Halloww!
Part 3 yaaa
Happy reading dear☁️💗
JANGAN LUPA VOMENT YA!
Typo kasih tanda.
Raerin terlihat melepas helmnya, gadis itu terdiam di pinggir jalan membuat bodyguard yang mengikutinya juga ikut terdiam.
Matanya menelisik pada satu bangunan megah yang tidak kalah megah dengan mansion daddynya.
Sayangnya bagunan di depan Raerin ini sudah hancur tidak berkeping, hanya tersisa tiang-tiangnya saja.
"Menurut informasi yang saya dapat, ini adalah bangunan terakhir. Bangunan yang menjadi saksi bisu dimana terenggutnya nyawa perempuan itu nona."
Penuturan salah satu bodyguard yang Raerin tugaskan untuk mencari informasi itu membuat Raerin semakin diam membisu.
Entah kenapa perasaanya campur aduk sekarang, Raerin tidak bisa membayangkan sesakit apa saat itu. Seheboh apa saat itu, pasti keadaan sangatlah tidak kondusif.
"Kenapa bisa hancur? Di bakar?" tanya gadis itu yang masih setia menatap Gedung terbengkalai di depannya, pasalnya dirinya bisa melihat bagian bangunan yang menghitam seperti bekas terjadi kebakaran.
"Boom, pelaku sengaja memasang boom nona."
Gila! Mereka benar-benar saling membunuh.
Raerin terlihat turun dari motornya, membuat bodyguard yang ikut bersamanya ikut turun. Terhitung daddynya menugaskan sepuluh bodyguard untuk mengawal Raerin.
"Saya mau masuk, aman?" tanya Raerin lagi.
"Aman nona, sudah kami periksa."
Raerin memegangi dadanya yang tiba-tiba berdegup kencang, gadis itu terbawa suasana. Raerin merasa begitu sakit hati saat sudah memasuki area Gedung disana.
Tangannya terulur mengusap kaca yang dipenuhi dengan bekas tembakan, matanya menelisik ke segala arah.
Raerin bisa melihat banyak sekali senjata kosong yang tergeletak di lantai.
Sepatu besarnya menginjak serpihan kaca yang begitu banyak di bawahnya.
Tidak bisa Raerin bayangkan saat kejadian itu pastinya begitu menyeramkan, terlihat dari banyaknya barang yang hancur, bekas peluru yang merusak banyak barang.
"Kejadiannya kurang lebih sekitar sepuluh tahun yang lalu nona." Ucap pria yang berada di samping Raerin itu.
"Berarti umur gua sepuluh tahun waktu itu." Gumam Raerin pelan.
Raerin terlihat menengadahkan kepalanya saat mendengar kicauan burung yang ternyata berterbangan di atasnya.
Raerin lihat sepertinya lampu besar ada di atasnya dulu jatuh ke bawah, gadis itu juga bisa melihat bangkai lampunya yang tergeletak tidak jauh darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAERIN [Completed]
ChickLitHidup dalam bayang-bayang seseorang yang sudah mati, menjadi target pembalasan dendam yang entah apa penyebabnya. Raerin, seorang gadis cantik penyuka angin malam dan hobby menulis cerita novel itu harus dihadapkan pada kenyataan yang pahit, aneh da...