Bel pulang sudah berbunyi sedari tadi. Namun, Arsela, Acelyn, dan Amora belum juga pulang. Ke-tiganya tengah menunggu Livia yang sedang melakukan tugas Piket.
"Livi tumben banget piket. Padahal Acel mau pulang cepet. Acel udah janjian mau keluar sama Bagass! Tapi Livi minta kita nungguin dia." Mendengar gerutan Acelyn membuat Arsela dan Amora menghela nafas.
"Pacaran mulu lo," Ucap Arsela. Acelyn menatap Arsela, gadis itu mengangkat bahunya.
"Arsel jomblo diem aja tau. Arsel kan gak tau rasanya mau diajak pergi sama pacar kayak gimana." Amora menatap Arsela prihatin. Mendengar ucapan Acel membuat Arsela flashback pada siswa ber name-tag Haris yang tadi bertemu dengannya.
"See you tepos." Arsela mengetatkan rahangnya ketika mengingat ucapan siswa sialan itu.
'Cowok sialan! Bisa-bisanya buat gue insec!' Hey para kaum Adam! Tolong jagalah ucapan kalian jika tidak ingin kami para kaum Hawa insecure pada ucapan kalian! Mulutmu, adalah harimaumu!
"ARGHHH!"
Amora yang tengah berbicara dengan Acelyn sontak terkejut saat mendengar teriakan Arsela yang terdengar memekik telinga.
"Heh peak, lo kenapa si? Kuping gue sakit." Arsela meringis saat mendengar ucapan tajam Amora.
"Sorry-sorry." Acelyn menatap Arsela.
"Arsel kenapa si emangnya?" Tanya Acelyn. Arsela memperhatikan sekeliling. Lebih tepatnya memperhatikan Livia. Apakah sahabatnya itu masih melaksanakan piket atau tidak.
Arsela menjelaskan secara singkat tentang apa yang ia alami tadi selama masa hukumannya berlangsung.
Amora dan Acelyn sendiri mendengarkan dengan baik apa yang Arsela ucapkan. Inti yang mereka ambil adalah, Arsela bertemu dengan seseorang siswa ber name-tag Haris. Siswa itu menjelaskan tentang sosok Marsel, secara singkat tentunya.
Acelyn seketika langsung membuka ponselnya. Membuka roomchat nya dengan sang kekasih lalu memberitahu jika kencan keduanya akan dibatalkan hari ini.
Setelah itu Acelyn kembali masukkan ponselnya kedalam tas.
Livia yang sudah selesai membersihkan kelas pun langsung menghampiri ke-tiga sahabatnya.
"Miyun kita jadi mau ke rumah Giara? Sekalian nanya dia kenapa gak masuk?" Kedatangan Livia membuat Arsela, Amora, dan Acelyn menatap kearah gadis tersebut.
"Gak jadi deh kayaknya Liv." Suara Amora terdengar setelah hening beberapa detik. Livia menatap bingung kearah Amora.
"Loh kok gak jadi si Mor? Kan niatnya mau nanya-nanya ke Giara." Arsela melirik Amora yang terlihat menghela nafas.
"Acelyn, Acelyn katanya gak bisa ikut. Mama-nya mau ngajak kerumah neneknya." Alibi Amora. Acelyn menatap Amora tidak terima.
"Sejak kapan Mama ngajak Acel kerumah Nenek?" Arsela mencubit pelan tangan Acelyn. Acelyn tersadar, ia harus berakting.
"Eh iya Acel lupa, tadi Mama bilang ke Acel. Kalo Acel harus ikut kerumah nenek, soalnya ikannya nenek mati, iya gitu." Livia menggaruk tengkuknya.
"Pertanyaan gue satu, sejak kapan nenek lo punya ikan? Setau gue nenek lo itu punyanya kodok deh." Arsela menepuk jidatnya pelan.
"Livi! Nenek Acel juga punya ikan ya! Baru beli beberapa detik lalu!" Amora menghela nafas. Mengapa ia harus berteman dengan orang seperti Acelynnn?!!
"Baru beli beberapa detik kok cepet mati si?" Gumam Livia bingung. Bukankah aneh?
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕋ℍ𝔼 𝔾𝕀ℝ𝕃 OF 𝕄𝕀𝕐𝕌ℕ
Acak5 Orang Sahabat yang dikenal karena nama Gank nya yang lucu, 𝕄𝕀𝕐𝕌ℕ memiliki arti yang sangat unik, yaitu Me and You Unforgettable Forever. Giara, Acelyn, Livia, Amora, dan Arsela sendiri bingung. Mengapa bisa mereka membuat Gank dengan nama ter...