04. Markas

188 11 2
                                    

Doubel up

Vote dan follow ngab kalau nggak aku lempar ke jurang hatiku–canda

•••

“Dimana ini?”

Boboiboy mengerjap matanya melihat sekeliling. Yang ia lihat tempat begitu canggih dengan beberapa drone merah melayang-layang dan robot-robot penjaga berjejer rapi.

Dia juga memperhatikan pakaian yang dikenakan Pak Rian dan laki-laki itu, pakaian mereka berubah? Pak Rian mengenakan suit abu-abu, sedangkan laki-laki itu mengenakan suit biru. Penampilan mereka juga sedikit ada perubahan.

Apa yang terjadi?

“Ini ada dimana, Pak Rian? Kenapa kita bisa ada disini?” tanya Boboiboy bertubi-tubi sampai Pak Rian ingin menjawab berhenti mulu.

“Kita ada di–”

“Jangan-jangan kita di surga?! Huaa ..., AMMA!” Tebak siapa yang memotong ucapan Pak Rian. Gopal anak Kumaran.

“Kita di–”

“Huhu ... gue belum mau mati, huhu.”

Plak! Plak! Bugh!

Tripel benjol dari Ying spesial bocah kang makan itu.

“Haiya, kita belum mati mah!” omel Ying.

Gopal mengelus tiga benjolan di kepalanya sembari memakan cokelat yang entah dari mana asal usulnya.

Yaya segera menenangkan Ying yang mengomel Gopal dengan bahasa mandarin (kece uy) sampai telinga Gopal memanas mendengarnya, katanya serasa di rukiyah.

Mereka kembali tenang tidak ada lagi drama part ke 4, mereka mendadak menjadi kalem layaknya manusia/plak.

**

Ying : “Haiya kita emang manusia thor!”

Yaya : “Entah tuh.”

Fang : “Gue setuju.”

Ali : “Bang, Lo kan alien bukan manusia.”

Fang :  *Poker face

**

Pak Rian menarik nafasnya dalam-dalam kemudian dihembuskan sebelum menjelaskan panjang kali lebar sama dengan hasil. —.—|

“Kita saat ini berada di markas bawah tanah MATA, sebuah organisasi untuk melindungi warga sipil dari kejahatan. Organisasi ini bergerak secara rahasia dan tidak ada warga sipil yang mengetahuinya. Kami, eh maksud saya ... kami agen MATA butuh pertolongan dari kalian.” Sangat mengejutkan. MATA? Agen? Organisasi rahasia? Mereka tidak tau apa maksud dari Pak Rian mengatakan hal tersebut.

Sekali lagi laki-laki berumur itu mengatakan sesuatu. “Jika kalian penasaran, ayo ikutin saya.” Yap. Pak Rian menyadari raut kebingungan mereka.

Boboiboy dan teman-temannya mengikuti kedua orang yang mengaku sebagai agen rahasia. Ochobot si robot kuning juga di sana. Bentar, kok bisa?

Sesampainya di sebuah ruangan dengan layar monitor besar dan meja bundar. Di sana juga terdapat seorang perempuan dengan suit merah yang nampaknya mengetik sesuatu. “Agen Ismi ....” Perempuan itu menoleh ke asal suara, ia mendapati Pak Rian dan temannya juga–siapa mereka?

Stranded In Indonesia : BoBoiBoy FanficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang