ONE

147 13 1
                                    

Hanya cerita fiksi. Jangan di sangkut tautkan dengan kenyataan.

❀ꗥ~ꗥ❀ happy reading ❀ꗥ~ꗥ❀

Dimalam hari ini. Ketiga anak muda itu sedang bereksperimen ke rumah kosong di tengah hutan.

Si penakut sekaligus mc kita yaitu--Wina. Wina menjadi penakut karna dahulunya ibunya sering menakut-nakuti dia dengan kata "setan & hantu. "

Si paling wibu--haru. Di telantarkan oleh kedua orang tuanya dan di titipkan ke nenek dan kakeknya. Haru hidup menjadi remaja yang sedikit tertutup dan ambivert/pd kalo semisal lagi pd aja.

Dan yang paling dewasa adalah--yafi. Namanya terdengar imut namun berbeda dengan sikapnya, yafi tidak hanya dewasa namun dia dingin tapi gak dingin dingin amat sih. wina sama haru suka plesetin namanya jadi yupi.

Mereka bertiga masih merasa belum yakin jika harus memasuki rumah tua bekas penjajah itu, banyak mitos mengatakan bahwa siapapun yang memasuki rumah itu saat bulan purnama akan menghilang.

"Fi, gua takut.. Pulang aja yokk" ajak Wina sembari Mengguncang-guncangkan lengan yafi.

"Udah tengah jalan begini, yakin mau balik?" tanya yafi datar.

"Udah di tengah jalan begini yakin gak lanjut?" timpal haru sama datarnya.

"Dihh. Tapi gua takut, nanti kalo semisal ada hantu terus kita di culik gimana?" Tanya wina, dia semakin mengeratkan tangannya yang memeluk tangan yafi.

"Mitos itu, buktinya kita disini pas bulan purnama gak ada apa apa tuh" balas Haru.

"Tapi kalo semisal bener-" ucapan Wina terpotong oleh yafi.

"Cukup, Kalian jadinya mau balik sekarang atau mau lanjut" tanya yafi sebagai penengah.

"Kalo gua sih mending lanjutnya daripada nanti kita pulang gak dapet apa apa, cuman dapet bentol nyamuk doang" timpal Haru.

Sepertinya yafi pun setuju dengan usulan Haru. Wina yang tak mau membuat mereka jengkel pada dirinya hanya bisa ngikut.

"Lanjut aja deh, bener kata Haru" kata wina, di dalam dirinya tentu rasa takut menyelimuti tubuhnya.

Mereka pun lanjut berjalan masuk ke rumah itu, dengan hanya senter sebagai pencahayaan.

Setelah masuk hawa disana menjadi lebih menakutkan di banding dengan di luar.

Tanaman merambat kemana-mana. Wina langsung mendekat ke antara dua manusia itu.

"Kita disini mau nyari apaan sih" kata Wina.

"Mau buktiin kalo semisal mitos itu bener atau enggak" timpal Haru.

Haru berjalan sendiri ke segala arah bagai tak ada yang harus di takuti atau pun di awasi.

Wina itu, penakut tapi sompral.

Haru, yang dia takuti hanya public ataupun keramaian.

Sedangkan yafi, hanya berpikir dengan logika.

Mereka terus menerus menelusuri rumah tua itu, tanpa mengetahui jikalau mereka sedang diawasi oleh penghuni rumah tersebut.

"Katanya ada basement nya" kata haru yang berjalan ke arah mereka berdua.

"Lo mau jelajah lantai dua?" tanya yafi tanpa menjawab pertanyaan haru.

"Boleh sih" timpal haru.

"Win, lo ikut gua, gua gak berani kalo sendiri" ujar haru sembari menarik tangan Wina.

Wina hanya mengikuti haru. Tangga yang banyak debu, dan di selimuti oleh kegelapa.

Mereka mulai naik perlahan ke tangga yang sudah berusia puluhan tahun itu.

W.H.Y [brightwin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang