Reva

"Maksud kamu apa Ran??!!" Ucap Reva sedikit menaikkan nada bicaranya

"Aku gak jadi nikah sama kamu"

Deg

Hati Reva sakit mendengar itu matanya memanas,matanya berair.

"Maaf Rev gw masih sayang sama Chika"

"Hikss.. Hikss.. kamu jahat Ran" Ucap Reva lalu pergi ke kamar mengunci pintunya

COUSIN (CHIKARAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang