Di sebuah taman kosong terlihat seorang pemuda berseragam putih abu-abu tengah menatap sekelompok orang didepannya.
Sekitar 7 orang pemuda lainnya dengan jaket berwarna hitam dan sebuah lambang dibelakang jaket ke-7 pemuda itu.
"Ini dia bah? Yang katanya orang jago berantem? Ketawa kali aku. Liat modelan dia yang begini, kayak anak culun bah. Gak ada pantas-pantasnya dibilang jago berantem?" Ucap salah satu pemuda disana dengan aksen batak.
"Yoi bro, gayanya kayak anak cupu." Ucap yang lainnya.
"Udahlah, kita gak usah banyak bacot. Ayo langsung hajar ae ampe bonyok. Bales dendam," mendengar ajakan itu, membuat 6 pemuda lainnya berseru senang.
"Hayoo! Dia udah ke kepung!"
Secara bersamaan ke-7 pemuda itu mengeroyok pemuda yang menggunakan seragam putih abu-abu itu.
Pemuda yang menggunakan seragam putih abu-abu tersebut hanya dapat menghela nafas. Ia menutup matanya sekejap lalu mulai memasang kuda-kuda.
Terjadilah pertarungan satu lawan tujuh. Sungguh tidak adil. Itu memang kenyatannya. Karena pertarungan yang tak imbang, membuat pemuda berseragam itu kalah telak.
Wajahnya terlihat sudah memiliki banyak luka memar akibat pertarungan. Darah pun keluar dari hidung dan bibirnya.
Bug!
Bug!
Bug!
"Mati lo anjing!"
"Mati!"
Bug!
Sedangkan disisi lain, Giara terlihat tengah berada diatas motor milik Erlangga.
Erlangga salah satu pria yang digantung oleh anggota Miyun, yang tak lain adalah Giara. Erlangga sudah cukup lama menyukai Giara, hanya saja Giara tidak pernah membalas perasaannya. Padahal banyak anak SMA Bima sakti yang menyukai keduanya. Keduanya sangat cocok untuk menjadi seorang pasangan. Sangat cocok.
Erlangga adalah anak dari kelas sebelah. Hubungan keduanya baru terjalin sekitar 2 bulan lalu.
"Nyetir aja yang bener Lang." Erlangga tertawa pelan mendengar omelan gadis yang duduk di belakangnya.
"Gue kan cuman berjanda, Ra."
"Gak sekalian dudanya lo bawa?" Tanya Giara. Erlangga menggelengkan kepalanya sembari fokus menatap kearah depan.
"Kagak minat duda gue. Gue minatnya janda, janda modelan lo juga gue gas Ra." Dengan kesal Giara menempeleng kepala Erlangga yang terbalut helm.
Plak
"Aduh Ra,"
"Gila lo ya. Kalo gue jadi janda juga hue bakalan milih-milih pasangan lagi kalik. Ogah gue sama lo." Erlangga hanya tertawa menanggapi ucapan Giara.
"Kapan lo bisa jadi pacar gue Ra?" Giara menghela nafas mendengarnya. Entah sudah berapa kali Giara mendengar kalimat pertanyaan itu dari bibir Erlangga. Rasanya Giara sudah bosan mendengarnya.
"Kan gue bilang, gue gak bisa. Lo bukan tipe gue, Lang." Erlangga mencibir pelan, lalu berucap.
"Emang tipe lo kayak gimana si?" Tanya Erlangga sembari menatap wajah cantik Giara dari spion motor.
"Tipe gue?" Erlangga menganggukkan kepalanya.
"Emmm— yang jelas bukan lo si." Lagi dan lagi, Erlangga hanya dapat tertawa mendengar jawaban Giara.
Giara membuka ponselnya, memperhatikan riwayat chat-nya dengan para Miyun minus Livia.
Melihat sebuah foto yang dikirimkan oleh Arsela membuat Giara tersenyum tipis. Hari pertama sudah berhasil, bagus.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕋ℍ𝔼 𝔾𝕀ℝ𝕃 OF 𝕄𝕀𝕐𝕌ℕ
Random5 Orang Sahabat yang dikenal karena nama Gank nya yang lucu, 𝕄𝕀𝕐𝕌ℕ memiliki arti yang sangat unik, yaitu Me and You Unforgettable Forever. Giara, Acelyn, Livia, Amora, dan Arsela sendiri bingung. Mengapa bisa mereka membuat Gank dengan nama ter...