Sudah terhitung 1 bulan Valley menyesuaikan kehidupannya yang baru ini. Mengorek banyak informasi tentang seorang Anastasha Valley Dirgantara.
Dan besok merupakan hari dimana dirinya dan juga keluarga Dirgantara pindah ke Inggris. Setelah keputusannya untuk menerima pernikahan dengan anak sahabat Daddy Dirga disampaikan oleh Mommy Jena, sang Daddy menyiapkan semua kepindahannya ke Inggris.
"Sayang semua barangmu sudah kamu siapkan?" tanya Mommy Jena saat masuk kedalam kamar Valley
"Ya" jawab Valley yang masih terkesan cuek kepada sang Mommy
Dengan senyum tulusnya Mommy Jena memegang bahu Valley yang masih terfokus pada layar komputer miliknya.
"Waktunya istirahat Vall, sudah cukup belajarnya hari ini" ujar Mommy Jena membuat Valley menatap sang Mommy
"Tinggal sedikit Mom" ucap Valley kembali pada kesibukannya
Mommy Jena menghela nafas pelan kemudian mengecup pucuk kepala Valley sebelum pergi dari kamar sang putri.
"Cepat istirahat ya" ucap Mommy Jena sebelum benar-benar keluar dari kamar Valley
Cklek
Huhh
Helaan nafas Valley terdengar jelas saat yakin sang Mommy sudah keluar dari kamarnya.
"Walaupun sudah 1 bulan tapi aku masih belum terbiasa" ucap Valley pelan
Tangan lentiknya terulur untuk mengambil salah satu berkas yang menang dirinya simpan di sela buku-buku tebal yang belum dirinya masukkan ke dalam kardus.
Sepasang Hazel itu menyusuri setiap kalimat dalam berkas itu. Hanya beberapa detik sebelum bibir itu memunculkan seringai tipis.
"Aku ingin lihat seberapa bahagianya kalian saat aku sudah berhasil kalian singkirkan"
lagi-lagi seringai tipis itu kembali menghiasi bibir Valley.
Tok
Tok
Tok
Valley menoleh kearah pintu kamarnya yang diketuk. Dengan segera beranjak dari kursinya melihat siapa yang baru saja mengetuk pintu.
"Maaf nona tapi tuan besar memanggil anda" ucap salah satu pelayang di mansion ini
"Dimana?" tanya Valley
"Di ruang kerja tuan besar nona" jawab sang pelayan
Valley mengangguk singkat sebelum melangkah menuju ruang kerja sang Daddy tanpa mengatakan apapun.
Satu hal yang mungkin menjadi kesamaan antara Valley dengan Anindira, mereka sama-sama orang yang tidak suka berbasa basi dan suka berbicara singkat.
Disetiap langkah Valley menuju ruang kerja sang Daddy para pelayang yang masih di mansion itu menunduk hormat kepadanya.
Jika dilihat lagi kehidupannya sebagai Valley ini mendapatkan banyak rasa hormat dari semua orang berbeda saat dirinya masih menjadi Anindira dimana bahkan pelayan di rumahnya dulu memandang dirinya sama seperti pelayan juga.
Sesampainya di depan ruang kerja sang daddy, Valley langsung saja masuk kedalam tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.
"Daddy memanggilku?" tanya Valley berjalan mendekat kearah sang Daddy yang masih duduk di kursinya
"Kamu sudah datang sayang" ucap Daddy Dirga saat melihat sang putri berdiri di depan mejanya
"Duduklah dulu, masih ada berkas yang harus Daddy periksa" ucap Daddy Dirga kembali fokus pada satu berkas di hadapannya
KAMU SEDANG MEMBACA
My New Life | Valley
Teen FictionCukup kehidupan ku yang dulu yang sangat menyiksa tapi tidak dengan kehidupan ku yang baru!!! - Anastasha Valley Dirgantara Notes : ⚠️‼️ Bahasa Toxic/kasar ⚠️‼️ Ada beberapa adegan kekerasan ⚠️‼️ Harap bijak dalam membaca