Ayo menikah!

101 10 5
                                    

PART INI AGAK PUANJANG YAAA!

Happy Reading 💗

Happy Reading 💗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Setelah menjelajahi mansion besar itu Raerin memutuskan untuk pergi, tapi tentunya tidak langsung pergi ke rumah. Pikirannya semraut, rasanya kepala Raerin mau pecah.

Gadis itu terus memutar otak.

Tara memberikan Raerin aksen keluar masuk ke dalam mansion itu, Raerin sedikit aneh pada Tara. Bagaimana pria itu bisa seyakin itu mempercayakannya pada Raerin.

Belum lagi mansion tadi adalah mansion yang dibuat khusus untuk menyimpan dan mengenang Jeffrey dan Aeri, bisa dibilang semacam museum tapi ini lebih ke museum pribadi.

Raerin tadi bahkan melihat walk in closet dari pakaian Aeri dan Jeffrey yang masih tersisa, bahkan kamar utama disana percis dibuat seperti kamar Jeffrey. Belum lagi semua senjata Jeffrey ada disana.

Jeffrey sudah seperti raja saja Raerin rasa.

Ah Raerin sempat lupa, memang Jeffrey raja untuk mereka yang berada di bawahnya. Termasuk bagi Tara dan daddy-nya.

"Tapi gua gak mau jadi kacung Jeffrey." Gumam gadis itu pelan, Raerin sekarang sedang memakan ice cream di taman yang lumayan sepi.

"Gua gak sudi, gua harus jadi queen. Kalo Jeffrey adalah malaikat maut versi cowok, maka gua akan jadi malaikat mau versi cewek."

Gadis itu melahap ice cream-nya dengan sekali lahapan, rasanya tidak nikmat jika pikirannya sedang kacau begini.

"Hahh pusing banget kepala gua." Gumamnya pelan, Raerin menangkup wajahnya menggunakan kedua tangan.

Wajah Tara dan Lauren seakan berputar-putar.

Disatu sisi Raerin ingin sekali membalas mereka semua yang berlaku jahat padanya, tapi disisi lain Lauren melarang Raerin untuk masuk ke dalam dunia Jackhon.

Tapi gadis itu tetap bersikukuh untuk masuk.

Hatinya tidak tenang, belum lagi mommynya yang sempat berpikir ingin menjodohkan Raerin dengan anak paman Krish agar Raerin hidup aman.

Tapi Raerin rasa bukan hanya itu, mommynya ingin hidup Raerin aman sekaligus terjamin.

Secara finansial mereka sekarang sudah berbeda.

Gadis itu terlihat mengguyar rambutnya ke belakang, Raerin menatap ke arah depan dengan datar.

Dengan sedikit malas Raerin mengeluarkan ponselnya dan menyalakannya, ponsel yang selama ini Raerin matikan kini gadis itu hidupkan Kembali.

Ada sedikit keraguan saat tangannya ingin mendial satu nama di kontaknya.

"Huuhf..... demi mommy."

RAERIN [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang