Apa itu bahagia?

70 4 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Raerin melihat keterdiaman Rey.

Wanita itu terlihat mendekati Rey, kakinya yang semakin mendekat membuat Rey mundur beberapa Langkah.

Melihat hal itu Raerin menghentikan langkahnya.

Senyum tipis wanita itu terlihat disana.

Rey-nya takut?

"Kamu mau nelepon polisi?" ucap Raerin saat wanita itu sudah merebut ponsel Rey yang pria itu genggam sedari tadi.

Rey ingin melaporkannya?

Menjebloskannya ke penjara begitu? Tentu saja tidak akan Raerin biarkan.

"Jangan sekarang, masih ada satu orang lagi Rey." Ucap Raerin membuat Rey menggelengkan kepalanya pelan.

Tidak, Rey tadinya ingin menghubungi polisi untuk menolongnya mencari Raerin. Anak Ryhades sudah dia kerahkan tapi Rey takut itu saja tidak cukup.

Bukan untuk melaporkan Raerin.

"Kenapa kamu ngelakuin ini Raerin?"

"Seperti yang kamu tau, balas dendam." Jawab Raerin pelan.

"Apa gak cukup Raerin? Kamu udah membunuh banyak orang."

"Aku gak bunuh orang Cuma-Cuma." Sahut Raerin begitu saja, wanita itu terlihat berjalan meninggalkan Rey membuat pria itu mengikuti Raerin.

"Mau kemana? Ayo pulang!" Rey memegangi tangan Raerin membuat wanita itu menghentikan langkahnya.

"Kalo kamu mau tau alasan aku bunuh mereka itu kenapa kamu boleh ikut, kalo kamu gak mau tau gak usah ikut. Jangan halangi jalan aku." Lagi Raerin Kembali menjadi sosok Raerin yang dulu membuat Rey takut.

"Aku ikut."

Mereka kini sudah dalam satu mobil yang sama, diikuti anak buah Raerin tentunya dari belakang.

"perut kamu..."

"Gapapa." Ucap Raerin cepat, rupanya Rey melupakan satu hal sedari tadi.

Sesampainya di mansion Jeffrey Raerin terlihat keluar dari mobil dengan terburu-buru.

Melihat Raerin yang berlari seperti itu membuat Rey mengikutinya dari belakang, rasa cemas Rey berkali-kali lipat sekarang.

Bukan hanya Raerin yang dia cemaskan.

Tapi Rey mencemaskan calon anaknya juga.

"Raerin?!" teriak Tara saat melihat Raerin memasuki mansion.

"Ada yang terluka?" Tara berusaha mengechek tubuh Raerin, pria itu mengeluarkan raut wajah yang cemas.

Gelengan kepala Raerin membuat Tara menghela napas pelan.

"Kamu pergi tanpa memberitahuku, kalo aku tau kau pergi pasti aku ikut."

"Keadaanya genting paman, kalo paman pergi yang menjaga paman Krish siapa disini?" ucapan Raerin membuat Tara menunduk.

RAERIN [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang