Tangan lembut itu mulai menunjukkan pergerakan kecil.
Kedua bola mata indah itu mengerjap pelan menyesuaikan cahaya yang menusuk penglihatannya.
Tubuh yang terasa lemas dan kaku itu terlihat sesekali meringis pelan sebelum mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya.
Ruangan putih dengan bau obat yang sangat khas membuat kepalanya nyeri.
Ahhh
"Kepalaku" ucapnya hendak memegang kepalanya namun hal itu diurungkan karena pergerakannya terhalang oleh infus yang terpasang di tangannya
Cklek
Mendengar suara pintu terbuka membuat pandangannya teralih menatap siapa yang datang membuka pintu itu.
"Astaga sayang kamu sudah sadar?" Ucap seorang wanita dewasa yang masih terlihat cantik itu khawatir
Dengan cepat wanita itu datang menghampiri sisi ranjang rumah sakit itu dengan mata berkaca-kaca.
Sedangkan yang ditatap hanya bisa mengerutkan dahi bingung.
Sebelum rasa nyeri di kepalanya kembali dirasakan.
"Sayang kamu tidak apa?" Lagi ucapan panik wanita di sisinya itu membuatnya bingung
"Anda siapa?" Tanyanya bingung membuat wanita disebelahnya menatap sedih
"Mommy panggil dokter dulu ya" ucap wanita yang mengaku sebagai mommy nya
Beberapa saat kemudian pintu ruangan itu kembali terbuka menampilkan wanita tadi dengan seorang pria disisinya dan juga dokter di belakangnya.
"Sayang kau baik-baik saja kan?" Tanya pria itu dengan wajah yang terlihat bahagia
Tanpa menjawab pertanyaan pria itu, dirinya fokus menatap sang dokter yang sedang memeriksanya itu.
"Nona apa nona tau ini tahun berapa?" Tanya dokter itu
Dengan mengangguk pelan "Tahun 2024" jawabnya pelan karena tubuhnya memang masih lemas
Sang dokter mengangguk sebelum kembali bertanya kepadanya.
"Siapa nama anda nona?" Tanya dokter itu lagi
Sebelum menjawab pertanyaan itu dirinya menatap wanita dan pria yang masih menatapnya lekat menunggu jawaban darinya.
"Anindira" Jawabnya dengan suara pelan sampai mereka tidak bisa mendengarnya
"Bisa anda ulangi nona? Siapa nama anda?" Tanya dokter itu
"Anindira" ucap Anindira lebih keras dari sebelumnya
Anindira menatap bingung kearah wanita dan pria di sebelahnya itu.
'Apa aku salah bicara? Kenapa mereka terlihat sangat sedih?' Tanya Anindira dalam hati
Terlepas dari tatapan bingung Anindira, dirinya tetap fokus saat mendengar apa yang dikatakan oleh sang dokter dan itu semakin membuatnya bingung.
"Tuan, nyonya seperti nona mengalami amnesia sementara. Nona melupakan tentang hal pribadi nya karena syok akan kecelakaan yang dialaminya dua bulan lalu" jelas sang dokter secara rinci
'Apa? Sejak kapan aku mengalami kecelakaan?' Batin Anindira semakin bingung dengan keadaan di sana
"Lalu apa ingatan anak saya akan pulih dok?" Tanya pria disana dengan tangan yang mengusap rambut Anindira dengan lembut
"Untuk amnesia sementara ini hanya terjadi selama beberapa hari tuan dan setelahnya akan pulih dengan sendirinya" jelas sang dokter membuat pria itu bernafas lega
KAMU SEDANG MEMBACA
My New Life | Valley
Teen FictionCukup kehidupan ku yang dulu yang sangat menyiksa tapi tidak dengan kehidupan ku yang baru!!! - Anastasha Valley Dirgantara Notes : ⚠️‼️ Bahasa Toxic/kasar ⚠️‼️ Ada beberapa adegan kekerasan ⚠️‼️ Harap bijak dalam membaca