Hanya cerita fiksi. Jangan di sangkut tautkan dengan kenyataan.
❀ꗥ~ꗥ❀ happy reading ❀ꗥ~ꗥ❀
"manusia yang bunuh diri, raganya tak akan kemana kemana dari tempat asalnya dan tak tahu akan kemana ia pergi" ucap batara.
"jadi lo bundir?" tanya wina.
"Tidak,"
"Saya mati ketika melindungi warga yang di buru oleh bangsa belanda" jelasnya.
"bukannya lu orang belanda? Batara grecalio kan? seorang jendral?" tanya wina bertubi-tubi.
"saya memang seorang jenderal, jenderal yang berpihak pada warga di negara ini" katanya.
"Oh.., kata gender uwu itu lo sesepuh, sesepuh kayak gimana sih?" tanyanya lagi.
"jika sudah puluhan tahun, itu berarti sepuh dalam dunia kami. Sudah berpengalaman." jelasnya.
"terus kok lu gak berubah kayak wujud setan?" wina.
"saya bilang, saya bukan setan atau sejenisnya, hanya raga yang tak tahu harus apa atau kemana" batara.
"ohh.." wina.
Batara menghilang dan muncul lagi di tempat yang sedikit jauh dari tempat wina duduk, dia menunjuk-nunjuk ke arah tanah.
Wina yang penasaran langsung menghampiri batara. "apa?" tanyanya begitu ia sampai.
"disini" timpal batara lalu menghilang tanpa mengode.
"apanya sih yang disini. Masa gua harus gali sih" kesal wina.
Akhirnya dia mengambil sebuah tingkai pohon yang kecil lalu mulai menggali di sana. Sudah cukup dalam wina menggali, namun ia tak kunjung menemukan apa-apa.
Wina duduk karna lelah dan senternya pun mulai habis. Alhasil dia memakai ponselnya sebagai penerangan.
Haru yang kembali ke tempat tadi wina duduk dan mendapati wina menghilang langsung berteriak memanggil wina.
"win! Wina! Lo kemana sih!" panggil haru.
Wina yang mendengar samar-samar menimpali haru, "disini!" sahutnya dengan nada volume yang sama.
Haru yang mendengar timpalan dari wina langsung berlari ke arah asal suara itu muncul.
Dia melihat wina yang sedang duduk dan di depannya sudah terdapat galian yang cukup dalam, "ngapain lu?" tanyanya menyenggol pundak wina.
"abis ngegali, capek gua" balas wina sembari menunjuk bekas galiannya.
"maksud gua, ngapain lu ngegali tanahnya, emang udah ada ijin? Nanti kalo semisal penunggunya marah terus nyulik elu gimana?" kata haru dengan senyum liciknya.
"jan nakut nakutin lah.." balas wina.
"coba lo gali, gua capek" suruh wina.
Haru mengangguk lalu menggali. Baru sebentar haru sudah menyerah karna lelah.
"ah elah, cemen lu" ucap wina.
"berisik" timpal haru sambil duduk.
Wina langsung berdiri terus melanjutkan tujuannya. Haru mengamati wina yang pantang menyerah, hingga tubuh wina mulai tak terlihat karna galiannya sudah sangat dalam.
"woy! Udah, naek aja! Nanti lo gak busa naek lagi!" teriak haru pada wina.
"gak usah teriak napa, segini mah belum dalem" timpal wina, lalu ia lanjut lagi.
Hingga kayu itu menyentuh sesuatu, wina langsung menyenteri barang yang menyentuh kayu itu.
Berwarna perak dan emas, mungkinkah ini..? tidak mungkin. Wina langsung menggali lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
W.H.Y [brightwin]
FanfictionBxB Wina, haru, dan yafi sangat suka menjelajah malam. Sayangnya, pada suatu malam, wina menemukan hal yang membuatnya terikat dengan sesosok raga yang belum bisa kembali. Cus bacaa