4

44 33 2
                                    

Tangan lembut itu mulai menunjukkan pergerakan kecil.

Kedua bola mata indah itu mengerjap pelan menyesuaikan cahaya yang menusuk penglihatannya.

Tubuh yang terasa lemas dan kaku itu terlihat sesekali meringis pelan sebelum mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya.

Ruangan putih dengan bau obat yang sangat khas membuat kepalanya nyeri.

Ahhh

"Kepalaku" ucapnya hendak memegang kepalanya namun hal itu diurungkan karena pergerakannya terhalang oleh infus yang terpasang di tangannya

Cklek

Mendengar suara pintu terbuka membuat pandangannya teralih menatap siapa yang datang membuka pintu itu.

"Astaga sayang kamu sudah sadar?" Ucap seorang wanita dewasa yang masih terlihat cantik itu khawatir

Dengan cepat wanita itu datang menghampiri sisi ranjang rumah sakit itu dengan mata berkaca-kaca.

Sedangkan yang ditatap hanya bisa mengerutkan dahi bingung.

Sebelum rasa nyeri di kepalanya kembali dirasakan.

"Sayang kamu tidak apa?" Lagi ucapan panik wanita di sisinya itu membuatnya bingung

"Anda siapa?" Tanyanya bingung membuat wanita disebelahnya menatap sedih

"Mommy panggil dokter dulu ya" ucap wanita yang mengaku sebagai mommy nya

Beberapa saat kemudian pintu ruangan itu kembali terbuka menampilkan wanita tadi dengan seorang pria disisinya dan juga dokter di belakangnya.

"Sayang kau baik-baik saja kan?" Tanya pria itu dengan wajah yang terlihat bahagia

Tanpa menjawab pertanyaan pria itu, dirinya fokus menatap sang dokter yang sedang memeriksanya itu.

"Nona apa nona tau ini tahun berapa?" Tanya dokter itu

Dengan mengangguk pelan "Tahun 2024" jawabnya pelan karena tubuhnya memang masih lemas

Sang dokter mengangguk sebelum kembali bertanya kepadanya.

"Siapa nama anda nona?" Tanya dokter itu lagi

Sebelum menjawab pertanyaan itu dirinya menatap wanita dan pria yang masih menatapnya lekat menunggu jawaban darinya.

"Anindira" Jawabnya dengan suara pelan sampai mereka tidak bisa mendengarnya

"Bisa anda ulangi nona? Siapa nama anda?" Tanya dokter itu

"Anindira" ucap Anindira lebih keras dari sebelumnya

Anindira menatap bingung kearah wanita dan pria di sebelahnya itu.

'Apa aku salah bicara? Kenapa mereka terlihat sangat sedih?' Tanya Anindira dalam hati

Terlepas dari tatapan bingung Anindira, dirinya tetap fokus saat mendengar apa yang dikatakan oleh sang dokter dan itu semakin membuatnya bingung.

"Tuan, nyonya seperti nona mengalami amnesia sementara. Nona melupakan tentang hal pribadi nya karena syok akan kecelakaan yang dialaminya dua bulan lalu" jelas sang dokter secara rinci

'Apa? Sejak kapan aku mengalami kecelakaan?' Batin Anindira semakin bingung dengan keadaan di sana

"Lalu apa ingatan anak saya akan pulih dok?" Tanya pria  disana dengan tangan yang mengusap rambut Anindira dengan lembut

"Untuk amnesia sementara ini hanya terjadi selama beberapa hari tuan dan setelahnya akan pulih dengan sendirinya" jelas sang dokter membuat pria itu bernafas lega

My New Life | ValleyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang